Garuda Indonesia

Garuda Indonesia Tunjuk Direksi Baru, Mawardi Yahya Masuk Jajaran Komisaris

Garuda Indonesia Tunjuk Direksi Baru, Mawardi Yahya Masuk Jajaran Komisaris
Garuda Indonesia Tunjuk Direksi Baru, Mawardi Yahya Masuk Jajaran Komisaris

JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) resmi menetapkan susunan baru direksi dan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Langkah ini menandai upaya lanjutan perusahaan dalam memperkuat tata kelola dan mempercepat pemulihan kinerja pascarestrukturisasi.

Perubahan struktur manajemen ini merupakan bagian dari keputusan strategis yang diajukan oleh Kementerian BUMN selaku pemegang saham pengendali, yang kemudian mendapat persetujuan seluruh pemegang saham. Dalam perombakan tersebut, sejumlah nama baru dipercaya menempati kursi penting di jajaran direksi maupun dewan komisaris.

Beberapa posisi kunci mengalami pergantian signifikan. Eksitarino Irianto kini menempati posisi Direktur Human Capital & Corporate Service menggantikan Enny Kristiani. Sementara itu, Reza Aulia Hakim ditunjuk sebagai Direktur Niaga, Dani Haikal Irawan sebagai Direktur Operasi, dan Mukhtaris dipercaya sebagai Direktur Teknik.

Tak hanya direksi, komposisi dewan komisaris juga mengalami penyegaran. Salah satu nama yang cukup mencuri perhatian adalah masuknya Mawardi Yahya sebagai Komisaris Independen. Kehadiran tokoh politik ini dinilai dapat memperkuat fungsi pengawasan serta membawa perspektif baru dalam manajemen perusahaan pelat merah tersebut.

RUPSLB juga memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat sejumlah pejabat lama. Di jajaran direksi, yang dilepas adalah Enny Kristiani, Ade R. Susardi, Tumpal Manumpak Hutapea, Rahmat Hanafi, serta Prasetio. Sementara itu, dari jajaran komisaris, Timur Sukirno resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Komisaris Independen.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, dalam keterangannya pada hari yang sama menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi para pejabat lama selama masa tugas mereka. Ia menegaskan bahwa peran mereka sangat penting dalam proses penyehatan perusahaan. “Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran direksi yang telah menuntaskan masa baktinya. Bapak dan Ibu sekalian telah meletakkan landasan yang kokoh bagi proses restrukturisasi Garuda Indonesia dan pemulihan kinerja perusahaan yang kita jalani bersama,” ujar Wamildan.

Garuda Indonesia memang tengah berada dalam fase penting pemulihan dan transformasi, pascapenyelesaian restrukturisasi keuangan yang sempat menempatkan maskapai ini dalam kondisi kritis. Oleh karena itu, regenerasi manajemen ini menjadi salah satu langkah strategis untuk membawa Garuda kembali menjadi maskapai nasional yang tangguh dan kompetitif di pasar global.

Berikut adalah susunan lengkap kepengurusan terbaru Garuda Indonesia yang ditetapkan dalam RUPSLB tersebut:

Dewan Komisaris

-Komisaris Utama/Independen: Fadjar Prasetyo

-Komisaris: Glenny Kairupan

-Komisaris: Chairal Tanjung

-Komisaris Independen: Mawardi Yahya

Direksi

-Direktur Utama: Wamildan Tsani Panjaitan

-Direktur Operasi: Dani Haikal Irawan

-Direktur Niaga: Reza Aulia Hakim

-Direktur Teknik: Mukhtaris

-Direktur Human Capital & Corporate Service: Eksitarino Irianto

Perubahan ini diharapkan tidak hanya membawa semangat baru dalam tubuh manajemen, tetapi juga memperkuat sinergi antarunit serta meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Dengan komposisi baru tersebut, Garuda Indonesia optimistis dapat menjalankan agenda bisnis ke depan dengan lebih solid dan adaptif terhadap tantangan industri penerbangan yang dinamis.

Kehadiran figur-figur baru dari berbagai latar belakang profesional dan teknis dianggap sebagai nilai tambah tersendiri bagi perusahaan. Apalagi, sejumlah direksi baru merupakan figur berpengalaman dalam sektor aviasi dan manajemen korporat.

Sementara itu, penunjukan Mawardi Yahya sebagai Komisaris Independen dinilai menarik perhatian publik. Sebagai tokoh yang dikenal dekat dengan lingkar politik nasional, pengangkatan Mawardi diyakini akan memperkuat konektivitas antara perusahaan dan stakeholder strategis.

Transformasi kepemimpinan ini juga sejalan dengan arahan Kementerian BUMN yang terus mendorong BUMN untuk mengakselerasi kinerja melalui struktur organisasi yang lebih responsif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan.

Garuda Indonesia sendiri selama beberapa tahun terakhir telah menempuh berbagai langkah pemulihan, termasuk restrukturisasi utang, efisiensi biaya operasional, serta penguatan layanan pelanggan. Restrukturisasi tersebut sempat menempatkan maskapai ini dalam proses hukum PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang), yang akhirnya dapat diselesaikan dengan baik dan disetujui mayoritas kreditur.

Kini, dengan kepengurusan yang baru, Garuda Indonesia diharapkan mampu mempercepat proses transformasi bisnisnya serta memperkuat daya saing, khususnya dalam menghadapi persaingan industri penerbangan pascapandemi.

Langkah-langkah pembenahan ini menjadi bukti keseriusan perusahaan untuk terus bergerak maju, seiring dengan ekspektasi publik terhadap perbaikan kinerja dan layanan Garuda Indonesia sebagai maskapai kebanggaan nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index