JAKARTA – Sebuah penemuan yang mengagetkan masyarakat terjadi di Dusun IX, Desa Laut Tador. Seorang bayi laki-laki yang baru lahir ditemukan dalam kondisi hidup dan dibuang di balik tembok sebuah rumah di daerah tersebut sekitar pukul 22.20 WIB. Temuan ini segera menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat dan memicu penyelidikan dari pihak berwenang.
Keberadaan bayi malang ini pertama kali diketahui oleh Paimin, seorang warga sekitar berusia 63 tahun. Saat itu, Paimin sedang duduk-duduk santai di depan rumahnya ketika suara tangisan bayi terdengar samar-samar. Karena penasaran dengan suara tersebut, ia memutuskan untuk mencari sumbernya.
"Saya kaget dan penasaran saat mendengar suara tangis bayi. Rasanya tidak mungkin ada bayi di luar pada jam seperti itu," ujar Paimin mengisahkan pengalamannya kepada awak media.
Setelah mengikuti suara tangisan tersebut, Paimin menemukan seorang bayi yang dibungkus kain bermotif batik di balik tembok rumahnya. Setelah menyadari situasi yang tidak biasa ini, Paimin segera melaporkan penemuannya kepada aparat desa setempat.
Ilham, Kepala Dusun IX Flamboyan, Desa Laut Tador menyatakan bahwa ia menerima kabar mengenai penemuan bayi tersebut sekitar pukul 22.30 WIB. "Iya benar. Tadi malam saya dikabari sekitar pukul 22.30 WIB. Bayi diduga dibuang orang tuanya di balik tembok rumah warga," jelas Ilham, yang juga turut membantu proses penyelamatan bayi tersebut.
Dalam pernyataannya, Ilham juga mengonfirmasi bahwa setelah ditemukan, bayi itu segera dibawa ke Puskesmas Laut Tador untuk mendapatkan perawatan medis. "Kondisi bayi saat ini sehat dan masih dirawat di Puskesmas Laut Tador," tambahnya, menjelaskan bahwa tim medis telah memberikan perawatan terbaik untuk bayi tersebut.
Sementara itu, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Indrapura, Iptu Manahan Siregar, dalam konferensi pers pada hari Senin, 10 Februari 2025, juga membenarkan penemuan bayi tersebut. Iptu Manahan menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan investigasi intensif untuk menemukan pelaku yang tega membuang bayi tersebut.
"Kita telah melakukan olah TKP dan sedang melacak orang yang telah membuang bayi itu," ujar Iptu Manahan. Kepolisian juga meminta bantuan masyarakat yang mungkin memiliki informasi terkait kasus ini untuk melapor kepada pihak berwajib agar penanganan kasus dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Kejadian pembuangan bayi ini menambah deretan kasus serupa yang marak terjadi belakangan ini, menimbulkan keprihatinan di masyarakat. Hal ini memicu berbagai spekulasi tentang alasan di balik tindakan tersebut, serta seruan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan reproduksi dan dukungan sosial bagi orang tua baru yang merasa tertekan atau putus asa.
Dalam konteks ini, banyak pihak menyoroti pentingnya edukasi seks dan program kesejahteraan sosial yang memadai agar dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Selain itu, program adopsi yang aman dan terstruktur juga dinilai sebagai salah satu alternatif solusi bagi kasus bayi terlantar.
Penemuan bayi di Laut Tador ini menjadi duka sekaligus pelajaran bagi masyarakat luas. Selain menunjukkan perlunya kerja sama antara warga dan aparat untuk menjaga lingkungan, ini juga menjadi pengingat akan empati dan perhatian yang harus kita berikan kepada sesama, terutama bagi mereka yang paling rentan dan membutuhkan. Aparat desa dan kepolisian berharap kasus ini segera terungkap dan menghimbau agar masyarakat turut serta dalam menjamin perlindungan dan kesejahteraan anak-anak di lingkungan mereka masing-masing.