Perusahaan Tambang Dapat Suntikan Dana Pentagon

Senin, 28 Juli 2025 | 11:38:03 WIB
Perusahaan Tambang Dapat Suntikan Dana Pentagon

JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump kembali menunjukkan komitmennya terhadap sektor strategis nasional, salah satunya sektor pertambangan tanah jarang. Langkah terbaru ini mencerminkan bentuk dukungan pemerintah federal yang jarang terjadi, yaitu melalui pembelian saham langsung oleh Departemen Pertahanan (Pentagon).

MP Materials, perusahaan tambang tanah jarang yang beroperasi di wilayah barat daya Amerika Serikat, secara resmi mendapatkan investasi dari Pentagon senilai USD 400 juta atau setara Rp6,51 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.293 per dolar AS). Investasi tersebut menjadikan Pentagon sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut. Langkah ini menandai bentuk keterlibatan negara yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sektor pertambangan, apalagi dari institusi militer seperti Departemen Pertahanan.

Baskaran, pakar mineral penting dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), menyebut keterlibatan pemerintah kali ini sebagai kolaborasi publik-swasta terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah industri pertambangan Amerika Serikat.

“Secara historis, Departemen Pertahanan tidak pernah melakukan penyertaan modal di perusahaan pertambangan atau proyek pertambangan,” ungkap Baskaran.

Langkah strategis ini menjadi bagian dari pendekatan pemerintahan Trump untuk melindungi dan memperkuat industri-industri dalam negeri yang dianggap vital terhadap keamanan nasional. Perusahaan tambang tanah jarang seperti MP Materials memainkan peranan penting dalam pasokan global logam-logam langka yang dibutuhkan dalam produksi teknologi tinggi, mulai dari kendaraan listrik hingga sistem pertahanan militer.

Golden Shares dan Keterlibatan Langsung Presiden

Selain investasi Pentagon di sektor pertambangan, langkah serupa juga terlihat dari merger antara Nippon Steel Jepang dan US Steel. Presiden Trump secara pribadi menerima kepemilikan “golden shares” di US Steel, produsen baja terbesar ketiga di AS, yang memberinya hak veto besar terhadap keputusan strategis perusahaan tersebut.

“Anda tahu siapa yang memiliki golden shares? Saya,” ujar Presiden Trump.

Menurut Sarah Bauerle Danzman, pakar investasi asing dan keamanan nasional, golden shares yang dimiliki presiden menyerupai bentuk nasionalisasi, namun tanpa mekanisme investasi langsung yang biasanya diterima perusahaan dari pemerintah. Meskipun begitu, golden shares tersebut memberi pengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan korporasi yang dianggap strategis.

Pergeseran Pendekatan Ekonomi Partai Republik

Langkah-langkah Presiden Trump ini mencerminkan perubahan pendekatan dari Partai Republik terhadap prinsip ekonomi. Danzman menjelaskan, selama ini Partai Republik cenderung menjaga jarak dari intervensi pemerintah terhadap pasar bebas. Namun, Presiden Trump dengan pengaruh kuatnya di partai, mampu menggeser arah kebijakan ke bentuk intervensi langsung terhadap perusahaan-perusahaan di sektor strategis.

“Presiden dari Partai Demokrat akan dituduh komunis jika melakukan hal serupa. Namun, Trump bisa mendorong hal ini karena posisinya yang unik dalam Partai Republik,” jelas Danzman.

Intervensi ini dilihat sebagai upaya untuk menyeimbangkan kembali kekuatan pasar Amerika Serikat menghadapi tantangan global, terutama dari China. Pemerintah AS ingin memastikan bahwa perusahaan-perusahaan strategis nasional mampu bersaing di tingkat global tanpa harus tunduk pada tekanan dari negara-negara lain yang menerapkan kebijakan merkantilisme, termasuk China.

Menteri Dalam Negeri Doug Burgum bahkan menyatakan kemungkinan perluasan investasi serupa ke perusahaan-perusahaan lain yang bersaing langsung dengan China di sektor mineral penting.

Model Baru Kemitraan Negara dan Swasta

James Litinsky, CEO MP Materials, menyambut baik model investasi ini sebagai pendekatan baru untuk mempercepat pertumbuhan pasar bebas dan memperkuat rantai pasokan dalam negeri. Menurutnya, kerja sama ini mencerminkan kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan antara sektor publik dan swasta.

"Ini cara baru untuk mempercepat pasar bebas, untuk mendapatkan rantai pasokan yang kita inginkan," kata Litinsky. “Pemerintah AS membantu industri pertambangan melawan merkantilisme China.”

Sementara itu, Senator Dave McCormick menilai kepemilikan golden shares oleh Presiden Trump di US Steel bisa menjadi contoh model baru dalam investasi asing langsung yang tetap mempertahankan kontrol nasional terhadap aset-aset penting.

“Transaksi ini benar-benar memengaruhi keamanan nasional kita, tetapi juga berpotensi memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi,” ungkap McCormick.

Kemungkinan Intervensi Lanjutan

Menurut analis Gordon Haskett, Don Bilson, langkah intervensi di MP Materials dan US Steel kemungkinan belum menjadi yang terakhir. Banyak pihak kini mempertanyakan perusahaan mana lagi yang akan menjadi target dukungan langsung pemerintah.

Presiden Trump sendiri sebelumnya sempat mengusulkan agar pemerintah AS mengambil 50% saham aplikasi media sosial TikTok sebagai bagian dari usaha patungan dengan ByteDance, perusahaan induk asal China. Undang-undang yang baru disahkan bahkan mewajibkan ByteDance untuk melakukan divestasi TikTok, jika tidak ingin platform tersebut dilarang beroperasi di AS. Tenggat waktu untuk kepatuhan diperpanjang hingga 17 September.

Langkah-langkah tersebut menunjukkan arah baru dalam kebijakan ekonomi nasional AS di bawah kepemimpinan Trump. Ketika negara-negara lain memperkuat kontrol strategis terhadap sumber daya dan teknologi penting, Amerika Serikat tampaknya tidak ingin tertinggal, dan intervensi langsung dari pemerintah menjadi bagian dari strategi mempertahankan daya saing dan keamanan nasional.

Dari investasi besar Pentagon di sektor pertambangan tanah jarang hingga hak veto langsung Presiden atas keputusan bisnis US Steel, kebijakan Trump menunjukkan bagaimana keterlibatan negara bisa memainkan peran positif dalam mendukung pertumbuhan sektor industri strategis. Bagi perusahaan tambang seperti MP Materials, kemitraan dengan pemerintah menjadi peluang untuk memperkuat posisi di pasar global sekaligus menjaga ketahanan ekonomi nasional.

Terkini