Listrik Makin Atraktif di Tangan Wuling

Jumat, 11 Juli 2025 | 09:45:55 WIB
Listrik Makin Atraktif di Tangan Wuling

JAKARTA - Industri kendaraan listrik di Indonesia kembali diwarnai gebrakan baru dari Wuling Motors. Melalui unggahan akun media sosial resminya, produsen otomotif asal Tiongkok itu menyuguhkan teaser misterius yang langsung menarik perhatian para pecinta otomotif Tanah Air.

Teaser yang diunggah menampilkan siluet mobil dengan bentuk yang mengarah pada sosok Wuling BinguoEV, ditemani tulisan “New Icon, New You”. Keterangan waktu peluncuran yang turut dicantumkan semakin menguatkan spekulasi bahwa mobil listrik baru itu akan segera resmi diperkenalkan ke publik.

Tanpa menjelaskan secara rinci, teaser itu justru mengundang rasa penasaran. “Psst it’s rolling your way real soon. Stay tuned for the upcoming updates!” begitu isi unggahan yang memicu diskusi aktif di kolom komentar.

Meski tak disebutkan nama modelnya, sebagian besar warganet berspekulasi bahwa kendaraan tersebut merupakan varian terbaru dari BinguoEV. Namun, yang membuatnya istimewa bukan hanya soal tampilan, melainkan juga kemungkinan hadirnya teknologi pengisian daya baru yang lebih sesuai dengan infrastruktur kelistrikan di Indonesia.

BinguoEV dengan Teknologi CCS2

Salah satu dugaan yang paling banyak dibahas adalah bahwa Wuling BinguoEV akan hadir dengan port pengisian daya CCS2. Spekulasi ini mengacu pada versi BinguoEV yang telah dipasarkan lebih dulu di Thailand, lengkap dengan sistem pengisian daya yang kompatibel dengan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di wilayah tersebut.

“BinguoEV CCS2 rilis juga, walau 333 kilometer. Ada warna baru, no dongle (adaptor),” tulis seorang pengguna media sosial yang mengamati perubahan tersebut.

Prediksi itu dianggap masuk akal mengingat varian BinguoEV di Negeri Gajah Putih memang sudah menggunakan konektor CCS2. Colokan ini dianggap lebih universal dan cocok dengan fasilitas pengecasan cepat yang tersedia secara luas di Indonesia.

BinguoEV yang dipasarkan di Thailand diketahui merupakan hasil rakitan lokal dengan status SKD (Semi-Knocked Down). Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan lokal, terutama ketersediaan fasilitas pengecasan umum yang kompatibel dengan teknologi CCS2.

Strategi Wuling di Pasar Regional

Menariknya, kehadiran Wuling di Thailand tidak melalui agen tunggal pemegang merek seperti di Indonesia. Sebaliknya, kendaraan listrik Wuling seperti Air ev dan BinguoEV diimpor serta didistribusikan oleh EV Primus Co., Ltd, sebuah perusahaan lokal yang mengambil peran sebagai distributor utama.

Pittaya Thanadomrongsak, CEO EV Primus Co., Ltd., menjelaskan alasan di balik penggunaan sistem CCS2. Menurutnya, langkah itu diambil untuk menjawab kebutuhan konsumen lokal sekaligus meningkatkan daya tarik produk mereka.

“Sudah banyak yang ditingkatkan dalam konteks efisiensi, akselerasi, sistem pengisian daya listrik, dan keterjangkauan harga yang sesuai dengan konsumen sebagai upaya menjadikannya benar-benar sebuah Thai Eco EV,” ujar Pittaya.

Dengan pendekatan tersebut, EV Primus memberi jaminan layanan purna jual yang cukup menarik. Mereka menawarkan garansi tiga tahun atau 100 ribu kilometer untuk kendaraan secara keseluruhan, serta garansi baterai selama delapan tahun atau hingga 120 ribu kilometer. Bahkan, mereka juga memberikan garansi seumur hidup untuk motor listrik, baterai, dan sistem kontrol kendaraan.

Keunggulan Fast Charging Tetap Dipertahankan

Kendati menggunakan konektor CCS2, kemampuan pengisian daya cepat atau fast charging pada Wuling BinguoEV tetap dipertahankan. Mobil listrik ini dapat menerima daya masuk hingga 50 kW. Dalam kondisi baterai dari 30 persen ke 80 persen, proses pengisian hanya memerlukan waktu sekitar 35 menit cukup efisien untuk mendukung mobilitas harian.

Aspek inilah yang membuat kehadiran model baru Wuling sangat dinantikan, terutama jika spesifikasinya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di Indonesia. Kemungkinan besar, model yang akan diluncurkan tetap mempertahankan efisiensi dan daya tahan baterai, sembari menawarkan solusi pengisian daya yang lebih fleksibel.

Tampilan Baru dan Perayaan Ulang Tahun

Di luar aspek teknis, terdapat pula spekulasi bahwa peluncuran ini menjadi bagian dari perayaan hari jadi Wuling Motors di Indonesia yang ke-8 tahun. Maka dari itu, banyak yang menduga model baru ini akan hadir dengan penyegaran dari sisi desain atau pilihan warna baru yang lebih atraktif.

Upaya ini dapat menjadi strategi brand untuk memperkuat citra mereka di segmen kendaraan listrik nasional. Terlebih, BinguoEV dikenal sebagai model yang menyeimbangkan antara desain kompak, efisiensi daya, serta harga yang masih bisa dijangkau oleh konsumen menengah.

Dengan rekam jejak positif di pasar Indonesia, Wuling tampaknya ingin terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pionir kendaraan listrik melalui peluncuran model-model yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar.

Menanti Kejutan Resmi

Kini, seluruh mata pengamat otomotif dan penggemar kendaraan listrik tertuju pada peluncuran resmi dari Wuling Motors. Apakah benar kendaraan baru tersebut merupakan BinguoEV versi CCS2? Ataukah Wuling menyimpan kejutan lain seperti fitur tambahan, peningkatan daya jelajah, atau harga yang lebih kompetitif?

Apa pun bentuknya, langkah ini menjadi bukti bahwa persaingan kendaraan listrik di Indonesia kian dinamis. Perusahaan-perusahaan otomotif tak lagi hanya mengandalkan teknologi mutakhir, tetapi juga kepekaan terhadap infrastruktur dan selera lokal.

Bagi masyarakat yang sudah mengikuti perkembangan kendaraan ramah lingkungan, peluncuran ini bisa menjadi salah satu momentum menarik di tahun ini sekaligus memperkaya pilihan mobil listrik yang siap dipakai untuk kebutuhan harian.

Terkini