Wisata

Wisata Hijau Versi Mojang Sukabumi

Wisata Hijau Versi Mojang Sukabumi
Wisata Hijau Versi Mojang Sukabumi

JAKARTA - Upaya mengenalkan Kabupaten Sukabumi kepada dunia terus mendapat energi baru dari generasi muda. Salah satu wajah inspiratifnya adalah Jasmine Al Dhahrani, Mojang Intelegensia Kabupaten Sukabumi 2024 yang berkomitmen memadukan dua misi besar: pelestarian alam dan promosi wisata berkelanjutan.

Bagi perempuan 23 tahun asal Sukabumi, membangun citra daerah bukan sekadar memamerkan panorama indah, tapi juga menyuarakan tanggung jawab atas kelestarian lingkungan. Baginya, keberlanjutan harus menjadi poros utama pengembangan sektor pariwisata, khususnya di kawasan desa wisata yang kini mulai menggeliat. “Wisata yang hebat adalah wisata yang bisa dinikmati hari ini tanpa merusak hari esok,” ujar Jasmine kepada TIMES Indonesia.

Melalui pernyataan itu, Jasmine tak hanya berbicara tentang idealisme. Ia ingin menyampaikan pesan yang kuat bahwa pariwisata seharusnya menjadi bagian dari solusi, bukan justru menyumbang kerusakan. Kesadaran masyarakat dan wisatawan mengenai pentingnya keberlanjutan menjadi hal mendesak yang ia gaungkan di berbagai kesempatan.

Dari Desa Wisata Menuju Panggung Dunia

Kabupaten Sukabumi memang menyimpan banyak potensi wisata alam yang belum seluruhnya tergarap optimal. Keindahan pantai, air terjun, hingga lanskap desa wisata yang masih asri menjadi kekuatan utama. Jasmine menjadikan Desa Wisata Cikaramat sebagai titik fokus perjuangannya untuk menjadikan ekowisata sebagai model pengembangan wilayah.

Ia menginginkan Cikaramat tak sekadar menjadi tujuan wisata biasa, tapi simbol keberhasilan komunitas dalam hidup harmonis bersama alam. Baginya, keindahan suatu tempat akan lebih bermakna jika dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk menjaganya tetap lestari. “Kami ingin desa ini bukan hanya dikunjungi karena indah, tapi karena berhasil menginspirasi bagaimana desa bisa hidup selaras dengan alam,” ucapnya.

Jasmine percaya, peluang besar tengah menanti Sukabumi apabila sinergi lintas sektor berhasil diwujudkan. Mulai dari pemerintah daerah, pelaku wisata, hingga generasi muda, semuanya harus terlibat aktif. Peningkatan jumlah wisatawan dan perputaran ekonomi lokal hanya akan terjadi bila pariwisata tumbuh bersama nilai keberlanjutan. “Saya sangat yakin dan percaya bahwa dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda, Sukabumi bisa menjadi ikon pariwisata ramah lingkungan di Jawa Barat,” tuturnya penuh semangat.

Jejak Langkah dan Segudang Prestasi

Jasmine bukan hanya aktif di lapangan sebagai penggerak komunitas dan duta daerah. Ia juga memiliki latar belakang akademik dan pengalaman organisasi yang mengesankan. Lulusan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini pernah menyabet gelar Juara 1 Duta Pencegahan HIV & AIDS Sukabumi 2022 serta Juara 2 Esai Nasional tentang Desa Wisata pada tahun yang sama.

Ia juga merupakan Halisa Pilinih Duta Taman Nasional Gunung Halimun Salak 2024. Keterlibatannya dalam berbagai kegiatan edukatif dan ilmiah tercermin dari partisipasinya sebagai Presenter pada 9th ICTVET 2022 dan Finalis Mahasiswa Berprestasi FPTK UPI 2022. "Alhamdulillah saya juga pernah menjadi Juara 1 Duta Pencegahan HIV & AIDS Sukabumi 2022 dan Juara 2 Esai Nasional tentang Desa Wisata 2022," tutur anak kedua dari tiga bersaudara itu.

Berbagai program pendanaan riset seperti Pekan Kreativitas Mahasiswa 2023, Talenta Inovasi Indonesia 2021, dan Lomba Rancang Bangun Nasional 2021 pun pernah diraihnya. Bahkan, karya-karyanya telah dipublikasikan di berbagai jurnal akademik seperti IDEAS, Proceedings VEIC-5, dan Jurnal Pendidikan Teknik Sipil. Tema yang ia angkat pun relevan dengan isu-isu kekinian, mulai dari pendidikan, keterampilan kerja, hingga teknologi infrastruktur berkelanjutan.

Harapan Jasmine untuk Sukabumi

Dari balik semua prestasi dan aktivitas tersebut, Jasmine membawa satu visi besar: menjadikan Sukabumi sebagai kawasan wisata unggulan berbasis alam dan komunitas. Harapannya tidak hanya berhenti di eksistensi, tapi benar-benar menciptakan perubahan nyata.

Ia menyadari bahwa menjaga alam tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu gerakan bersama. Karena itu, Jasmine terus mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk bergerak dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan dan menghormati nilai lokal dalam kunjungan wisata. "Harapannya, tentu ke depan Sukabumi tak hanya dikenal karena keindahannya, tetapi juga karena masyarakatnya peduli dan aktif menjaga alam," ujarnya.

Aktif di media sosial Instagram @jasminee_al dan Tiktok @hitsmyne, Jasmine juga menggunakan platform digitalnya untuk menyebarkan pesan positif tentang kepariwisataan dan kecintaan terhadap bumi. Ia yakin bahwa teknologi dan budaya digital dapat menjadi sarana ampuh dalam menyebarkan inspirasi. "Melalui langkah nyata dan semangat kolaborasi, kita bisa membuktikan bahwa cinta terhadap tanah kelahiran bisa diwujudkan lewat aksi yang berdampak bagi lingkungan dan masa depan," pungkas Jasmine menutup wawancara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index