Lisdes dan BPBL Wujudkan Listrik untuk Semua Desa

Selasa, 21 Oktober 2025 | 15:19:23 WIB
Lisdes dan BPBL Wujudkan Listrik untuk Semua Desa

JAKARTA - Malam di Kampung Iraiweri, Distrik Anggi, Pegunungan Arfak, kini diterangi lampu pijar yang hangat. Dulu, ketika senja jatuh, warga hanya mengandalkan sinar rembulan dan lampu minyak yang berasap. 

Kini, rumah-rumah kayu di lereng gunung memancarkan cahaya kuning lembut, hasil listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Anggi.

“Semua rumah itu harus dapat listrik, supaya anak-anak bisa belajar, mamak-mamak bisa masak dengan lampu,” ujar Elias Inyomusi, salah satu warga. Masa gelap itu masih membekas dalam ingatan. 

“Kami bikin api, pasang gelegar dari rotan, isi minyak tanah, baru bakar. Itu yang kami pakai belajar,” kenangnya. Kini, anak-anak belajar di bawah lampu pijar yang menyala tanpa henti.

Bagi warga Anggi, listrik bukan sekadar penerangan. “Dengan lampu seperti ini, anak-anak kami bisa belajar, pintar, bersaing dengan distrik lain. Terima kasih, kami tetap NKRI,” kata Piti Inyomusi, matanya berbinar.

Energi Terbarukan Jadi Pilar Perubahan

PLTMH Anggi adalah bagian dari program strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Proyek ini menjadikan Kabupaten Pegunungan Arfak satu-satunya wilayah di Indonesia yang seluruh listriknya bersumber dari energi baru terbarukan (EBT).

Ratusan kilometer dari Papua Barat, di Desa Bandar Jaya, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, kisah serupa terulang. Ruslam (52) tersenyum lega melihat rumahnya terang tanpa suara dengung genset. “Sebelumnya saya pakai genset. Enam jam satu liter bensin, jadi jam sepuluh malam sudah gelap lagi,” katanya.

Kini, anak-anak bisa belajar sampai malam, sang istri menjahit tanpa terburu-buru, dan Ruslam bisa beristirahat dengan tenang. Momen paling berkesan terjadi ketika Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyalakan kWh meter di rumahnya.

Sorak gembira warga pecah seketika. “Bagi kami, ini bukan sekadar penerangan, tapi awal kehidupan baru,” ujar Ruslam.

Lisdes dan BPBL, Strategi Pemerataan Energi

Perubahan ini dimungkinkan melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dan Listrik Desa (Lisdes). Kedua program ini menjadi tonggak pemerintah untuk mewujudkan keadilan energi, menghadirkan listrik bagi semua tanpa terkecuali.

“Program Lisdes ini wujud nyata arahan Presiden Prabowo Subianto agar seluruh desa di Indonesia menikmati listrik paling lambat tahun 2029-2030,” ujar Menteri Bahlil saat kunjungan ke Musi Banyuasin .

Masih ada sekitar 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum menikmati listrik. Tahun 2025, Program Lisdes menargetkan 1.285 lokasi baru, dengan pembangunan 4.770 km jaringan tegangan menengah, 3.265 km jaringan tegangan rendah, dan gudru berkapasitas 94.040 kVA.

Solusi untuk Desa Terpencil

Untuk desa-desa yang sulit dijangkau jaringan PLN, pemerintah menyediakan PLTS komunal dan PLTS individual dengan baterai. 

Sementara itu, BPBL menyasar 215.000 rumah tangga miskin di 36 provinsi, menyediakan listrik gratis lengkap dengan instalasi rumah tangga dan token perdana Rp100.000.

Listrik kini menjadi simbol kehadiran negara. Dari deru air di Pegunungan Arfak hingga senyum Ruslam di Musi Banyuasin, cahaya yang sama menyala: cahaya harapan, cahaya keadilan.

“Masa Indonesia sudah merdeka 80 tahun tapi masih ada desa gelap?” tanya Bahlil lirih mengenang masa kecilnya di kampung tanpa listrik. Kini, di bawah terangnya lampu-lampu sederhana, cita-cita itu perlahan menjadi nyata.

Terkini

Prabowo Ungkap Proyek Jip Nasional, Dana dan Pabrik Siap

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:34 WIB

PAN Usul Pimpinan MPR Ikut Gunakan Mobil Maung

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:29 WIB

Persiapan Haji 2026 Dikebut, Hanya Tersisa Enam Bulan

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:25 WIB

17 Tempat Makan Dekat Stasiun Tugu Jogja 2025

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:23 WIB