Hutama Karya

Hutama Karya Prediksi Lonjakan Trafik Mudik Lebaran 2025 di Jalan Tol Trans Sumatera Capai 68,81, Siapkan Berbagai Langkah Antisipasi

Hutama Karya Prediksi Lonjakan Trafik Mudik Lebaran 2025 di Jalan Tol Trans Sumatera Capai 68,81, Siapkan Berbagai Langkah Antisipasi
Hutama Karya Prediksi Lonjakan Trafik Mudik Lebaran 2025 di Jalan Tol Trans Sumatera Capai 68,81, Siapkan Berbagai Langkah Antisipasi

Hutama Karya Prediksi Lonjakan Trafik Mudik Lebaran 2025 di Jalan Tol Trans Sumatera Capai 68,81%, Siapkan Berbagai Langkah Antisipasi

Sumatra, 21 Maret 2025 – PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan prediksi lonjakan volume kendaraan hingga 68,81% di jalan tol Trans Sumatera (JTTS) pada arus mudik Lebaran 2025. Sebagai bagian dari persiapan menghadapi lonjakan tersebut, perusahaan infrastruktur ini telah memastikan kesiapan operasional pada total 870,01 km jalan tol yang akan digunakan selama periode mudik. Hutama Karya juga memfokuskan perhatian pada layanan tambahan serta peningkatan fasilitas untuk mendukung kelancaran arus mudik yang diprediksi akan sangat padat.
 

Prediksi Lonjakan Trafik Mencapai 68,81%
 

Hutama Karya memprediksi bahwa jumlah kendaraan yang melintasi Jalan Tol Trans Sumatera akan meningkat signifikan selama periode mudik Lebaran 2025. Perusahaan ini mengantisipasi kenaikan trafik yang mencapai 68,81% dibandingkan dengan trafik normal. Untuk itu, Hutama Karya telah menyiapkan berbagai langkah teknis dan operasional untuk memastikan kenyamanan dan keamanan perjalanan para pemudik.

Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (4/2/2024) di Jakarta, menyampaikan bahwa pengelolaan 870,01 km jalan tol di sepanjang JTTS melibatkan 12 ruas tol bertarif yang mencakup panjang 724,08 km. Selain itu, terdapat dua ruas tol non-tarif, yakni Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino sepanjang 33,60 km dan Jalan Tol Binjai - Langsa Seksi Tanjung Pura - Brandan sepanjang 18,85 km, serta tiga ruas tol fungsional sepanjang 93,48 km yang akan difungsikan selama periode mudik Lebaran 2025.

“Untuk mendukung kelancaran arus mudik, kami telah memastikan kesiapan operasional ruas-ruas tol yang dikelola oleh Hutama Karya. Kami berharap bahwa dengan kesiapan yang matang ini, perjalanan mudik akan lebih lancar dan aman bagi seluruh pengguna jalan,” kata Budi Harto.
 

Pengoperasian Ruas Tol Fungsional dan Pemangkasan Waktu Tempuh
 

Hutama Karya juga menyiapkan sejumlah ruas tol fungsional yang akan dioperasikan khusus selama mudik Lebaran 2025. Beberapa ruas tol yang dimaksud meliputi:

  1. Ruas Sigli – Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji – Seulimeum) sepanjang 23,95 km
  2. Ruas Sicincin – Padang sepanjang 35,90 km
  3. Ruas Palembang – Betung Seksi 1-2 (Rengas – Pangkalan Rimo – Pangkalan Balai) sepanjang 33,62 km

Ruas-ruas tol fungsional ini akan dioperasikan mulai tanggal 20 Maret hingga 10 April 2025 dengan jam operasional yang disesuaikan dengan situasi lalu lintas dan kebijakan kepolisian. Budi Harto menambahkan, "Tol Sicincin – Padang, yang pertama di Sumatera Barat, akan memangkas waktu tempuh perjalanan hingga 30 menit dibandingkan dengan jalur nasional yang ada saat ini. Kami harap, pengoperasian tol fungsional ini dapat mempermudah akses bagi pemudik di wilayah Bukittinggi dan sekitarnya.”
 

