Investasi Tumbuh Pesat Dorong Ekonomi Merata

Selasa, 05 Agustus 2025 | 11:57:38 WIB
Investasi Tumbuh Pesat Dorong Ekonomi Merata

JAKARTA - Perekonomian Indonesia terus menunjukkan tren positif, salah satunya ditunjukkan melalui capaian investasi di berbagai wilayah pada Triwulan II 2025. Berdasarkan data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, pertumbuhan investasi nasional tidak hanya memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB), tetapi juga menegaskan kepercayaan investor terhadap potensi ekonomi Indonesia, baik dari sisi penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).

Salah satu hal yang menonjol dari data tersebut adalah pencapaian lima provinsi yang berhasil mencatat realisasi investasi tertinggi dalam periode ini. Mayoritas provinsi yang masuk dalam daftar ini berada di Pulau Jawa, memperkuat posisi kawasan tersebut sebagai pusat ekonomi yang terus bertumbuh. Namun, menariknya, ada satu provinsi dari luar Jawa yang menunjukkan performa mengesankan dan memberikan warna berbeda pada peta investasi nasional.

Jawa Barat Terdepan dalam Daya Tarik Investor

Dengan total nilai investasi mencapai Rp72,5 triliun, Jawa Barat tampil sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi pada kuartal kedua tahun ini. Jumlah tersebut setara dengan 15,2 persen dari total investasi nasional, mencerminkan kekuatan struktural dan kesiapan infrastruktur daerah ini dalam menyerap modal dari berbagai sektor.

Ketersediaan kawasan industri berskala besar, posisi geografis yang strategis dekat dengan Jakarta, serta kemudahan perizinan yang diterapkan menjadi daya tarik utama bagi investor. Jawa Barat tak hanya unggul dalam hal lokasi, tetapi juga telah menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha secara berkelanjutan.

Jakarta Pertahankan Peran Sebagai Pusat Bisnis Nasional

Tepat di bawah Jawa Barat, DKI Jakarta mencatat investasi sebesar Rp71,1 triliun, menyumbang 14,9 persen dari total nasional. Jakarta tetap menjadi andalan dalam hal penyerapan modal, terutama pada sektor-sektor unggulan seperti jasa keuangan, properti, dan teknologi.

Sebagai ibu kota negara sekaligus pusat kegiatan ekonomi, Jakarta menunjukkan performa kuat di bidang PMDN, dengan realisasi sebesar Rp48,2 triliun atau 17,5 persen dari total PMDN nasional. Ini mengindikasikan bahwa pelaku usaha domestik masih sangat aktif dan berkontribusi besar dalam pembangunan ekonomi kota metropolitan tersebut.

Jawa Timur Andalkan Manufaktur dan Logistik

Sementara itu, Jawa Timur mengukuhkan posisinya sebagai salah satu motor penggerak ekonomi nasional dengan investasi mencapai Rp38,6 triliun atau 8,1 persen dari total investasi nasional. Provinsi ini dikenal memiliki ekosistem industri yang berkembang pesat, khususnya pada sektor manufaktur dan logistik.

Realisasi PMDN di provinsi ini mencapai Rp28,9 triliun, mencerminkan partisipasi aktif pelaku usaha lokal. Selain itu, Jawa Timur juga menjadi salah satu tujuan PMA, dengan kontribusi investasi asing yang cukup signifikan pada periode ini.

Sulawesi Tengah Tampil Mengesankan di Kategori PMA

Meskipun empat besar provinsi dengan investasi tertinggi didominasi oleh wilayah Jawa, Sulawesi Tengah berhasil menembus dominasi tersebut dengan nilai investasi sebesar Rp31,6 triliun atau 6,6 persen dari total nasional. Provinsi ini bahkan menjadi yang tertinggi dalam kategori investasi asing (PMA) dengan capaian US$1,8 miliar, yang setara dengan 14,6 persen dari total PMA nasional.

Pencapaian tersebut menandai besarnya perhatian investor asing terhadap potensi sumber daya alam di Sulawesi Tengah. Khususnya di sektor pertambangan dan hilirisasi nikel, provinsi ini menjadi magnet investasi berkat cadangan mineralnya yang melimpah serta dukungan infrastruktur yang terus dikembangkan.

Banten Lengkapi Lima Besar

Melengkapi daftar lima besar, Provinsi Banten mencatat total investasi sebesar Rp29,7 triliun atau 6,2 persen dari total nasional. Dalam hal penanaman modal dalam negeri, Banten mencatat angka Rp20,1 triliun, menyumbang 7,3 persen dari total PMDN nasional.

Kawasan industri di Cilegon dan sekitarnya, yang memiliki akses langsung ke pelabuhan dan jalur logistik utama, menjadikan Banten sebagai wilayah yang sangat kompetitif dalam menarik investor, baik dalam maupun luar negeri.

Peta Investasi Dorong Pembangunan Daerah

Capaian lima provinsi teratas ini menunjukkan bahwa Pulau Jawa masih menjadi pusat gravitasi investasi Indonesia, didorong oleh kesiapan infrastruktur dan kedekatan dengan pusat-pusat pemerintahan serta ekonomi. Namun, kehadiran Sulawesi Tengah dalam daftar ini memberikan sinyal penting mengenai berkembangnya potensi daerah luar Jawa sebagai tujuan investasi strategis.

Pemerintah melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi menegaskan bahwa seiring dengan dorongan pembangunan infrastruktur dan penyederhanaan regulasi, peluang bagi daerah lain untuk tumbuh sebagai pusat investasi terbuka semakin lebar. Dengan strategi hilirisasi, pembangunan kawasan industri baru, serta penguatan sumber daya manusia, Indonesia dapat mendorong pemerataan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Momentum Positif untuk Ekonomi Nasional

Secara keseluruhan, data realisasi investasi Triwulan II 2025 mencerminkan kondisi ekonomi nasional yang terus menunjukkan resiliensi dan adaptasi terhadap dinamika global. Konsistensi pertumbuhan investasi dari dalam dan luar negeri menjadi bukti bahwa Indonesia tetap menjadi tujuan utama penanaman modal di kawasan Asia Tenggara.

Pemerintah berharap capaian ini dapat terus ditingkatkan di triwulan-triwulan berikutnya, dengan semakin banyak daerah yang mampu mengoptimalkan potensinya, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam jangka panjang, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha diharapkan menjadi fondasi kokoh bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan merata.

Terkini