JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) kembali menunjukkan prestasinya dalam hal pengelolaan lingkungan hidup dengan meraih 19 penghargaan Proper Emas pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Penghargaan ini menambah koleksi penghargaan Proper Emas PLN Indonesia Power yang kini berjumlah 50, sebuah pencapaian yang sangat berarti bagi PLN Group dalam upayanya melestarikan lingkungan dan menjalankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Penghargaan Terbesar untuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Acara Anugerah Lingkungan PROPER yang diadakan di Jakarta ini dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) Hanif Faisol Nurofiq, yang memberikan apresiasi tinggi kepada perusahaan-perusahaan yang telah berkomitmen mengedepankan pengelolaan lingkungan hidup dalam kegiatan operasional mereka. Dalam sambutannya, Hanif Faisol Nurofiq menekankan pentingnya meneruskan upaya inovasi dan kepemimpinan dalam pengelolaan lingkungan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perusahaan kelas dunia dalam hal ini.
"Terima kasih atas berbagai inovasi dan kepemimpinan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di dunia usaha. Proper harus diteruskan sesuai dengan praktik-praktik terbaik di dunia usaha. Bukan hanya mendorong kepatuhan, tetapi juga menjadikan perusahaan lebih baik dalam pengelolaan lingkungan hidup,” ujar Hanif Faisol dalam acara tersebut.
PLN Indonesia Power: Komitmen pada Keberlanjutan
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, yang turut hadir dan mendapatkan penghargaan Green Leadership Madya dari Kementerian Lingkungan Hidup, menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan hasil dari komitmen PLN IP untuk terus berinovasi dalam hal pengelolaan lingkungan hidup dan mencapai keberlanjutan. Sebagai Subholding Generation Company yang bertugas menyediakan pasokan listrik di Indonesia, PLN Indonesia Power selalu menjalankan operasional berbasis prinsip ESG, dengan tetap mengutamakan kelestarian lingkungan.
"Kami terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik Indonesia dengan berlandaskan keberlangsungan lingkungan yang unggul dan berkelanjutan," kata Edwin Nugraha Putra.
Edwin menambahkan bahwa pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh PLN Indonesia Power telah melampaui standar yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Prosedur ini bahkan dikenal dengan sebutan beyond compliance dan telah dilakukan di seluruh Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) PLN Indonesia Power.
“Capaian Proper Emas yang diterima PLN Indonesia Power ini merupakan nilai tertinggi dari KLH, yang mencerminkan beragam transformasi yang telah kami lakukan dalam pengelolaan lingkungan, serta manfaat yang kami berikan kepada masyarakat sekitar Unit Pembangkit kami,” jelas Edwin.
Transformasi Pengelolaan Lingkungan dan Akselerasi Energi Baru Terbarukan
Keberhasilan PLN Indonesia Power dalam memperoleh Proper Emas juga tidak lepas dari kontribusi signifikan dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia. Salah satu langkah utama adalah pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), yang merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
PLN Indonesia Power terus menambah kapasitas pembangkit energi bersih dan menerapkan biomass cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selain itu, PLN Indonesia Power juga tengah mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan untuk mendukung transformasi energi bersih di Tanah Air.
"Transformasi Korporasi ini mencerminkan kesungguhan kami dalam pengelolaan lingkungan dan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), guna menekan laju pemanasan global dan mencapai target keberlanjutan energi nasional," tutup Edwin.
Unit PLN Indonesia Power yang Meraih Penghargaan Proper Emas 2024
Dalam ajang Proper 2024, sebanyak 19 unit pembangkit di bawah PLN Indonesia Power meraih penghargaan Proper Emas, yang merupakan penghargaan tertinggi untuk pengelolaan lingkungan hidup. Beberapa unit pembangkit yang meraih Proper Emas antara lain PLTU Suralaya, PLTGU Priok, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Banten 2 Labuan, PLTU Banten 3 Lontar, dan PLTU Pelabuhan Ratu. Selain itu, terdapat juga unit-unit baru yang bergabung di bawah manajemen PLN Indonesia Power, seperti PLTP Lahendong Unit 1-2, PLTGU Indralaya, dan PLTGU Keramasan.
Selain Proper Emas, PLN Indonesia Power juga meraih penghargaan Proper Hijau untuk 8 unit pembangkit dan Proper Biru untuk 27 unit pembangkit, yang semakin memperkuat komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Komitmen Terhadap Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Selain pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, PLN Indonesia Power juga terus memperhatikan aspek community development yang menjadi bagian integral dari operasional perusahaan. Melalui berbagai program sosial yang dijalankan, PLN Indonesia Power berusaha memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar unit pembangkit, yang meliputi berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga infrastruktur sosial.
Capaian-capaian ini juga menggarisbawahi komitmen PLN Indonesia Power untuk tidak hanya menjadi perusahaan yang sukses dalam hal operasional dan bisnis, tetapi juga dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar unit-unit pembangkit.
Langkah Maju PLN Indonesia Power dalam Pengelolaan Lingkungan dan Energi Bersih
Raihan penghargaan Proper Emas yang kembali diborong oleh PLN Indonesia Power membuktikan bahwa perusahaan ini tidak hanya berfokus pada penyediaan energi yang handal bagi masyarakat, tetapi juga peduli dengan keberlanjutan lingkungan dan pembangunan sosial. Dengan terus berinovasi dalam pengelolaan lingkungan dan mendukung percepatan transisi energi, PLN Indonesia Power berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia yang lebih hijau, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Melalui pengembangan EBT dan penerapan teknologi ramah lingkungan, PLN Indonesia Power menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan target nasional Net Zero Emission pada tahun 2060, serta menjadi contoh dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di Indonesia.