BCA Isyaratkan Dividen Interim Dibagikan Jelang Akhir 2025

Selasa, 21 Oktober 2025 | 10:52:18 WIB
BCA Isyaratkan Dividen Interim Dibagikan Jelang Akhir 2025

JAKARTA - Menjelang penutupan tahun 2025, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menjadi sorotan para investor. 

Pasalnya, manajemen bank swasta terbesar di Indonesia itu mulai memberikan sinyal atau kisi-kisi mengenai kemungkinan pembagian dividen interim sebelum akhir tahun, sebagaimana tradisi yang rutin dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin 20 Oktober 2025, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menuturkan bahwa pembagian dividen interim memang menjadi bagian dari pola kebijakan perusahaan yang biasanya dilakukan di bulan Desember.

“Biasanya itu di bulan Desember. Jadi sampai saat ini belum kami sampaikan (pembagian dividen),” ujar Vera.

Pernyataan tersebut menjadi penanda bahwa, meskipun belum diumumkan secara resmi, peluang pembagian dividen interim oleh BCA menjelang akhir tahun tetap terbuka lebar.

Tradisi Konsisten: BCA Rutin Bagi Dividen Interim Tiap Akhir Tahun

Vera menjelaskan bahwa BCA secara konsisten membagikan dividen interim sebelum akhir tahun buku, menunjukkan komitmen perseroan dalam memberikan imbal hasil kepada para pemegang saham.

“Sampai dengan tahun lalu Dividend Payout Ratio (DPR) kami ada di kisaran 68 persen. Jadi cukup tinggi ya untuk industri perbankan,” imbuhnya.

Rasio pembayaran dividen (DPR) sebesar itu menunjukkan kebijakan BCA yang relatif agresif dibandingkan dengan rata-rata bank lainnya di Indonesia. 

Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa saham BBCA kerap menjadi incaran investor jangka panjang, khususnya bagi mereka yang mengutamakan stabilitas dan dividen rutin.

Catatan Tahun Lalu: Dividen Interim Naik Jadi Rp50 per Saham

Sebagai pembanding, pada tahun 2024, BCA membagikan dividen interim senilai Rp50 per saham, meningkat dibandingkan Rp42,5 per saham pada tahun 2023.

Kenaikan tersebut mencerminkan pertumbuhan laba yang solid serta kepercayaan diri manajemen terhadap posisi keuangan perusahaan. Adapun total nilai dividen interim tunai yang dibayarkan mencapai Rp6,16 triliun untuk tahun buku yang berakhir pada 2024.

Konsistensi ini menjadi cerminan dari kekuatan fundamental BCA yang tidak hanya mengandalkan pertumbuhan kredit, tetapi juga menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan distribusi keuntungan kepada pemegang saham.

Kinerja Keuangan Tetap Kokoh di Tengah Dinamika Ekonomi

Mengacu pada laporan keuangan kuartal III-2025, BCA mencatat laba bersih sebesar Rp43,4 triliun, tumbuh 5,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan tersebut disertai dengan ekspansi kredit sebesar 7,6 persen (yoy) hingga mencapai Rp944 triliun per September 2025. Kinerja ini menunjukkan bahwa BCA tetap mampu menjaga momentum pertumbuhan meskipun kondisi ekonomi global masih berfluktuasi.

Dengan capaian itu, BCA menunjukkan kemampuannya mempertahankan margin keuntungan dan efisiensi di tengah tekanan suku bunga tinggi serta dinamika pasar yang menantang.

Sinyal Positif bagi Investor dan Pasar Saham

Pernyataan Vera Eve Lim mengenai kemungkinan pembagian dividen di akhir tahun menjadi perhatian para pelaku pasar modal. Investor menilai sinyal tersebut sebagai indikasi optimisme manajemen terhadap kinerja keuangan perusahaan yang tetap kuat hingga penghujung tahun.

Apalagi, saham BBCA dikenal sebagai salah satu aset “defensif” yang kerap menjadi pilihan utama investor ketika pasar saham mengalami gejolak. Stabilitas laba, tingkat efisiensi tinggi, dan kebijakan pembagian dividen yang konsisten menjadi faktor utama yang menjaga kepercayaan investor terhadap emiten perbankan ini.

Kabar mengenai potensi pembagian dividen interim juga sering kali menjadi sentimen positif yang mendorong harga saham BBCA tetap stabil atau bahkan menguat di tengah tekanan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Sebagai perbandingan, dalam beberapa pekan terakhir, saham BBCA sempat menguat meski IHSG bergerak melemah, sebuah bukti bahwa saham BCA sering kali bertahan di tengah ketidakpastian pasar.

BCA Jaga Reputasi sebagai Bank dengan Kinerja Stabil

Langkah BCA dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan pemberian dividen kepada pemegang saham dinilai menjadi bagian penting dari strategi jangka panjangnya. 

Dengan rasio pembagian dividen yang relatif tinggi, perusahaan menunjukkan komitmen dalam memberikan nilai tambah kepada investor, tanpa mengorbankan stabilitas keuangan maupun ekspansi kredit.

Selain itu, keberhasilan BCA mempertahankan laba bersih di atas Rp40 triliun dan pertumbuhan kredit dua digit di beberapa segmen bisnis juga menjadi bukti bahwa strategi digitalisasi dan efisiensi operasional terus memberikan hasil yang positif.

Bagi investor, hal ini menjadi indikasi bahwa peluang untuk kembali mendapatkan dividen interim menjelang akhir tahun masih sangat terbuka, meskipun manajemen belum mengumumkan tanggal pastinya.

Menanti Keputusan Resmi Pembagian Dividen 2025

Hingga saat ini, BCA belum merinci tanggal maupun besaran dividen interim yang akan dibagikan pada akhir tahun.

Namun, jika melihat pola historis dan konsistensi kebijakan perusahaan dalam lima tahun terakhir, pasar memperkirakan keputusan resmi akan diumumkan pada akhir November atau awal Desember 2025.

Dengan kinerja keuangan yang tetap solid dan rasio pembayaran dividen yang tinggi, investor optimistis bahwa BCA akan kembali membagikan dividen interim menjelang penutupan tahun 2025.

Bagi pasar modal, langkah tersebut tidak hanya menjadi bentuk penghargaan terhadap pemegang saham, tetapi juga sinyal bahwa sektor perbankan nasional masih dalam kondisi sehat dan terus tumbuh di tengah perubahan ekonomi global.

Terkini

SPBU Swasta Segera Bisa Beli BBM dari Pertamina

Selasa, 21 Oktober 2025 | 15:19:25 WIB

Lisdes dan BPBL Wujudkan Listrik untuk Semua Desa

Selasa, 21 Oktober 2025 | 15:19:23 WIB