Freeport Indonesia Dorong UMKM Gresik Go Digital

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 08:36:45 WIB
Freeport Indonesia Dorong UMKM Gresik Go Digital

JAKARTA - Upaya hilirisasi yang dilakukan PT Freeport Indonesia tak hanya berfokus pada industri mineral, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya. Di Gresik, manfaat itu dirasakan langsung oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang kini semakin percaya diri untuk merambah pasar digital.

Melalui program pelatihan yang digelar selama dua hari, para pelaku UMKM mendapatkan bekal pengetahuan yang mencakup pemasaran berbasis teknologi digital, strategi branding, manajemen produk, hingga teknik produksi foto dan pembuatan konten. Inisiatif ini menjadi jembatan bagi UMKM untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin mengandalkan platform online.

Perjalanan Baru Siti Nuriah

Salah satu peserta, Siti Nuriah, pemilik usaha terasi udang mengare, mengaku mendapat banyak pengetahuan baru. Sejak memulai usahanya pada 2020, ia menjual produknya secara manual, mengandalkan pembelian dari teman atau tengkulak.

“Saya jual kalau ada teman yang pesan atau kepada tengkulak. Tidak tahu caranya menjual online. Padahal terasi mengare ini bahan bakunya berkualitas,” ungkap ibu dua anak tersebut.

Setelah mengikuti pelatihan dari Freeport Indonesia, Siti mulai memahami pentingnya menentukan harga produksi secara tepat, membuat strategi promosi yang efektif, serta mengemas produk dengan menarik. Ia juga belajar membangun branding yang kuat, termasuk menyiapkan nama produk, melakukan sesi foto produk yang profesional, dan membuat konten yang memikat calon pembeli.

Sentuhan Digital untuk UMKM

Sebelum pelatihan, kemasan terasi milik Siti masih sederhana dan foto produknya dibuat seadanya. Kini, setelah bimbingan yang ia terima, perubahan mulai terlihat. Bahkan, ia baru saja membuat akun di marketplace dan siap menjangkau konsumen yang lebih luas.

“Kemasan produk saya masih polosan. Fotonya juga seadanya. Bahkan baru daftar marketplace kemarin diajari Freeport,” ujarnya. Siti optimistis, pelatihan ini akan membantu penjualannya meningkat. Apalagi, terasi buatannya merupakan terasi halus yang memiliki karakter berbeda dari terasi kasar pada umumnya.

Menurutnya, manfaat dari program ini sangat nyata. “Kami diajarkan menentukan harga produksi, promosi, dan pengemasan. Lalu branding berupa nama produk, produksi foto, dan konten. Sekarang saya bisa merambah pasar yang lebih luas,” paparnya.

Dampak Positif Hilirisasi untuk Masyarakat

Keberadaan Freeport Indonesia di Gresik membuktikan bahwa hilirisasi industri mineral juga dapat berdampak pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Perusahaan ini tidak hanya berfokus pada produksi tembaga, tetapi juga menjalankan pendekatan lokal dan partisipatif untuk menguatkan ekonomi daerah.

“Meski Freeport itu produksi tembaga, tapi manfaatnya juga kami rasakan sebagai pelaku usaha lokal. Kami dibina untuk mengembangkan usaha,” kata Siti.

Program ini sejalan dengan kebijakan nasional yang mengedepankan hilirisasi dan pemberdayaan masyarakat lokal. Sinergi tersebut tidak hanya meningkatkan nilai tambah komoditas, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan bagi sektor usaha lain yang beroperasi di sekitar wilayah industri.

Komitmen untuk UMKM Berdaya Saing

Vice President External Affairs Smelter PT Freeport Indonesia, Erika Silva, menegaskan bahwa UMKM memiliki peran strategis sebagai penggerak ekonomi dan pilar utama pembangunan daerah. Pelatihan yang diberikan merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk membantu UMKM meningkatkan daya saing.

“UMKM adalah tonggak ekonomi Indonesia dan modal utama dalam pembangunan daerah. Pelatihan ini kami hadirkan sebagai bentuk komitmen PT Freeport Indonesia untuk mendorong UMKM meningkatkan daya saing, memperluas pasar, dan bersaing secara sehat di era digital,” ujarnya.

Erika berharap, pelaku UMKM yang telah mengikuti pelatihan ini dapat menjadi inspirasi bagi pengusaha lokal lainnya. “Saya berharap, 10 atau 20 tahun ke depan, bapak ibu ini bisa memberikan pelatihan dan inspirasi bagi UMKM selanjutnya,” pungkasnya.

Menembus Pasar Nasional

Dengan bekal keterampilan digital, pelaku UMKM Gresik kini memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menjual produknya ke seluruh Indonesia. Teknologi digital memudahkan proses transaksi, memperluas jangkauan promosi, serta menciptakan peluang baru yang sebelumnya sulit dijangkau.

Bagi Siti, pelatihan ini menjadi langkah awal menuju perubahan besar. Ia kini memandang usahanya sebagai bisnis yang memiliki potensi berkembang lebih luas. Produk terasi halus khas Mengare yang ia buat diharapkan dapat menjadi pilihan favorit bagi konsumen di berbagai daerah.

Pelatihan ini juga memberi semangat baru bagi pelaku UMKM untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi demi kemajuan usaha. Ke depan, diharapkan semakin banyak pelaku usaha yang dapat merasakan manfaat serupa, sehingga ekosistem UMKM di Gresik semakin kuat dan berkelanjutan.

Terkini