JAKARTA - Naomi Osaka kembali membuktikan bahwa ia masih menjadi kekuatan besar dalam dunia tenis. Lewat performa luar biasa yang ditunjukkannya di Montreal, ia tidak hanya mencatatkan kemenangan yang dominan, tetapi juga mempertegas kualitas kariernya yang semakin matang dan terarah. Melangkah ke perempat final turnamen bergengsi Omnium Banque Nationale, Osaka memperlihatkan konsistensi dan strategi matang yang membuatnya tampil hampir tanpa cela.
Menghadapi Anastasija Sevastova, Osaka tampil agresif dan penuh percaya diri. Hanya butuh waktu 49 menit baginya untuk menyelesaikan laga dua set langsung dengan skor meyakinkan 6-1, 6-0. Kemenangan ini tercatat sebagai kemenangan tercepat kedua yang pernah ia raih sepanjang kariernya di tingkat tur, hanya kalah dari kemenangan 42 menit atas Ana Sofia Sánchez di turnamen Florianopolis pada 2016. Catatan ini menjadi bukti betapa Naomi masih memiliki daya ledak yang tinggi dan daya saing yang kuat meski ia telah melalui berbagai fase dalam hidupnya, termasuk menjadi seorang ibu.
“Saya punya rencana matang sebelum datang ke sini, dan ternyata berjalan sangat baik,” ujar Osaka usai pertandingan. Ucapan itu menunjukkan bahwa kemenangan ini bukanlah kebetulan. Ia datang dengan persiapan dan strategi, dan itu terimplementasi dengan sempurna di lapangan. Wawancara tersebut menjadi refleksi dari pendekatan Osaka terhadap tenis, di mana disiplin dan ketekunan menjadi landasan kuat dari perkembangan kariernya.
Yang membuat kemenangan ini semakin mengesankan adalah kenyataan bahwa ini merupakan kali pertama sejak lama Osaka hanya kehilangan satu gim atau kurang dalam sebuah pertandingan. Terakhir kali ia mencapainya adalah saat menghadapi Danielle Collins di Beijing pada 2018, dengan skor identik 6-1, 6-0. Dalam beberapa tahun terakhir, Osaka memang mengalami naik-turun dalam performa, termasuk hiatus dari dunia tenis, tetapi momen di Montreal ini memperlihatkan bahwa dirinya kembali berada di jalur yang tepat.
Keberhasilan ini juga menjadi pencapaian bersejarah karena untuk pertama kalinya dalam 19 bulan terakhir, ia kembali mencapai perempat final di ajang WTA 1000 atau turnamen Grand Slam. Kali terakhir ia menembus delapan besar di level ini adalah di Doha. Kini, Montreal menjadi saksi bagaimana Osaka menghidupkan kembali ambisi dalam kariernya, menjadikan perjalanannya bukan sekadar tentang pertandingan, tetapi juga tentang pembuktian diri.
Osaka sebelumnya pernah mencapai babak perempat final di Kanada saat turnamen berlangsung di Toronto pada 2019. Kini, ia kembali mencetak sejarah pribadi di Montreal dengan penampilan yang lebih tenang, kuat, dan penuh arah. Tantangan berikutnya pun telah menanti, yaitu menghadapi unggulan kelima Amanda Anisimova atau unggulan ke-10 Elina Svitolina. Laga ini menjadi penentu apakah ia mampu menembus semifinal turnamen besar pertamanya sejak Miami pada 2022.
Dari sisi teknis, performa Osaka dalam pertandingan melawan Sevastova begitu mendominasi. Ia mengendalikan ritme permainan sejak awal, dan membuat lawannya kesulitan menemukan celah. Statistik membuktikan hal itu, dengan total 53 poin diraih Osaka berbanding hanya 21 dari Sevastova. Ia pun berhasil mengonversi seluruh lima peluang break point menjadi poin dan mencetak 13 winner, termasuk lima ace. Sementara Sevastova hanya mampu menghasilkan satu winner sepanjang pertandingan.
Pertemuan ini menjadi semakin spesial karena merupakan pertemuan pertama mereka setelah keduanya menjadi ibu. Namun Osaka menunjukkan bahwa ia mampu menyeimbangkan peran barunya dalam kehidupan pribadi dengan performa impresif di lapangan. Ini menjadi gambaran yang sangat kuat tentang bagaimana seorang atlet bisa tetap berkembang dan meniti karier gemilang, tanpa harus mengorbankan kehidupan pribadinya.
Sevastova sendiri datang ke pertandingan ini dengan perjuangan panjang, harus melewati tiga pertandingan tiga set untuk mencapai babak ini. Namun usahanya belum cukup menghadapi tekanan tinggi dan konsistensi Osaka. Beberapa kesalahan Sevastova, termasuk pukulan drop shot yang membentur net serta kesalahan ganda saat menghadapi break point, semakin memperbesar dominasi lawannya.
Yang menarik dari pertandingan ini adalah bagaimana Osaka menjaga ritme dan emosinya tetap stabil sepanjang laga. Tak terlihat adanya ketegangan atau kekhawatiran dalam permainan Osaka. Sebaliknya, ia tampil dengan ekspresi tenang dan fokus tinggi. Ini menunjukkan kedewasaan yang kian tumbuh dalam dirinya sebagai seorang atlet. Setelah sempat mengakhiri kerja sama dengan pelatih Patrick Mouratoglou, Osaka kini terlihat lebih percaya diri dalam mengelola strategi dan eksekusi di lapangan.
Pencapaian ini memperkaya catatan karier Osaka, yang selama ini dikenal sebagai petenis dengan mental kuat di turnamen-turnamen besar. Ia telah memenangi sejumlah gelar Grand Slam, namun perjalanan kariernya bukan tanpa tantangan. Masa istirahat karena kesehatan mental, cedera, hingga menjadi orang tua, semuanya adalah fase yang ia lewati dengan keteguhan hati. Kini, kemenangannya di Montreal menunjukkan bahwa ia mampu kembali ke level tertinggi dan terus memperkuat posisinya sebagai salah satu petenis terbaik dunia.
Montreal menjadi saksi kebangkitan Naomi Osaka, bukan hanya sebagai atlet, tetapi juga sebagai sosok inspiratif dalam dunia olahraga. Kemenangan ini bukan sekadar angka atau statistik, melainkan representasi dari dedikasi, kerja keras, dan semangat untuk terus berkembang. Karier Osaka pun semakin lengkap dengan momen-momen bersejarah seperti ini, dan tentu masih banyak babak baru yang akan ia tulis di masa depan.