Penambahan Layanan Pendukung untuk Memudahkan Pemudik
 

Tidak hanya mengandalkan infrastruktur jalan tol, Hutama Karya juga mempersiapkan berbagai layanan pendukung yang akan disediakan di sepanjang JTTS selama periode mudik Lebaran 2025. Beberapa langkah yang diambil untuk mendukung kelancaran mudik antara lain penambahan posko layanan medis, bantuan darurat, serta informasi perjalanan yang dapat diakses oleh para pemudik.

Sejumlah armada siaga juga disiapkan, termasuk ambulans, mobil derek, dan patroli jalan raya yang akan beroperasi sepanjang jalur tol untuk memberikan bantuan cepat apabila terjadi kendala atau kecelakaan. Fasilitas ini diharapkan dapat memastikan keselamatan dan kenyamanan para pemudik yang melintasi JTTS.

Untuk memenuhi kebutuhan pemudik yang mungkin masih harus bekerja selama perjalanan mudik, Hutama Karya juga menyiapkan co-working space di beberapa rest area sepanjang JTTS. Fasilitas ini bertujuan untuk mendukung pemudik yang melakukan work from anywhere (WFA) di tengah perjalanan.

“Dengan adanya fasilitas co-working space, kami ingin memberikan kenyamanan bagi pemudik yang masih harus bekerja. Mereka bisa melanjutkan pekerjaannya tanpa harus berhenti terlalu lama, sambil tetap melanjutkan perjalanan mudiknya,” ujar Budi Harto.
 

Penyederhanaan Transaksi dan Diskon Tarif Tol
 

Mengantisipasi tingginya volume kendaraan di gerbang tol, Hutama Karya juga menambah 140 unit mobile reader dan menyediakan 32.208 kartu uang elektronik (UE) untuk mempermudah transaksi. Dengan tambahan ini, Hutama Karya berharap dapat mengurangi antrian yang biasa terjadi pada saat puncak arus mudik.

Lebih lanjut, Hutama Karya akan memberikan potongan tarif tol sebesar 20% di sejumlah ruas tol utama di JTTS. Potongan tarif ini akan berlaku untuk beberapa ruas yang memiliki jarak terjauh, antara lain:

  • Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (Terpeka)
  • Tol Indralaya – Prabumulih (Indraprabu)
  • Tol Pekanbaru – Dumai (Permai)
  • Tol Indrapura – Kisaran (Inkis)

Selain itu, anak perusahaan Hutama Karya, PT Hutama Marga Waskita (HMW), juga akan memberikan diskon tarif yang sama untuk Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat). Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan memperlancar distribusi lalu lintas selama periode mudik dan balik Lebaran.

“Potongan tarif ini kami harap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan membantu memperlancar arus lalu lintas, mengingat tingginya volume kendaraan yang diprediksi selama mudik Lebaran tahun ini,” ungkap Budi Harto.
 

Peningkatan Fasilitas Istirahat dan Layanan Energi
 

Mengutamakan kenyamanan pemudik, Hutama Karya juga meningkatkan fasilitas istirahat sepanjang JTTS. Empat unit Rest Area Fungsional tambahan akan dibangun di ruas Jalan Tol Sigli – Banda Aceh dan Jalan Tol Padang – Sicincin, selain penambahan 1 unit SPBU dan 14 unit SPBU modular yang akan menyediakan bahan bakar bagi pemudik. Untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik, sebanyak 15 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga akan disiapkan di beberapa titik strategis.

Dalam rangka mengelola arus lalu lintas agar lebih teratur, Hutama Karya juga menerapkan sistem holding system untuk menghindari penumpukan kendaraan di titik-titik rawan kemacetan.

Budi Harto menambahkan, "Kami berharap bahwa dengan semua persiapan dan upaya yang dilakukan, perjalanan mudik Lebaran tahun 2025 dapat berlangsung dengan lancar, aman, dan nyaman. Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat yang akan merayakan Lebaran.”

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index