BYD Atto 2 Mobil Listrik Kompak untuk Pasar Asia Tenggara

Selasa, 12 Agustus 2025 | 09:09:30 WIB
BYD Atto 2 Mobil Listrik Kompak untuk Pasar Asia Tenggara

JAKARTA - Seiring dengan semakin berkembangnya pasar kendaraan listrik di Asia Tenggara, BYD terus menambah lini produknya untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. Setelah sukses menghadirkan Atto 3 dan Sealion 7, pabrikan mobil asal Tiongkok ini kini resmi meluncurkan model baru bernama Atto 2 di kawasan tersebut. Malaysia menjadi negara pertama yang mendapatkan kesempatan memiliki model ini pada bulan Juli, disusul oleh Singapura pada awal Agustus.

Atto 2 hadir sebagai SUV listrik dengan ukuran lebih kompak dibanding Atto 3, namun tetap menawarkan sejumlah fitur canggih dan desain modern yang sporty. Model ini diposisikan untuk mengisi segmen pasar yang berada di bawah Atto 3, namun masih lebih besar dari model-model kecil lainnya seperti Dolphin dan Seagull, yang dikenal juga sebagai Atto 1.

Desain dan Fitur Modern yang Menarik

Meskipun ukurannya lebih kecil, BYD Atto 2 tidak mengorbankan kenyamanan dan teknologi. Mobil ini dilengkapi dengan berbagai fitur terkini yang meningkatkan pengalaman berkendara, termasuk konektivitas Apple CarPlay dan Android Auto, jok depan yang memiliki ventilasi untuk kenyamanan, serta sistem keselamatan seperti adaptive cruise control dan traffic jam assist. Kamera 360 derajat juga hadir untuk membantu pengemudi dalam berbagai situasi parkir dan manuver.

Desain eksteriornya mengusung konsep sporty dan modern, sehingga tampilannya tetap menarik bagi konsumen yang menginginkan kendaraan listrik dengan gaya khas SUV namun dengan ukuran yang lebih praktis untuk penggunaan di perkotaan.

Performa dan Spesifikasi Mesin Listrik

Sebagai mobil listrik, Atto 2 dibekali motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 177 ps dan torsi 290 Nm. Dengan tenaga tersebut, mobil ini bisa mencapai kecepatan maksimal hingga 160 km/jam. Akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 7,9 detik, memberikan respons yang cepat untuk kelas kendaraan kompak.

Atto 2 menggunakan penggerak roda depan (FWD) dan dibekali baterai berkapasitas 51,13 kWh yang menjadi satu-satunya varian yang ditawarkan di pasar Malaysia dan Singapura saat ini. Dengan kapasitas baterai tersebut, mobil ini menawarkan jarak tempuh yang cukup untuk penggunaan sehari-hari dan mobilitas perkotaan.

Harga dan Potensi Hadir di Indonesia

Di Malaysia, BYD Atto 2 dijual dengan harga sekitar Rp 380 jutaan, yang dianggap cukup kompetitif untuk segmen SUV listrik dengan fitur lengkap seperti ini. Di Singapura, model ini juga tersedia dalam satu varian baterai yang sama, menandakan strategi BYD untuk fokus pada satu pilihan spesifikasi yang dianggap ideal bagi konsumen di wilayah Asia Tenggara.

Dengan peluncuran di dua negara tersebut, peluang Indonesia untuk mendapatkan model ini cukup terbuka. Meskipun BYD baru saja memperkenalkan Atto 1 (alias Seagull) sebagai model paling kecil di pasar domestik, kehadiran Atto 2 dapat menjadi pilihan tambahan yang menarik bagi konsumen yang menginginkan SUV listrik dengan ukuran yang tidak terlalu besar namun tetap nyaman dan bertenaga.

Langkah Strategis BYD dalam Memperluas Pasar

Langkah BYD memperkenalkan Atto 2 di Asia Tenggara menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam menghadirkan beragam pilihan kendaraan listrik yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal. Dengan beragam pilihan mulai dari model kecil seperti Seagull, kompak seperti Atto 2, hingga SUV lebih besar seperti Atto 3 dan Sealion 7, BYD membangun ekosistem kendaraan listrik yang lengkap.

Strategi ini diharapkan dapat mendorong adopsi kendaraan listrik lebih luas di kawasan Asia Tenggara, sekaligus memperkuat posisi BYD sebagai salah satu pemain utama dalam industri otomotif listrik di wilayah ini.

Dengan semua keunggulan dan fitur yang ditawarkan, BYD Atto 2 siap menjadi salah satu pilihan menarik bagi masyarakat yang mulai beralih ke kendaraan listrik. Kehadirannya juga diharapkan mampu mempercepat transformasi kendaraan ramah lingkungan di Asia Tenggara, sekaligus mendukung upaya pengurangan emisi karbon dan polusi udara.

Terkini