Kolaborasi Pemerintah dan Industri Kreatif Dorong Musik Indonesia Mendunia

Jumat, 10 Oktober 2025 | 09:51:37 WIB
Kolaborasi Pemerintah dan Industri Kreatif Dorong Musik Indonesia Mendunia

JAKARTA - Musik bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari diplomasi budaya dan kekuatan ekonomi kreatif Indonesia. Pesan itu menjadi benang merah dari rangkaian Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025, yang dibuka dengan diskusi panel bertajuk “Jalur Lokal ke Global: Menyiapkan Musisi dan Karya Indonesia Mendunia.”

Acara ini menghadirkan lebih dari 300 peserta dan sejumlah pembicara lintas sektor, mulai dari pejabat pemerintah, pelaku industri musik, hingga perwakilan platform digital global. 

Diskusi menyoroti peluang sekaligus tantangan dalam memperkuat posisi musik Indonesia di panggung internasional—seiring meningkatnya dukungan dari pemerintah dan sektor swasta.

Pemetaan Ekosistem Musik Nasional

Diskusi dimulai dengan paparan Ahmad Mahendra, Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kementerian Kebudayaan, yang mengangkat tema besar “Menyiapkan Talenta dan Karya Musik yang Mendunia.” 

Ia menegaskan pentingnya pemetaan ekosistem musik nasional agar perkembangan industri ini dapat terukur dan berkelanjutan.

Mahendra mencontohkan keberhasilan sektor film yang kini memiliki indikator kemajuan jelas, seperti peningkatan produksi, penonton, dan kemenangan di festival internasional. 

“Tanda-tanda pemajuan kebudayaan terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama pada jumlah produksi, penonton, dan makin banyak film Tanah Air yang menang di ajang internasional, contohnya Pangku,” ujarnya dengan antusias.

Sebagai langkah nyata, Kementerian Kebudayaan menjalankan program Manajemen Talenta Nasional (MTN) untuk melahirkan generasi baru musisi Indonesia yang berkualitas dan kompetitif. 

Program ini tidak hanya mencakup musik, tetapi juga film, sastra, seni pertunjukan, dan seni rupa—semuanya diarahkan pada visi besar Indonesia Emas 2025 dengan fokus pada penguatan sumber daya manusia kreatif.

Selain MTN, Kementerian Kebudayaan juga aktif menggelar berbagai ajang musik seperti Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI), AMI Awards, Panggung Maestro, LOKOVASIA, Keroncong Svaranusa, hingga Konferensi Musik Indonesia itu sendiri. 

“Kementerian Kebudayaan terus memperkuat ekosistem musik. Banyak program yang digawangi agar musik menjadi kekuatan budaya bangsa,” kata Mahendra.

Kolaborasi Global Lewat Platform Digital

Masuk ke sesi berikutnya, perwakilan platform digital global turut menyoroti bagaimana teknologi membuka jalan baru bagi musisi Indonesia menuju pasar internasional.

Paul Smith, Managing Director YouTube Music Asia Pasifik, menilai bahwa keterhubungan antara musik dan Indonesia sangat erat, bahkan menjadi salah satu kekuatan budaya terbesar di kawasan Asia. 

“Jika kita berbicara tentang musik, kita harus berbicara tentang Indonesia, dengan 135 juta populasi aktif di platform kami,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, YouTube berkomitmen untuk memperkuat ekosistem musik Indonesia melalui monetisasi yang lebih optimal, dukungan terhadap ajang penghargaan nasional seperti AMI Awards, dan berbagai program kolaboratif bagi seniman tanah air. 

“Mari kita membangun masa depan musik bersama,” tutupnya.

Dukungan serupa datang dari Gustav Bac, Managing Director Spotify untuk Asia Tenggara. Ia menegaskan bahwa layanan streaming seperti Spotify membuka peluang besar bagi musisi Indonesia untuk menjangkau pendengar global. 

“Platform digital membuka kesempatan luas bagi musisi Indonesia menemukan audiens baru,” ujarnya.

Selain memperluas jangkauan musik lokal, Spotify juga memperkuat komitmennya untuk melindungi hak cipta dan integritas kreatif seniman, di tengah berkembangnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam industri musik. 

Gustav menekankan bahwa meski AI dapat membantu proses produksi, “hasil akhir tetap berada di bawah kendali kreator.”

Tantangan dan Peluang Musik Digital

Sesi panel yang dipandu Ralvi Nasution kemudian menggali isu-isu penting dalam tata kelola musik digital di Indonesia. Riset Wijoyo, General Manager VAS and Music Business Telkomsel, menyoroti perlunya ekosistem digital yang saling mendukung. 

Ia menjelaskan bahwa Telkomsel, sebagai distributor musik, memiliki kerja sama dengan berbagai platform seperti YouTube dan Spotify. Namun, model non-subscription (tanpa langganan) masih menjadi tantangan dalam mendukung kesejahteraan musisi.

Hal senada diungkapkan oleh Martin Hartono, CEO GDP Venture. Ia menilai sistem langganan yang sehat menjadi kunci agar musisi bisa hidup lebih sejahtera. “Seniman harus didukung dengan ekosistem yang memberi nilai ekonomi adil,” ujarnya.

Martin juga menekankan pentingnya human connection antara musisi dan penggemar di era digital. 

“Jika karya kita ingin terhubung dengan orang lain, musisi harus mempelajari ilmu koneksi. Ini menentukan seberapa adaptif seorang seniman terhadap zaman,” jelasnya, mencontohkan penyanyi Indonesia berprestasi seperti NIKI, yang sukses membangun hubungan autentik dengan audiens global.

Dari sisi platform lokal, Adib Hidayat dari Langit Musik memaparkan inisiatif Harmoni Nusantara, sebuah program inkubasi seniman daerah.

“Harmoni Nusantara sebagai platform lokal adalah satu-satunya yang memberi ruang bagi musisi daerah untuk berkembang,” ujarnya. Program ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dalam memperkuat akar musik lokal.

Kolaborasi Menuju Musik Indonesia Mendunia

Konferensi Musik Indonesia 2025 juga dihadiri oleh Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo, Direktur Film, Musik, dan Seni Syaifullah, serta sejumlah musikus nasional, perwakilan organisasi, dan komunitas budaya.

Acara yang berlangsung hingga 11 Oktober 2025 ini menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi musik Indonesia di panggung global.

Melalui sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan platform digital, KMI 2025 menegaskan komitmen untuk membangun ekosistem musik yang berdaya saing, berkarakter, dan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar forum diskusi, KMI menjadi simbol kolaborasi nyata dalam mendorong musik Indonesia menembus batas geografis dan memperkenalkan identitas budaya bangsa ke dunia.

Dari ruang lokal hingga panggung internasional, musik Indonesia kini bergerak dengan irama baru—menyatukan kreativitas, teknologi, dan semangat kebangsaan untuk menciptakan masa depan yang gemilang di industri musik global.

Terkini