JAKARTA - Langkah korporasi strategis kembali diperlihatkan oleh jajaran manajemen PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC). Kali ini datang dari Direktur perusahaan, Phillip Tjipto, yang memutuskan untuk menambah kepemilikan sahamnya di emiten yang bergerak di sektor bahan bangunan tersebut. Aksi ini mencerminkan keyakinan terhadap prospek industri dan fundamental perusahaan ke depan.
Dalam laporan resmi yang disampaikan melalui keterbukaan informasi, Phillip membeli 4 juta saham IMPC dalam dua tahap. Ia mengakumulasi 1,5 juta saham dengan harga transaksi sebesar Rp 300 per saham. Transaksi kemudian berlanjut keesokan harinya, saat ia kembali menambah 2,5 juta saham di harga yang sedikit lebih rendah, yakni Rp 296 per saham.
Corporate Secretary IMPC, Lenggana Linggawati, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi investasi pribadi. “Tujuan transaksi ialah investasi. Status kepemilikan saham adalah langsung. Adapun klasifikasi saham itu termasuk saham biasa,” kata Lenggana dalam keterangannya.
Dengan penambahan ini, kepemilikan Phillip yang sebelumnya berada pada angka 141 juta saham atau 0,26% dari total saham ditempatkan dan disetor, kini bertambah menjadi 145 juta saham. Persentase tersebut tetap berada di level 0,26% karena adanya perubahan pada jumlah saham beredar. Namun yang terpenting, langkah ini memberi sinyal positif dari sisi kepercayaan internal terhadap kinerja dan masa depan perusahaan.
Dari sisi pergerakan harga saham, hingga penutupan perdagangan, IMPC berada di level Rp 300 per saham. Meskipun tercatat melemah 0,66% dalam sehari dan turun 18,92% secara year-to-date, namun aksi beli dari internal manajemen menunjukkan potensi optimisme akan pemulihan harga dalam jangka menengah hingga panjang.
Tak hanya itu, kinerja fundamental perusahaan juga patut diperhitungkan. IMPC mencatatkan pendapatan sebesar Rp 937,24 miliar pada kuartal pertama 2025. Angka ini menunjukkan kenaikan 2,9% secara tahunan dibandingkan dengan Rp 911,17 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi profitabilitas, perusahaan juga berhasil menjaga kestabilan laba. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 152,45 miliar, sedikit lebih tinggi dibandingkan Rp 150,81 miliar pada kuartal pertama 2024. Kenaikan ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan efisiensi biaya dan stabilitas operasional, di tengah kondisi pasar yang dinamis.
Bila melihat konteks industri bahan bangunan, terutama produk berbahan dasar plastik dan polimer seperti yang diproduksi IMPC, permintaan tetap terjaga seiring dengan geliat pembangunan infrastruktur dan properti di Indonesia. Oleh karena itu, penguatan dari sisi internal seperti yang dilakukan Phillip menjadi bagian dari dukungan terhadap strategi pertumbuhan jangka panjang.
Konsistensi dalam pertumbuhan ini juga disertai dengan strategi perusahaan yang lebih luas. IMPC diketahui menargetkan pendapatan tahunan sebesar Rp 4,2 triliun pada tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, manajemen telah menyiapkan sejumlah langkah ekspansi dan optimalisasi, termasuk di antaranya perluasan pasar ekspor, efisiensi rantai pasok, dan pengembangan produk baru yang ramah lingkungan.
Dengan rencana bisnis yang jelas dan realisasi kinerja yang solid di awal tahun, aksi beli saham oleh direktur perusahaan menjadi semacam validasi terhadap arah strategis yang sedang dijalankan. Hal ini juga menjadi sinyal positif bagi investor dan pelaku pasar lainnya bahwa perusahaan memiliki pondasi bisnis yang kuat, serta potensi pertumbuhan yang menjanjikan di tengah tantangan industri.
Perusahaan seperti IMPC, yang mampu menjaga konsistensi pertumbuhan dan memiliki jajaran manajemen yang aktif dalam mendukung perusahaan lewat aksi langsung, patut menjadi contoh dalam dunia industri nasional. Tak hanya berfokus pada hasil keuangan, tetapi juga menunjukkan keseriusan dalam membangun nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.
Dalam kacamata investor ritel, tindakan seperti ini bisa menjadi referensi dalam membaca sinyal pasar. Ketika jajaran manajemen, khususnya direktur, mengambil langkah membeli saham perusahaan sendiri, itu biasanya menunjukkan kepercayaan diri terhadap kinerja dan harga saham di masa mendatang.
Secara keseluruhan, PT Impack Pratama Industri Tbk tetap menjadi salah satu emiten industri yang menarik untuk dicermati. Dengan dukungan internal yang kuat, perencanaan strategis yang matang, dan capaian kinerja yang positif di awal tahun, perusahaan tampak siap melanjutkan tren pertumbuhan di tengah perubahan dinamika ekonomi global maupun nasional.
Di tengah transformasi industri dan meningkatnya tuntutan terhadap produk-produk berkelanjutan, perusahaan seperti IMPC bisa menjadi pelopor dalam menjawab tantangan melalui inovasi dan manajemen yang progresif. Semangat positif yang ditunjukkan melalui aksi kepemilikan saham ini menjadi cermin dari komitmen kuat terhadap masa depan industri dalam negeri yang semakin tangguh.