Lepas dari Gadget Anak Bisa Seru di Teras Baca

Selasa, 15 Juli 2025 | 11:39:26 WIB
Lepas dari Gadget Anak Bisa Seru di Teras Baca

JAKARTA - Di tengah derasnya arus digitalisasi, di mana anak-anak semakin akrab dengan layar gawai, sekelompok pemuda di Dusun Letok, Desa Rumbuk Timur, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, justru memilih langkah berbeda. Mereka menawarkan alternatif menyenangkan yang tidak melibatkan gadget sama sekali—sebuah inisiatif literasi yang mereka namakan Teras Baca.

Berawal dari keprihatinan terhadap semakin banyaknya anak-anak yang menghabiskan waktu di depan layar, terutama untuk bermain game daring, para pemuda ini berinisiatif menciptakan ruang baru yang lebih sehat dan bermanfaat. Teras Baca dirancang menjadi tempat berkumpul yang menyenangkan, tempat di mana anak-anak bisa menjelajah dunia lewat buku, bukan lewat layar.

“Kami ingin mereka tidak hanya terpaku pada layar ponsel, tapi juga mengenal dunia lewat buku,” ujar Hilman, salah satu inisiator program tersebut.

Buku Jadi Sahabat Baru Anak-anak

Teras Baca bukan sekadar tempat membaca. Ini adalah gerakan bersama yang dibangun oleh semangat gotong royong antara para pemuda dan pemerintah desa. Melalui kerja sama ini, berbagai jenis bacaan berhasil dikumpulkan, mulai dari cerita anak-anak, novel remaja, hingga komik yang kerap menjadi favorit.

Buku-buku itu bukan hanya mengisi rak-rak, tetapi juga mengisi imajinasi anak-anak. Setiap sesi membaca menjadi ajang eksplorasi baru, dan setiap halaman yang dibuka menjadi jendela ke dunia lain yang lebih luas. Inisiatif ini pun menjadi angin segar di tengah keterbatasan akses terhadap literatur dan fasilitas pendidikan non-formal di desa tersebut.

Lokasi yang Selalu Berpindah, Semangat yang Tak Pernah Pindah

Yang membuat Teras Baca berbeda dari kegiatan literasi lainnya adalah sifatnya yang berpindah-pindah. Tidak ada satu lokasi tetap yang digunakan. Sebaliknya, para relawan memanfaatkan gazebo-gazebo yang tersebar di berbagai titik dusun sebagai tempat berkegiatan. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menjangkau lebih banyak anak-anak dan memastikan bahwa program ini merata di seluruh wilayah Letok.

“Kami tidak menetap di satu titik agar bisa menjangkau lebih banyak anak-anak dari berbagai bagian dusun,” terang Hilman.

Keunikan konsep ini justru menjadi daya tarik tersendiri. Anak-anak menantikan kehadiran tim Teras Baca, dan lokasi baru setiap minggunya membuat suasana tetap segar dan menyenangkan.

Antusiasme yang Menular

Kegiatan ini dijadwalkan dua kali dalam sepekan, namun tak jarang diperbanyak frekuensinya apabila antusiasme anak-anak memuncak. Tak sedikit dari mereka yang dengan penuh semangat bertanya kapan Teras Baca akan kembali ke lokasi mereka.

“Mereka selalu menantikan kehadiran kami, bahkan sering bertanya kapan kami datang lagi,” imbuh Hilman.

Respon positif ini datang bukan hanya dari anak-anak, tetapi juga dari para orang tua dan tokoh masyarakat. Keberadaan Teras Baca menjadi alternatif yang sangat dihargai oleh warga, terutama karena berhasil mengalihkan perhatian anak-anak dari ketergantungan pada gadget.

Membangun Kebiasaan, Menanamkan Literasi

Di balik keseruan yang ditawarkan, Teras Baca punya misi yang jauh lebih besar: menumbuhkan kebiasaan membaca dan menanamkan budaya literasi sejak dini. Dalam jangka panjang, para penggagas berharap kegiatan ini bisa menjadi fondasi bagi munculnya komunitas literasi yang aktif dan berkelanjutan di wilayah mereka.

Gerakan ini pun tidak berjalan sendiri. Dukungan dari pemerintah desa turut memperkuat pijakan Teras Baca. Dengan sinergi yang terjalin antara warga, pemuda, dan pemerintah, program ini menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil, asal dijalankan dengan konsisten dan penuh semangat.

Gadget Tidak Lagi Jadi Fokus Utama

Keberadaan Teras Baca menjadi bukti bahwa ada cara kreatif dan positif untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari gadget tanpa harus melarangnya secara frontal. Dengan memberikan alternatif yang menarik dan menghibur, anak-anak secara alami mulai menyeimbangkan waktu mereka antara dunia digital dan dunia nyata.

Kegiatan ini juga membangun interaksi sosial yang lebih sehat, karena anak-anak tidak hanya membaca, tapi juga saling berdiskusi, berbagi cerita, dan menjalin pertemanan. Semua berlangsung di ruang terbuka yang nyaman dan bebas dari distraksi digital.

Harapan untuk Masa Depan

Teras Baca adalah cerminan dari sebuah upaya lokal yang berdampak besar. Ia bukan sekadar tempat membaca, melainkan simbol perlawanan damai terhadap dominasi gadget yang sering kali tidak terkendali. Dan di balik semua itu, ada harapan besar yang tumbuh bersama setiap halaman buku yang dibuka.

Dengan semangat yang terus menyala, para pemuda Dusun Letok membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari komunitas kecil. Dan siapa tahu, dari Teras Baca ini, akan lahir generasi yang lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan lebih cinta pada literasi.

Terkini