Gadget Bijak untuk Tumbuh Anak Sehat

Selasa, 12 Agustus 2025 | 15:31:37 WIB
Gadget Bijak untuk Tumbuh Anak Sehat

JAKARTA - Kemajuan teknologi membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada pola interaksi dan cara belajar anak-anak masa kini. Gadget yang dulunya dianggap sebagai alat mewah kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian, termasuk dunia anak-anak. Meski membawa banyak manfaat, gadget juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi keluarga dalam menjaga tumbuh kembang anak agar tetap sehat dan positif.

Lisdayani, M.Psi., Psikolog sekaligus Ketua Divisi Rujukan Puspaga Kota Banda Aceh, menegaskan bahwa peran orang tua sangat krusial dalam mengatur penggunaan gadget agar tidak menimbulkan dampak negatif. Menurutnya, pengawasan dari keluarga adalah kunci utama dalam menghadapi era digital yang serba cepat ini.

Pentingnya Pengawasan dalam Penggunaan Gadget

Lisdayani mengingatkan bahwa gadget bisa menjadi sumber masalah serius jika penggunaannya tidak diawasi secara tepat. Dia mengkritik kebiasaan orang tua yang sering memberikan gadget sebagai solusi instan agar anak berhenti rewel atau mengalihkan perhatian ketika mereka sedang sibuk. “Jangan mudah. Gara-gara orang tuanya sibuk, anak dikasih gadget biar lalai. Itu salah,” tegasnya.

Pengawasan yang ketat dan bijaksana membantu anak agar tidak terlalu larut dalam dunia digital yang kadang mengandung konten tidak pantas. Misalnya, Lisdayani mengungkapkan adanya temuan konten pornografi dalam beberapa permainan daring yang bisa saja diakses anak tanpa pengawasan. Hal ini tentunya sangat berbahaya jika dibiarkan tanpa kontrol.

Dampak Gadget terhadap Karakter Anak

Selain potensi konten yang tidak sesuai, penggunaan gadget yang berlebihan juga berpengaruh pada perilaku dan karakter anak. Lisdayani mencontohkan bagaimana anak yang terlalu asyik bermain game terkadang mulai membantah ketika diminta melakukan aktivitas sederhana di rumah. Pola seperti ini bila tidak segera dikendalikan dapat mengganggu perkembangan karakter positif pada anak.

Dia menjelaskan pula bahwa anak usia sekolah dasar sebaiknya diberikan batasan yang tegas dalam menggunakan gadget. Penggunaan gadget sebaiknya fokus pada keperluan pendidikan dan tugas sekolah, bukan untuk bermain tanpa pengawasan. “Banyak yang mereka lihat itu bikin cepat sekali proses imitasi. Dari bahasa saja sudah kelihatan, bahasa gaul cepat sekali masuk,” tambah Lisdayani. Ini menunjukkan betapa cepatnya anak meniru perilaku yang mereka saksikan melalui gadget.

Kiat Membatasi Penggunaan Gadget

Menyikapi fenomena ini, Lisdayani mengajak orang tua untuk lebih belajar membatasi dan mengawasi penggunaan gadget anak di rumah. Menurutnya, pembentukan karakter anak dimulai dari rumah dan bukan hanya bergantung pada pendidikan formal di sekolah. Pola asuh yang tepat dan konsisten sangat diperlukan agar gadget dapat dimanfaatkan secara optimal tanpa merugikan perkembangan psikologis anak.

Dia menegaskan bahwa tanpa pengawasan, risiko anak terjerumus pada konten negatif maupun perilaku yang kurang baik semakin besar. Oleh karena itu, kesadaran orang tua untuk menetapkan aturan main penggunaan gadget menjadi hal yang sangat penting.

Membangun Karakter Positif di Tengah Digitalisasi

Meski teknologi dan gadget membawa banyak kemudahan dalam belajar dan berkomunikasi, keluarga tetap menjadi pondasi utama dalam membentuk karakter anak yang baik dan tangguh. Dengan pengawasan dan bimbingan yang tepat, gadget dapat menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan sekaligus membangun kreativitas anak.

Lisdayani mengajak orang tua untuk tidak menyerah pada kemudahan instan, tetapi aktif terlibat dalam kehidupan digital anak. Dengan demikian, anak bisa belajar bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi serta membangun kebiasaan positif sejak dini.

Perkembangan teknologi tidak bisa dihindari, namun pengaruhnya terhadap karakter anak dapat diminimalisir dengan pengawasan ketat dan pengaturan penggunaan gadget yang tepat. Peran aktif orang tua sangat dibutuhkan dalam membimbing anak agar dapat memanfaatkan gadget secara sehat dan produktif.

Lisdayani mengakhiri pesannya dengan himbauan kuat kepada orang tua: “Tolong kita sebagai orang tua belajar membatasi dan mengawasi penggunaan gadget pada anak karena itu sangat bahaya sekali. Banyak kasus yang di luar nalar di situ.” Pesan ini menjadi pengingat bahwa keluarga adalah benteng utama dalam menjaga generasi muda dari dampak buruk teknologi yang tidak terkendali.

Terkini