MIND ID Perkuat Hilirisasi Aluminium Nasional

Senin, 28 Juli 2025 | 11:34:49 WIB
MIND ID Perkuat Hilirisasi Aluminium Nasional

JAKARTA - Langkah strategis Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, menunjukkan keseriusan dalam memperkuat ketahanan industri aluminium nasional. Melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), MIND ID tengah mempersiapkan peningkatan kapasitas produksi aluminium hingga mencapai 900 ribu ton per tahun pada 2029. Proyeksi ini menandai lonjakan signifikan dari kapasitas saat ini yang masih berada di angka 275 ribu ton per tahun.

Upaya tersebut dilakukan guna menjawab kebutuhan aluminium domestik yang kian meningkat, sekaligus memperkuat kemandirian Indonesia dalam ekosistem industri berbasis energi baru dan terbarukan. Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menyampaikan bahwa penguatan industri hilir menjadi kunci penting dalam transformasi ketahanan manufaktur nasional.

"Grup MIND ID berkomitmen untuk menjadi penggerak hilirisasi aluminium terintegrasi guna memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen aluminium dunia, dan mampu berdaulat dalam mendukung industri manufaktur sekaligus mengurangi ketergantungan impor," ujar Maroef.

Menurutnya, saat ini terdapat gap signifikan antara permintaan dan pasokan aluminium nasional yang telah mencapai sekitar 1,2 juta ton per tahun. Maka dari itu, langkah MIND ID dalam meningkatkan kapasitas produksi merupakan bagian dari strategi besar dalam menjembatani kesenjangan tersebut.

Meningkatnya permintaan aluminium nasional tidak lepas dari perkembangan pesat industri kendaraan listrik (EV) dan energi surya di tanah air. Diperkirakan konsumsi domestik aluminium akan melonjak hingga 600 persen dalam 30 tahun ke depan, seiring meningkatnya penggunaan material tersebut dalam berbagai sektor.

Satu unit battery pack kendaraan listrik, misalnya, menggunakan material aluminium hingga 18 persen dari total bobotnya. Sementara untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1 megawatt (MW), dibutuhkan sekitar 21 ton aluminium. Fakta ini memperkuat alasan pentingnya penguatan kapasitas produksi dalam negeri.

Dalam mendukung langkah tersebut, MIND ID tengah menyiapkan proyek pembangunan fasilitas produksi aluminium baru yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat. Fasilitas ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi sebesar 600 ribu ton per tahun. Jika digabungkan dengan fasilitas INALUM yang telah ada, maka kapasitas total produksi aluminium MIND ID akan mencapai sekitar 900 ribu ton per tahun.

Tak hanya fokus pada sektor hilir, MIND ID juga memperkuat basis sektor hulu dalam ekosistem aluminium. Saat ini, MIND ID telah mengoperasikan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I dengan kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun. Alumina merupakan bahan baku utama dalam proses produksi aluminium, sehingga keberadaan fasilitas ini sangat vital dalam mendukung keseluruhan rantai pasok.

Lebih lanjut, SGAR Fase II juga tengah dipersiapkan untuk menambah kapasitas sebesar 1 juta ton alumina per tahun. Dengan ekspansi ini, keberlanjutan pasokan bahan baku dapat terjaga dan semakin memperkuat ekosistem industri aluminium nasional.

Dalam hal pasokan bahan mentah, MIND ID melalui PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) juga tengah membangun fasilitas washed bauxite dengan kapasitas 1,47 juta ton per tahun, yang juga berlokasi di Mempawah. Bauksit merupakan bahan mentah yang diolah menjadi alumina sebelum diproses lebih lanjut menjadi aluminium. Oleh karena itu, penguatan dari sisi hulu menjadi langkah penting dalam menjamin ketahanan pasokan secara menyeluruh.

Maroef menekankan bahwa seluruh rantai nilai mulai dari bauksit, alumina, hingga aluminium, memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan sektor manufaktur dan energi terbarukan di Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa proses pengembangan industri ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan dan praktik terbaik dalam operasional.

“Ekspansi kapasitas ekosistem hilirisasi aluminium ini akan memperhatikan aspek produksi yang berkelanjutan serta operational excellence kelas dunia,” jelas Maroef.

Dalam mengembangkan proyek-proyek strategis tersebut, MIND ID juga memastikan kesiapan infrastruktur pendukung seperti logistik dan distribusi. Tak hanya itu, aspek sosial dan keberlanjutan di wilayah operasional turut menjadi perhatian penting perusahaan. Hal ini mencerminkan komitmen MIND ID dalam menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar dan lingkungan.

"Kita harus mengelolanya dengan tanggung jawab, profesionalisme, dan semangat transformasi agar Indonesia menjadi negara berdaulat dalam mendukung industrialisasi berbasis sumber daya alamnya," ujar Maroef.

Transformasi industri aluminium nasional yang digagas MIND ID menunjukkan arah pembangunan yang konsisten dengan visi Indonesia menuju kemandirian industri berbasis sumber daya alam. Dengan pendekatan terintegrasi dari hulu ke hilir, serta didukung keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, MIND ID memberikan kontribusi nyata dalam membangun fondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.

Terkini