KAI

KAI Perkuat Keamanan Usai Insiden Klaten

KAI Perkuat Keamanan Usai Insiden Klaten
KAI Perkuat Keamanan Usai Insiden Klaten

JAKARTA - Langkah tegas kembali ditempuh PT Kereta Api Indonesia (KAI) setelah aksi vandalisme membahayakan keselamatan penumpang di perjalanan kereta api. Insiden pelemparan batu yang terjadi menimpa KA 88F Sancaka relasi Yogyakarta hingga Surabaya Gubeng. Peristiwa itu terjadi saat kereta melintas di antara Stasiun Klaten dan Stasiun Srowot, wilayah operasional Daop 6 Yogyakarta.

Akibat dari aksi tak bertanggung jawab tersebut, dua penumpang mengalami luka karena terkena pecahan kaca dari jendela yang dilempari batu. Respons cepat dilakukan pihak KAI, khususnya dari Daop 6 Yogyakarta. Setibanya di Stasiun Solobalapan, Solo, korban segera diperiksa oleh tim medis dan selanjutnya dirujuk ke RS Triharsi untuk mendapat penanganan intensif.

Langkah lanjutan juga telah disiapkan. Kedua penumpang akan mendapatkan perawatan lebih lanjut di Surabaya dan seluruh biaya pengobatan mereka ditanggung melalui perlindungan asuransi penumpang yang menjadi bagian dari layanan KAI.

Kecaman Keras dari Pihak KAI

Manajemen KAI tak tinggal diam atas kejadian yang membahayakan nyawa penumpang ini. Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan kecaman keras terhadap pelaku pelemparan dan menegaskan bahwa aksi vandalisme seperti ini bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga sangat membahayakan keselamatan banyak orang.

“KAI Daop 6 Yogyakarta menyampaikan permohonan maaf kepada penumpang dan sangat menyayangkan kejadian ini. KAI tidak akan menoleransi segala bentuk vandalisme terhadap kereta api. Selain membahayakan perjalanan KA, vandalisme juga merugikan negara dan masyarakat yang menggantungkan mobilitasnya pada transportasi publik,” ungkap Feni.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa tindakan seperti pelemparan batu, coretan, dan bentuk pengrusakan lainnya terhadap fasilitas kereta api bukan hanya tindakan kriminal, tapi juga mengancam keselamatan secara langsung.

“Kami menegaskan bahwa semua bentuk vandalisme merupakan pelanggaran hukum dan dapat membahayakan keselamatan perjalanan kereta,” tambah Feni.

Perketat Sistem Keamanan dan Kolaborasi

Sebagai respons atas insiden ini, KAI Daop 6 Yogyakarta mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan pada sejumlah titik rawan pelemparan. Langkah ini tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga preventif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Beberapa langkah strategis yang diambil antara lain peningkatan patroli petugas keamanan di sepanjang jalur-jalur kereta api yang dianggap rawan, pemasangan kamera pengawas (CCTV), serta memperkuat koordinasi dengan aparat kepolisian dan masyarakat setempat.

Feni menyebut bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting dalam menjaga fasilitas publik seperti moda transportasi kereta api yang telah menjadi andalan banyak orang.

“Kami mohon kepada masyarakat agar tidak melakukan pelemparan terhadap kereta api apapun alasannya. Sebab dampaknya akan sangat berbahaya bagi perjalanan kereta api dan orang-orang yang berada di dalam kereta api,” tegasnya.

Imbauan untuk Kesadaran Publik

Pelemparan terhadap kereta api bukanlah kejadian baru di Indonesia, namun tetap menjadi perhatian serius karena dampak bahayanya yang besar. Tidak hanya penumpang yang bisa terluka, tetapi juga kru operasional di dalam kereta serta potensi gangguan pada sistem kendali dan keselamatan perjalanan.

Melalui kejadian ini, KAI kembali menyerukan kesadaran publik agar tidak menjadikan kereta api sebagai sasaran tindakan iseng atau berbahaya. Bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan transportasi publik menjadi kunci untuk menciptakan perjalanan yang aman dan nyaman.

KAI berharap masyarakat semakin sadar bahwa setiap bentuk vandalisme sekecil apa pun bentuknya berpotensi mengancam nyawa dan mengganggu layanan publik secara luas.

Komitmen KAI dalam Menjaga Keselamatan

Komitmen KAI untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta tidak pernah surut. Selain dengan penguatan internal berupa peningkatan pengawasan dan kesiagaan petugas keamanan, kerja sama dengan aparat penegak hukum juga terus ditingkatkan. KAI mendukung penuh upaya kepolisian dalam mengidentifikasi dan menangkap pelaku vandalisme tersebut.

Diharapkan, pelaku segera tertangkap dan mendapat hukuman sesuai hukum yang berlaku agar bisa memberikan efek jera bagi siapa pun yang berniat melakukan hal serupa.

KAI juga secara rutin memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan kegiatan CSR, agar kesadaran terhadap pentingnya keselamatan dan menjaga fasilitas umum semakin tinggi.

Insiden pelemparan batu terhadap KA Sancaka menjadi pengingat bahwa keselamatan transportasi publik adalah tanggung jawab bersama. KAI menunjukkan kesigapan dalam menangani situasi darurat dan berkomitmen menindak tegas segala bentuk pelanggaran hukum yang membahayakan penumpang.

Dengan keterlibatan masyarakat, kerja sama dengan aparat, dan sistem pengamanan yang diperkuat, KAI berharap moda transportasi kereta api tetap menjadi pilihan utama yang aman, nyaman, dan andal bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index