Dukungan Bank Indonesia Jadi Pendorong Kemajuan Desa Wisata NTT

Selasa, 21 Oktober 2025 | 10:52:12 WIB
Dukungan Bank Indonesia Jadi Pendorong Kemajuan Desa Wisata NTT

JAKARTA -  Upaya Bank Indonesia (BI) dalam memperkuat ekonomi lokal kembali mendapat apresiasi, kali ini dari pengelola desa wisata di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Dukungan BI diwujudkan melalui kegiatan Bootcamp UMKM Sektor Pariwisata yang diselenggarakan di Desa Wisata Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cunca Plias, Robert Perkasa, menyebut langkah BI ini sebagai bentuk nyata komitmen lembaga keuangan negara dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata berbasis masyarakat.

“Komitmen Bank Indonesia untuk terus memberdayakan dan meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat lokal dalam rangka memaksimalkan potensi desa, adalah langkah nyata yang patut diacungi jempol,” ujar Robert saat dihubungi dari Labuan Bajo.

Bootcamp UMKM Jadi Wadah Pemberdayaan dan Inovasi

Kegiatan Bootcamp ini diikuti tidak hanya oleh Pokdarwis Cunca Plias yang mengelola berbagai spot wisata di Desa Wae Lolos, tetapi juga dihadiri oleh Pokdarwis Desa Golo Loni dari Kabupaten Manggarai Timur.

Menurut Robert, pelatihan ini merupakan bentuk langkah konkret BI untuk mempercepat pengembangan pariwisata berkelanjutan di NTT, terutama dengan memperkuat kapasitas sumber daya manusia lokal. 

BI menempatkan para pelaku UMKM dan Pokdarwis sebagai “pahlawan pariwisata”, yang diharapkan mampu mengelola potensi wisata daerah secara profesional, inovatif, dan berdaya saing.

“Kami merasa kegiatan ini sangat tepat sasaran, sesuai kebutuhan, dan memberikan manfaat luar biasa bagi kami selaku pengelola desa wisata,” tutur Robert dengan antusias.

Materi Praktis dan Kontekstual, Sesuai Kebutuhan Daerah

Selain teori, peserta Bootcamp juga mendapatkan materi dan praktik langsung mengenai pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Narasumber yang hadir berasal dari berbagai bidang, mulai dari pemerintahan hingga akademisi dan praktisi industri wisata.

Beberapa narasumber di antaranya adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Noldy Pellokila, Fitri Ciptosari dari Politeknik ElBajo Commodus, serta pengelola Desa Wisata Panglipuran, Bali, yang dikenal sukses menjadi contoh pengelolaan wisata berbasis budaya.

“Materi yang mereka sampaikan bukan hanya mudah dipahami, tetapi juga sangat kontekstual dan relevan dengan tantangan serta potensi unik yang dimiliki Desa Wae Lolos,” kata Robert. 

Ia menilai pendekatan pembelajaran yang diterapkan sangat membantu peserta memahami strategi konkret yang dapat diterapkan di lapangan.

Bangun Kepercayaan Diri dan Kemandirian Pokdarwis

Robert juga menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri para pengelola desa wisata. Ia optimistis, hasil pembelajaran ini akan membawa perubahan nyata dalam pengelolaan pariwisata di Wae Lolos.

“Kami optimis dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang kami peroleh dari kegiatan ini akan menjadi pendorong vital yang meningkatkan rasa percaya diri kami saat berinteraksi dan melayani setiap wisatawan yang berkunjung ke desa kami,” ujarnya.

Dengan pengetahuan baru tentang transformasi digital, inovasi produk wisata, dan peningkatan pelayanan, Pokdarwis kini lebih siap untuk menghadapi persaingan dan menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kolaborasi BI dan Pemerintah Daerah Dukung Pariwisata Berkelanjutan

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Noldy Pellokila, turut mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang menurutnya berperan penting dalam memperkuat potensi wisata daerah. 

Ia menilai, keberadaan desa wisata seperti Wae Lolos membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga seperti BI dapat mendorong lahirnya ekosistem pariwisata yang berkelanjutan.

“Saya bangga dengan desa wisata Wae Lolos. Di Kupang, kami sering berdiskusi tentang kemajuan Wae Lolos. Semoga ke depan Wae Lolos semakin maju dan menjadi desa wisata contoh di Nusa Tenggara Timur,” ungkap Noldy.

Menurutnya, program seperti Bootcamp UMKM ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kompetensi masyarakat, tetapi juga mendorong munculnya ide-ide kreatif dan inovatif dalam pengelolaan potensi lokal. 

Hal ini penting untuk memastikan pariwisata NTT berkembang tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

BI Dukung Penguatan Ekonomi Berbasis Potensi Daerah

Dukungan BI terhadap sektor pariwisata di NTT merupakan bagian dari strategi besar lembaga tersebut untuk mengembangkan ekonomi daerah melalui pemberdayaan masyarakat lokal. 

Pendekatan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian alam serta budaya.

Melalui berbagai program pembinaan UMKM dan pelatihan pengelolaan wisata, BI berharap masyarakat di daerah-daerah wisata seperti Wae Lolos dapat mandiri secara ekonomi tanpa kehilangan identitas lokal.

Langkah ini juga sejalan dengan komitmen BI untuk mendukung pariwisata berkelanjutan sebagai salah satu penggerak ekonomi nasional, khususnya di kawasan timur Indonesia yang memiliki potensi besar namun masih perlu penguatan kapasitas sumber daya manusia.

Kesimpulan: Sinergi BI dan Komunitas, Kunci Kemajuan Wisata NTT

Apresiasi yang diberikan Pokdarwis Cunca Plias terhadap Bank Indonesia menunjukkan pentingnya sinergi antara lembaga keuangan, pemerintah, dan masyarakat lokal dalam membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan.

Melalui pelatihan dan pendampingan langsung, masyarakat kini tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama dalam pengelolaan potensi wisata daerah. Dengan dukungan berbagai pihak, Desa Wisata Wae Lolos berpeluang besar menjadi contoh sukses bagi daerah lain di NTT. 

Program seperti Bootcamp UMKM Sektor Pariwisata membuktikan bahwa pembangunan ekonomi tidak selalu harus dimulai dari kota besar — desa pun bisa menjadi pusat kemajuan ketika masyarakatnya diberdayakan dengan pengetahuan, keterampilan, dan dukungan berkelanjutan.

Terkini

Prabowo Ungkap Proyek Jip Nasional, Dana dan Pabrik Siap

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:34 WIB

PAN Usul Pimpinan MPR Ikut Gunakan Mobil Maung

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:29 WIB

Persiapan Haji 2026 Dikebut, Hanya Tersisa Enam Bulan

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:25 WIB

17 Tempat Makan Dekat Stasiun Tugu Jogja 2025

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:23 WIB