JAKARTA – Dunia olahraga kembali menunjukkan bahwa prestasi dan pembentukan karakter tak hanya bertumpu pada latihan teknis semata. Di Kota Mojokerto, dukungan terhadap atlet muda datang dari tempat yang tak terduga: Kejaksaan Negeri. Tim basket Kota Mojokerto yang akan berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 mendapat kehormatan berupa arahan langsung dari Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Mojokerto, Bobby Ruswin, SH, MH.
Momentum ini berlangsung di aula Kejari Kota Mojokerto. Bukan sekadar temu muka seremonial, pertemuan tersebut mencerminkan bagaimana dunia hukum dapat bersinergi dengan dunia olahraga dalam mencetak generasi muda berprestasi dan berintegritas. Kejari sebagai institusi hukum menunjukkan komitmen aktif dalam mendampingi perkembangan atlet, tidak hanya dalam konteks pembinaan, tetapi juga sebagai pembentuk karakter.
Sebagai pengasuh resmi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Mojokerto, Bobby Ruswin memberikan perhatian langsung terhadap proses pembinaan tim. Ia tak sekadar mengawasi dari jauh, tetapi juga turut serta memberikan arahan dan semangat secara langsung. Dalam suasana hangat dan akrab, para atlet basket Porprov pun menerima motivasi langsung dari pimpinan lembaga penegak hukum tersebut. “Kalian bukan hanya membawa nama tim, tapi juga martabat Kota Mojokerto. Tunjukkan bahwa kalian punya semangat juang tinggi, karakter kuat, dan menjunjung sportivitas dalam setiap pertandingan,” tegas Kajari Bobby Ruswin dalam sambutannya kepada para atlet.
Kehadiran Kajari yang dikenal aktif di berbagai kegiatan olahraga ini menambah semangat tersendiri bagi tim. Ia menyambut dengan hangat kedatangan para atlet, pelatih, dan pengurus, menandai bahwa keberhasilan dalam olahraga membutuhkan dukungan dari berbagai sektor.
Dalam kegiatan tersebut, Kajari tidak hanya memberi pesan motivasi, tetapi juga menekankan pentingnya nilai-nilai yang menjadi fondasi olahraga seperti disiplin, sportivitas, dan tanggung jawab. Baginya, olahraga bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga medan pembentukan karakter. “Olahraga itu bukan semata-mata soal menang atau kalah. Ini tentang karakter, tentang perjuangan, dan bagaimana kalian tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berintegritas. Itu nilai-nilai yang juga sejalan dengan misi kejaksaan dalam pembinaan generasi muda,” lanjut Kajari.
Keterlibatan Kajari dalam olahraga, khususnya basket, bukanlah hal baru. Sebagai pengasuh Perbasi, Bobby Ruswin aktif dalam mendukung pembinaan sejak usia dini hingga persiapan kompetisi regional. Pendekatan ini memperlihatkan bagaimana kolaborasi lintas sektor menjadi kekuatan utama dalam kemajuan pembinaan atlet.
Dalam sesi interaktif, para atlet pun menunjukkan antusiasme mereka. Bagi sebagian dari mereka, ini adalah pengalaman pertama berlaga di level Porprov. Maka dari itu, motivasi dari tokoh publik seperti Kajari menjadi suntikan semangat yang sangat berarti. “Kami merasa bangga dan lebih semangat setelah diterima langsung oleh Pak Kajari. Ini menjadi dorongan besar bagi kami untuk memberikan yang terbaik di Porprov nanti,” ungkap salah satu atlet dari tim basket putra Kota Mojokerto.
Selain memberikan motivasi, pertemuan tersebut juga menjadi forum terbuka bagi para atlet untuk menyampaikan aspirasi mereka. Kajari menerima berbagai masukan terkait fasilitas latihan, dukungan logistik, hingga kebutuhan mental dan moral yang penting menjelang kompetisi. Pendekatan ini menegaskan bahwa pembinaan atlet bukan hanya soal fisik dan strategi, tetapi juga perhatian secara menyeluruh terhadap kebutuhan mereka.
Kota Mojokerto memang menaruh harapan besar pada cabang olahraga basket dalam ajang Porprov Jatim tahun ini. Keberhasilan tim basket akan menjadi indikator kesuksesan dari sistem pembinaan yang telah berjalan. Oleh karena itu, sinergi antara KONI, Perbasi, dan institusi pendukung seperti Kejaksaan Negeri menjadi sangat penting.
Model kolaboratif seperti ini menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan olahraga tak bisa berjalan sendiri. Kajari Bobby Ruswin melihat bahwa keberhasilan tim bukan hanya milik atlet dan pelatih, tetapi juga masyarakat Kota Mojokerto secara luas.
Pertemuan tersebut ditutup dengan sesi foto bersama, menjadi simbol kebersamaan antara Kejaksaan Negeri dan dunia olahraga. Kajari memastikan bahwa dukungan akan terus diberikan, baik dalam bentuk moral, fasilitas, maupun kerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya. “Kami siap mendukung secara menyeluruh. Tidak hanya sekarang, tapi juga dalam pembinaan berkelanjutan agar para atlet terus berkembang dan berprestasi,” tegas Bobby Ruswin di akhir acara.
Langkah Kejari Mojokerto ini menunjukkan bahwa olahraga bisa menjadi alat strategis pembangunan sosial. Ketika institusi hukum turut mengambil peran dalam pembinaan generasi muda, maka yang terbentuk bukan hanya atlet yang kuat, tetapi juga pribadi-pribadi berintegritas yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Kegiatan ini juga menegaskan peran penting Kejari dalam menciptakan ruang tumbuh yang sehat bagi anak muda melalui olahraga. Dalam konteks Porprov, keberhasilan tim basket tak hanya akan dilihat dari perolehan medali, tetapi dari bagaimana mereka mewakili nilai-nilai luhur sebagai duta Kota Mojokerto.
Dengan dukungan menyeluruh, Kota Mojokerto menatap Porprov 2025 dengan keyakinan tinggi. Di balik persiapan atlet, tersimpan kerja keras banyak pihak yang meyakini bahwa olahraga adalah fondasi untuk mencetak masa depan bangsa yang lebih kuat, sehat, dan bermartabat.