PTPP Perkuat Infrastruktur Air di Jawa Barat

Selasa, 05 Agustus 2025 | 12:43:02 WIB
PTPP Perkuat Infrastruktur Air di Jawa Barat

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk atau PTPP kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun infrastruktur strategis nasional yang berorientasi pada masa depan. Bersama mitra kerja sama operasinya, yaitu MARFRI dan DMT, perusahaan pelat merah ini tengah menggarap proyek Pembangunan Bendungan Cibeet Paket II yang terletak di Provinsi Jawa Barat.

Proyek yang dikerjakan ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 1,81 triliun dan ditujukan untuk mendukung ketahanan air, pangan, dan energi nasional. Proyek ini juga merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi prioritas pemerintah dalam memperkuat infrastruktur dasar di berbagai daerah.

Realisasi Proyek Melebihi Target

Sejak resmi dimulai pada 4 September 2023, proyek Pembangunan Bendungan Cibeet Paket II direncanakan akan selesai dalam waktu 1.860 hari kalender, atau sekitar lima tahun, hingga 6 Oktober 2028.

Perkembangan proyek ini menunjukkan capaian positif. Hingga saat ini, progres pengerjaan telah mencapai 12,62 persen melampaui target yang ditetapkan pada tahap ini, yakni 4,50 persen. Capaian ini mencerminkan efektivitas perencanaan dan pelaksanaan di lapangan serta sinergi yang baik antara PTPP dan seluruh pihak yang terlibat.

Desain dan Teknologi Ramah Lingkungan

Bendungan Cibeet dibangun dengan tipe Gravity Dam yang menggunakan material Roller Compacted Concrete (RCC). Inovasi ini menjadikannya bendungan RCC ketiga di Indonesia dan yang pertama kali diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Teknologi RCC memungkinkan proses konstruksi yang lebih cepat dan efisien, dengan penggunaan beton tanpa slump yang dicampur dengan fly ash dan semen rendah. Material ini kemudian dipadatkan menggunakan vibro roller, sehingga menghasilkan struktur yang kuat sekaligus menghemat sumber daya material.

Selain teknologi RCC, proyek ini juga menerapkan teknologi pemetaan topografi berbasis Drone LiDAR. Teknologi ini membantu tim teknis melakukan pengukuran secara presisi tinggi dan efisien, yang sangat penting dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan konstruksi.

Dukungan Ketahanan Pangan dan Pengendalian Banjir

Manfaat pembangunan Bendungan Cibeet dirancang untuk memberikan dampak luas di berbagai sektor. Salah satu fungsi utamanya adalah mendukung sistem irigasi seluas 8.837 hektare. Dengan kapasitas ini, indeks pertanaman di wilayah sekitarnya diproyeksikan meningkat dari 100 persen menjadi 300 persen.

Di samping itu, bendungan ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku sebesar 3.770 liter per detik bagi Kabupaten Bogor, Karawang, dan Bekasi, termasuk kawasan industri yang membutuhkan suplai air yang stabil dan berkelanjutan.

Keberadaan bendungan ini juga sangat krusial dalam mengurangi risiko banjir di hilir Sungai Citarum. Diharapkan, debit banjir dapat direduksi hingga 66 persen, memberikan perlindungan lebih baik bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir.

Kontribusi dalam Transisi Energi

Pembangunan Bendungan Cibeet tidak hanya berfokus pada sektor air dan pangan, tetapi juga memperhatikan aspek ketahanan energi. Rencana proyek ini mencakup pembangunan dua jenis pembangkit energi terbarukan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dengan kapasitas 0,25 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 110 MW.

Pemanfaatan area genangan bendungan sebagai lokasi PLTS menjadi salah satu inovasi penting dalam mendukung agenda transisi energi nasional. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dan BUMN dalam mendorong penggunaan energi ramah lingkungan serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Wujud Komitmen Berkelanjutan PTPP

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menyatakan bahwa pembangunan Bendungan Cibeet bukan sekadar proyek konstruksi, melainkan representasi dari kontribusi nyata PTPP dalam memperkuat pondasi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

“Teknologi dan inovasi yang kami terapkan mencerminkan komitmen PTPP dalam menghasilkan proyek berkualitas tinggi dan berdampak luas bagi masyarakat, serta berdampingan dengan proyek Asta Cita Pemerintah yaitu proyek-proyek ketahanan pangan, air, dan energi,” ujar Joko Raharjo dalam keterangan resmi.

Pernyataan ini mempertegas peran strategis PTPP dalam menghadirkan infrastruktur yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga adaptif terhadap tantangan lingkungan dan sosial di masa depan.

Konsistensi sebagai Pionir Infrastruktur Nasional

Sebagai perusahaan konstruksi yang telah berdiri sejak tahun 1953, PTPP telah menorehkan banyak kontribusi besar dalam sejarah pembangunan Indonesia. Proyek Bendungan Cibeet Paket II menjadi salah satu bukti terbaru dari konsistensi tersebut.

Dengan rekam jejak panjang dan penerapan teknologi mutakhir, PTPP terus memperkuat posisinya sebagai pionir dalam pembangunan infrastruktur strategis nasional. Proyek ini juga menegaskan dedikasi PTPP terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan dan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.

Melalui proyek-proyek seperti Bendungan Cibeet, PTPP tidak hanya membangun fisik infrastruktur, tetapi juga memperkuat ketahanan wilayah, memberdayakan masyarakat, dan mendukung agenda pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Terkini