Garuda Indonesia

Garuda Indonesia Lanjutkan Reformasi Internal

Garuda Indonesia Lanjutkan Reformasi Internal
Garuda Indonesia Lanjutkan Reformasi Internal

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kembali menegaskan komitmen transformasinya melalui restrukturisasi besar yang disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Agenda ini menguatkan arah penyehatan kinerja perusahaan melalui langkah strategis yang melibatkan perombakan jajaran direksi dan komisaris, serta penyusunan prioritas jangka panjang.

Sebanyak 74,29 persen pemegang saham menyetujui langkah transformasi tersebut, menandai dukungan penuh terhadap upaya pembaruan struktur organisasi, penguatan keuangan, serta peningkatan kinerja Garuda Indonesia pasca-pandemi.

Direksi dan Komisaris Baru

Sebagai bagian dari transformasi menyeluruh, Kementerian BUMN mengusulkan formasi baru dalam jajaran manajemen yang resmi dikukuhkan dalam RUPSLB. Posisi Direktur Utama kini diemban oleh Wamildan Tsani Panjaitan. Ia akan didampingi oleh Dani Haikal Irawan sebagai Direktur Operasi, Reza Aulia Hakim sebagai Direktur Niaga, Mukhtaris sebagai Direktur Teknik, serta Eksitarino Irianto di posisi Direktur Human Capital & Corporate Service.

Untuk dewan komisaris, Fadjar Prasetyo dipercaya sebagai Komisaris Utama sekaligus merangkap sebagai Komisaris Independen. Sementara itu, posisi komisaris lainnya diisi oleh Glenny Kairupan, Chairal Tanjung, serta Mawardi Yahya yang juga berstatus sebagai Komisaris Independen.

Di sisi lain, manajemen lama yang terdiri dari Enny Kristiani, Ade R. Susardi, Tumpal Manumpak Hutapea, Rahmat Hanafi, Prasetio, dan Timur Sukirno resmi diberhentikan secara hormat atas dedikasi dan jasa-jasanya selama masa pengabdian.

Direktur Utama yang baru, Wamildan Tsani Panjaitan, menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi para pejabat sebelumnya yang telah merintis jalan menuju proses pemulihan. “Bapak dan Ibu telah meletakkan landasan yang kokoh bagi proses restrukturisasi dan pemulihan Garuda. Kini saatnya melanjutkan tongkat estafet ini dengan semangat baru dari talenta muda internal Garuda Indonesia Group,” ujar Wamildan.

Fokus pada Pemulihan dan Inovasi

Transformasi yang disahkan dalam RUPSLB ini bukan hanya menyentuh sisi struktural, tetapi juga mencakup reformasi bisnis dalam berbagai lini. Garuda Indonesia menargetkan perbaikan fundamental dalam lima fokus utama, yakni:

-Penguatan struktur keuangan dan ekuitas

-Modernisasi dan penambahan armada pesawat

-Peningkatan kinerja anak usaha

-Akselerasi pemulihan trafik penumpang

-Perluasan portofolio layanan berbasis digital dan pelanggan

Langkah ini sekaligus menjadi lanjutan dari program restrukturisasi sebelumnya, yang difokuskan pada pengelolaan kewajiban usaha serta efisiensi biaya operasional. Kini, Garuda Indonesia bergerak maju dengan strategi yang lebih agresif untuk kembali menjadi pemain utama di industri penerbangan regional dan global.

Rencana Jangka Panjang: 11 Agenda Strategis

Dalam kerangka visi jangka panjang, Garuda Indonesia menetapkan 11 prioritas strategis yang akan menjadi panduan utama transformasi perusahaan ke depan. Beberapa di antaranya adalah:

-Menambah jumlah armada menjadi 120 unit

-Membuka lebih dari 100 rute penerbangan baru hingga 2029

-Mengembangkan ekosistem penerbangan nasional

-Meningkatkan layanan berbasis digital

-Memperkuat pengalaman pelanggan secara menyeluruh

Langkah ini diharapkan tidak hanya memperbaiki posisi keuangan perusahaan, tetapi juga mengangkat kembali reputasi Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional dengan standar global.

Indikator Kinerja Mulai Membaik

Tanda-tanda pemulihan telah mulai terlihat dari laporan keuangan kuartal I 2025. Pendapatan dari segmen penerbangan charter mengalami lonjakan hingga 92,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, total pendapatan operasional hingga mencapai US$723,56 juta, tumbuh sebesar 1,63 persen secara tahunan. Sementara itu, jumlah total penumpang yang dilayani oleh Garuda Indonesia Group menyentuh angka 5,13 juta. Rinciannya, sebanyak 2,65 juta penumpang dilayani Garuda Indonesia dan 2,48 juta penumpang oleh Citilink.

Capaian ini menjadi sinyal positif bahwa strategi perbaikan yang dijalankan pasca-pandemi mulai menunjukkan hasil yang konkret.

Optimisme Menuju Daya Saing Global

Dengan disahkannya langkah transformasi dan komposisi manajemen baru, Garuda Indonesia menyuarakan optimismenya untuk kembali menjadi maskapai unggulan berkelas dunia. Dukungan dari pemerintah dan pemegang saham menjadi modal sosial yang sangat penting untuk melanjutkan reformasi yang telah dibangun sejak masa pandemi. “Ini adalah titik balik menuju Garuda Indonesia yang sehat, kompetitif, dan berkelas dunia,” tegas Wamildan.

Transformasi ini juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan efisiensi, inovasi, dan ketangguhan yang berkelanjutan. Dengan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan, Garuda Indonesia diharapkan mampu menjawab tantangan industri penerbangan ke depan, sekaligus memperkuat posisinya sebagai ikon nasional yang mampu bersaing di pasar global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index