Potensi Besar BUMN dalam Optimalisasi Dividen

Kamis, 07 Agustus 2025 | 09:33:50 WIB
Potensi Besar BUMN dalam Optimalisasi Dividen

JAKARTA - Pengelolaan dividen perusahaan milik negara (BUMN) ke depan berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu langkah strategis yang kini tengah menjadi sorotan adalah pembentukan sovereign wealth fund baru, yakni Danantara. Langkah ini dianggap mampu memberikan nilai tambah dalam pengelolaan dana dividen yang selama ini disetorkan ke negara.

Direktur Utama Danantara, Edwin Syahruzad, mengungkapkan keyakinannya bahwa dana yang dikelola dari dividen BUMN bisa berkembang pesat dalam waktu lima tahun. Menurutnya, jika pengelolaan dilakukan secara optimal dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, nilai dana tersebut dapat meningkat menjadi sekitar 225 miliar dollar AS.

Optimisme Jangka Panjang

“Kalau kita bisa melakukan seperti yang dilakukan negara lain, kita bisa mengelola dana ini menjadi 225 miliar dollar AS dalam lima tahun ke depan,” ujar Edwin.

Pernyataan ini memberikan gambaran bahwa Danantara tidak sekadar bertugas mengelola dividen sebagai pemasukan negara, tetapi juga memiliki misi besar untuk memutar dan mengembangkan nilai tersebut melalui investasi yang sehat dan berkelanjutan. Dengan kata lain, BUMN tidak hanya berperan sebagai penyetor keuntungan, tetapi juga sebagai motor penggerak investasi strategis jangka panjang.

Belajar dari Pengalaman Global

Edwin juga menyampaikan bahwa konsep yang digunakan Danantara tidak jauh berbeda dari model yang telah sukses diterapkan oleh lembaga pengelola dana abadi di negara lain, seperti Government of Singapore Investment Corporation (GIC) dan Temasek. Di negara-negara tersebut, dividen perusahaan pelat merah tidak hanya digunakan untuk menambal APBN, melainkan dikelola dan diinvestasikan kembali demi menciptakan pendapatan yang berkelanjutan.

"Yang kita lakukan sebenarnya bukan hal baru. Negara lain sudah banyak yang menerapkannya. Kita hanya perlu disiplin dalam eksekusi," kata Edwin.

Dengan pendekatan seperti ini, dana dari dividen BUMN yang tadinya hanya sekali pakai, dapat memberikan manfaat yang terus-menerus melalui perputaran investasi. Hal inilah yang menjadi dasar optimisme bahwa pengelolaan yang terarah dan berkelanjutan akan memberikan hasil maksimal bagi negara.

Transparansi dan Tata Kelola

Dalam pernyataannya, Edwin menekankan pentingnya transparansi dan prinsip-prinsip good corporate governance dalam mengelola dana publik. Ia memastikan bahwa Danantara akan mengelola dana dividen tersebut secara terbuka dan akuntabel, sejalan dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

“Transparansi dan governance menjadi kunci utama. Kita akan pastikan dana dikelola secara bertanggung jawab,” tegasnya.

Pernyataan ini memperkuat komitmen bahwa setiap langkah yang diambil akan mempertimbangkan aspek kehati-hatian dan tidak lepas dari pengawasan publik. Dengan tata kelola yang baik, kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana negara akan semakin meningkat.

Model Investasi dan Sektor Prioritas

Danantara akan menempatkan dana dividen tersebut pada instrumen-instrumen investasi yang memberikan return optimal, namun tetap dalam kerangka risiko yang terkendali. Fokus investasi diarahkan pada sektor-sektor strategis yang dapat memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional, seperti infrastruktur, energi terbarukan, hingga transformasi digital.

Menurut Edwin, pemilihan sektor akan sangat selektif dan dilakukan berdasarkan studi kelayakan yang mendalam.

"Kami tidak akan menempatkan dana secara sembarangan. Harus ada dampak langsung dan berkelanjutan terhadap perekonomian,” jelasnya.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa Danantara tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial, tetapi juga pada manfaat sosial dan pembangunan yang lebih luas.

Dukungan dari Kementerian dan Stakeholder

Langkah Danantara mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. Keduanya melihat peluang besar dalam membangun dana abadi yang mampu menjaga ketahanan fiskal dan memperluas ruang pembiayaan pembangunan.

Pengelolaan dividen melalui Danantara juga diharapkan dapat memberikan fleksibilitas fiskal, terutama ketika negara menghadapi tekanan anggaran atau kebutuhan pembiayaan strategis.

“Ini bukan soal mengambil alih peran APBN, tapi memberikan alternatif baru dalam pembiayaan pembangunan nasional,” ujar Edwin.

Menuju Era Baru Pengelolaan Dana Negara

Dengan terbentuknya Danantara, Indonesia memulai era baru dalam pengelolaan dana dividen BUMN. Transformasi ini menandai pergeseran paradigma dari sekadar penerimaan negara menjadi pengelolaan yang proaktif dan produktif.

Potensi pengembangan hingga 225 miliar dollar AS dalam lima tahun bukan sekadar ambisi, tetapi target realistis yang bisa dicapai dengan komitmen penuh terhadap prinsip-prinsip pengelolaan yang profesional dan transparan.

Upaya ini juga memberikan sinyal kuat bahwa BUMN tidak hanya menjadi sumber penerimaan negara, tetapi juga aktor utama dalam strategi pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan dan berdampak luas.

Terkini