PT Freeport Indonesia Berkomitmen Melestarikan Ekosistem Pesisir dengan Menanam 50 Ribu Mangrove di Gresik

Sabtu, 01 Maret 2025 | 15:27:54 WIB
PT Freeport Indonesia Berkomitmen Melestarikan Ekosistem Pesisir dengan Menanam 50 Ribu Mangrove di Gresik

JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) terus memperlihatkan komitmennya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan pesisir melalui kegiatan penanaman sebanyak 50 ribu bibit mangrove di sekitar kawasan operasional Smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Upaya ini merupakan bagian dari Program Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir serta mendukung rehabilitasi lingkungan yang berkelanjutan.

Penanaman ini, yang berlangsung mulai dari September 2024 hingga Februari 2025, menyentuh lima desa di Gresik. Vice President Business Process Smelting & Refining Smelter PTFI, Aripin Buman, menyatakan bahwa langkah ini merupakan aksi nyata perusahaan dalam mendukung restorasi ekosistem mangrove di Indonesia. "Total sebanyak 50 ribu bibit mangrove kita tanam mulai September 2024 hingga Februari 2025. Kegiatan ini merupakan upaya kami dalam mendukung rehabilitasi dan restorasi ekosistem mangrove di Indonesia," ungkap Aripin Buman, Rabu.

Pemimpin Freeport Tony Wenas Apresiasi Kerja Keras Petugas Damkar dalam Acara Makan Malam

Kegiatan penanaman mangrove ini dilakukan di lima desa, diawali di Desa Tajungwidoro dengan menanam sebanyak 15.000 bibit mangrove, dilanjutkan dengan 10.000 bibit di Desa Banyuwangi, 10.000 bibit di Desa Bedanten, 3.000 bibit di Desa Manyar Sidomukti, dan diakhiri dengan penanaman 12.000 bibit di Desa Karangrejo. Sebagai bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, PTFI menutup program tersebut dengan menanam tambahan 2.000 bibit mangrove di Desa Karangrejo, Manyar, Gresik pada Sabtu, 22 Februari 2025.

Di samping penanaman mangrove, HPSN 2025 turut diramaikan dengan kegiatan Plogging Fun, sebuah aktivitas yang memadukan olahraga jalan sehat dengan pengumpulan sampah. Aktivitas ini juga dilengkapi dengan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah yang melibatkan partisipasi 122 siswa sekolah dasar di Desa Karangrejo serta 100 karyawan Smelter PTFI melalui program Employee Volunteer Program.

Aripin Buman menambahkan bahwa mangrove berfungsi sebagai pertahanan alami yang melindungi pantai dari abrasi dan gelombang laut, sekaligus menyediakan habitat penting bagi berbagai spesies flora dan fauna. "Program penanaman mangrove ini bertujuan untuk memitigasi dampak perubahan iklim, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan ekosistem yang lebih berkelanjutan," jelasnya.

PT Freeport Indonesia Kirim 125 Kg Emas Batangan Produksi Smelter Gresik ke ANTAM

Manfaat dari program ini dirasakan langsung oleh masyarakat setempat. Zaini, seorang warga Desa Tajungwidoro, mengungkapkan bahwa program penanaman mangrove oleh PTFI memberikan dampak positif bagi komunitas lokal. "Program dari PTFI ini sangat menguntungkan bagi warga kami. Selain mencegah abrasi, program ini juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat yang belum bekerja, sehingga ada tambahan pendapatan," ujarnya.

Melalui program yang berkelanjutan seperti ini, PTFI berharap dapat terus memberikan kontribusi positif dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mendukung pembangunan ekonomi masyarakat pesisir. Inisiatif ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menciptakan pertumbuhan industri yang seimbang dengan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar area operasionalnya.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan serta berperan aktif dalam mendukung pengembangan masyarakat. Keberhasilan program ini juga menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara sektor industri, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan lestari.

Program penanaman mangrove yang merupakan kerjasama antara PTFI dan masyarakat setempat ini diharapkan dapat terus berlanjut dan berkembang. Tidak hanya sekedar menanam, tetapi juga mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga dan merawat ekosistem mangrove yang telah ada. Mangrove yang tumbuh subur dapat menjadi benteng alam dalam melindungi kawasan pesisir dari ancaman abrasi serta menjaga keseimbangan iklim global melalui kemampuan menyerap karbon yang dimiliki.

Seiring dengan berkembangnya program ini, di masa depan diharapkan akan ada lebih banyak lagi desa yang mendapatkan manfaat dari penanaman mangrove ini. Selain sebagai upaya menjaga lingkungan, penanaman mangrove ini juga diantisipasi mampu membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar, seperti ekowisata mangrove yang dapat meningkatkan ekonomi lokal dan memberikan kesadaran kepada masyarakat luas akan pentingnya menjaga lingkungan.

Langkah proaktif yang diambil oleh PTFI menjadi salah satu contoh nyata bahwa industri dapat berperan besar dalam upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan perekonomian masyarakat. Dengan komitmen yang kuat, diyakini bahwa keseimbangan antara pertumbuhan industri dan kelestarian alam dapat dicapai, sehingga masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang dapat terwujud.

Terkini