Adhi Karya

Adhi Karya Suntik Dana Rp82 Miliar untuk Perkuat Modal Kerja ADCP

Adhi Karya Suntik Dana Rp82 Miliar untuk Perkuat Modal Kerja ADCP
Adhi Karya Suntik Dana Rp82 Miliar untuk Perkuat Modal Kerja ADCP

JAKARTA — Komitmen PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam mendukung anak usahanya, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), kembali ditegaskan lewat pemberian pinjaman dana senilai Rp82 miliar. Dukungan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat likuiditas dan struktur permodalan ADCP yang tengah menghadapi tekanan operasional di tengah dinamika pasar properti.

ADCP secara resmi mengumumkan telah menerima pencairan dana pinjaman jangka pendek dari induk usahanya tersebut. Skema fasilitas yang diberikan bersifat non-revolving, rollover, dan uncommitted, atau dalam istilah teknis disebut aflopend.

“ADCP telah menerima pencairan pendanaan atas pinjaman dana jangka pendek dari induk perusahaan kepada anak perusahaan (shareholder loan). Pinjaman ini diberikan oleh ADHI kepada ADCP dengan nilai sebesar Rp82.000.000.000, sebagaimana diatur dalam Perjanjian Peminjaman Dana antara ADHI dan ADCP Nomor 031-2/2025/039 dan Nomor 112-1/3/ADCP/I/2025,” tulis manajemen ADCP dalam keterangan resminya.

Perjanjian pinjaman tersebut berlaku sejak ditandatangani hingga 30 Juni 2028. Hingga 30 Juni 2025, ADHI telah mencairkan dana senilai Rp74,59 miliar kepada ADCP. Bunga atas pinjaman ini ditetapkan sebesar 9,02% per tahun.

Dalam struktur kesepakatan tersebut, ADCP diwajibkan untuk memberikan jaminan berupa aset tanah yang telah memenuhi persyaratan clean & clear. Aset yang dijaminkan mencakup beberapa lokasi strategis, yakni Cikunir Hilaliyah, Cikunir 2, Anggrek Kadumangu, Sentul Precast, dan Anggana. Jaminan tersebut disepakati dalam skema cross collateral sebagai bagian dari mitigasi risiko.

“Para pihak sepakat atas fasilitas pinjaman ini ADCP wajib memberikan jaminan dengan menyerahkan aset dalam bentuk tanah dalam kondisi clean & clear yang bersifat cross collateral, yaitu Cikunir Hilaliyah, Cikunir 2, Anggrek Kadumangu, Sentul Precast, dan Anggana berdasarkan persetujuan yang disahkan melalui perjanjian,” jelas manajemen.

Pinjaman dari Adhi Karya ini menjadi langkah strategis yang dibutuhkan ADCP untuk mempertahankan ritme operasionalnya di tengah tantangan likuiditas. Perseroan mengakui masih membutuhkan pendanaan tambahan untuk menopang kegiatan usaha dan proyek-proyek yang sedang berjalan.

“Transaksi pinjaman antara ADCP dan ADHI tidak hanya memberikan manfaat finansial langsung, tetapi juga memperkuat hubungan afiliasi, mendukung proyek strategis, dan meningkatkan kesehatan finansial jangka panjang ADCP,” terang pihak manajemen.

ADCP menghadapi tantangan finansial yang cukup kompleks seiring dengan perubahan lanskap ekonomi makro serta fluktuasi penjualan dan produksi. Oleh karena itu, sejumlah langkah antisipatif telah ditempuh untuk menjaga stabilitas operasional.

Manajemen ADCP menguraikan bahwa tantangan likuiditas yang dihadapi tidak hanya bersumber dari satu faktor tunggal. Sebaliknya, tekanan datang dari berbagai sisi, mulai dari perlambatan pasar properti, ketidakpastian ekonomi, hingga dinamika pemasaran proyek.

“Manajemen menjelaskan bahwa tantangan likuiditas yang dihadapi ADCP disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi makroekonomi, dinamika penjualan, dan produksi,” tulis perusahaan.

Untuk menanggulangi situasi tersebut, ADCP telah mengambil sejumlah langkah konkret. Di antaranya dengan mengoptimalkan potensi pemasukan kas, mempercepat penagihan piutang, serta melakukan efisiensi di berbagai lini operasional perusahaan.

“Untuk mengatasi hal tersebut, ADCP telah mengambil berbagai langkah proaktif, seperti mengoptimalkan potensi pemasukan kas, meningkatkan efisiensi operasional, serta mempercepat proses penagihan piutang,” lanjut manajemen.

Sebagai tambahan, langkah Adhi Karya ini selaras dengan strategi korporasi dalam mendukung keberlanjutan anak-anak usahanya, terutama di sektor properti dan infrastruktur yang membutuhkan dukungan finansial jangka menengah hingga panjang.

Keterbukaan atas transaksi ini juga menjadi bukti bahwa ADHI menjaga tata kelola perusahaan yang baik serta keterbukaan informasi kepada investor. Hubungan antara induk dan anak usaha ditampilkan sebagai model afiliasi yang saling menopang dalam mendorong stabilitas dan pertumbuhan.

Dukungan dari Adhi Karya ini datang di saat ADCP tengah berupaya menjaga momentum pemulihan bisnisnya di sektor properti. Meski dihadapkan pada tantangan, perusahaan tetap menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan proyek dan meningkatkan kontribusi terhadap ekosistem hunian terintegrasi berbasis transportasi publik (TOD).

Pinjaman senilai Rp82 miliar ini diharapkan menjadi salah satu katalis penting bagi ADCP untuk menyelesaikan proyek-proyek strategisnya, termasuk pengembangan kawasan hunian di wilayah Jabodetabek yang masih menjadi fokus ekspansi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index