JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan dengan penurunan tipis sebesar 0,18% ke level 7.490. Meskipun demikian, investor asing masih menunjukkan minat kuat dengan catatan net buy sebesar Rp666 miliar. Berdasarkan analisis teknikal dari Ciptadana Sekuritas Asia, IHSG bergerak dalam rentang 7.490 hingga 7.580 pada perdagangan hari berikutnya.
Secara keseluruhan, IHSG telah menunjukkan tren kenaikan yang solid sejak mencapai titik terendah di angka 5.883. Indeks mencatat level higher low di 6.745 dan 7.240, dan sempat mencapai level tertinggi di 7.680. Saat ini, IHSG sedang dalam fase konsolidasi di bawah resistance utama, yang bisa menjadi jeda alami sebelum kelanjutan tren positif atau koreksi ringan.
Penting untuk memperhatikan level support dan resistance kunci. Penembusan di atas 7.680 dapat membuka peluang kenaikan hingga kisaran 7.800 hingga 7.900. Namun, bila harga menembus ke bawah level 7.240 dan garis tren naik, hal tersebut bisa menjadi tanda melemahnya momentum pasar.
Saham ADMR Berpotensi Rebound Kuat
PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 3,15% dan ditutup pada level Rp1.145 pada perdagangan 7 Agustus. Saham ini sedang dalam tren pemulihan sejak awal tahun 2025, ditandai dengan terbentuknya garis tren naik yang menghubungkan serangkaian higher low sebagai support dinamis.
Pada Juli lalu, harga saham ADMR menembus level Rp1.000 dan mencapai puncak lokal di Rp1.270 sebelum kemudian mengalami konsolidasi sehat mendekati area support. Indikator stokastik menunjukkan sinyal rebound dari area oversold, yang menandakan potensi penguatan lanjutan.
Rekomendasi dari analis adalah speculative buy dengan level entry di Rp1.145, stop loss pada Rp1.080, dan target profit di kisaran Rp1.215 hingga Rp1.270.
JSMR Menguji Support dengan Potensi Pemulihan
Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sedikit terkoreksi 0,56% dan ditutup di harga Rp3.550. Saham ini berada dalam tren turun dengan pola lower high dan lower low, namun saat ini harga sudah menyentuh level support penting di sekitar Rp3.540.
Meskipun demikian, pola descending triangle yang terbentuk mengindikasikan adanya tekanan jual, tetapi indikator stokastik berada di area oversold yang bisa menandakan kemungkinan rebound teknikal.
Investor disarankan untuk membeli pada level Rp3.480 dengan stop loss di Rp3.430 dan target keuntungan di Rp3.700, mengikuti sinyal teknikal yang ada.
KLBF Sedang Menguji Area Support Kritis
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menutup perdagangan dengan penurunan 1,08% ke level Rp1.380. Setelah mencapai titik tertinggi di Rp1.600, saham ini menunjukkan tren menurun dengan pola lower high dan lower low serta berada di bawah rata-rata pergerakan 55 hari (MA55).
Harga saat ini menguji level support penting di Rp1.365, yang juga merupakan titik Fibonacci retracement 38,2%. Jika level ini mampu bertahan, saham KLBF berpeluang melakukan rebound menuju target profit di Rp1.435. Namun, bila tembus ke bawah Rp1.365, koreksi lebih dalam bisa terjadi menuju Rp1.290 atau bahkan Rp1.220.
Rekomendasi pembelian diberikan pada harga Rp1.365 dengan stop loss di Rp1.300 dan target profit seperti yang telah disebutkan.
MNCN Tunjukkan Potensi Tren Naik
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mencatat kenaikan harga saham sebesar 1,54% dan ditutup di Rp264. Saham ini memperlihatkan tren naik ringan dengan pembentukan higher low di kisaran Rp220 hingga Rp250.
Pola ascending triangle yang terbentuk menandakan potensi kelanjutan tren bullish, dengan resistance utama di Rp284. Harga yang sudah berada di atas MA55 juga mendukung momentum positif jangka pendek hingga menengah.
Investor disarankan melakukan speculative buy pada harga Rp264, dengan stop loss di Rp256 dan target profit di kisaran Rp270 hingga Rp284.
Kemudahan Investasi Saham melalui Aplikasi Bareksa
Melengkapi pilihan instrumen investasi, aplikasi Bareksa menghadirkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia. Fitur ini memungkinkan nasabah untuk berinvestasi di saham dengan mudah melalui satu aplikasi yang juga menyediakan pilihan reksadana, Surat Berharga Negara, dan emas.
Dengan inovasi ini, investor dapat mengelola portofolio investasi secara terpadu sesuai profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing, menjadikan perjalanan investasi semakin praktis dan efisien.
Dengan perkembangan positif di beberapa saham unggulan dan pergerakan IHSG yang tetap menjanjikan, peluang investasi tetap terbuka bagi para investor yang cermat dan mengikuti dinamika pasar. Rekomendasi saham ADMR, JSMR, KLBF, dan MNCN bisa menjadi opsi yang menarik untuk dipertimbangkan di tengah kondisi pasar saat ini.