Rumah Murah

Rumah Murah Gresik Diminati

Rumah Murah Gresik Diminati
Rumah Murah Gresik Diminati

JAKARTA - Geliat pasar properti di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menunjukkan tren positif, terutama di segmen rumah tapak harga terjangkau. Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah pengembang merilis proyek hunian dengan harga yang masih sangat ramah di kantong masyarakat, mulai dari Rp 130 jutaan. Fenomena ini tak hanya menjadi kabar gembira bagi para pencari hunian pertama, tapi juga menjadi peluang bagi para investor properti.

Berdasarkan penelusuran, terdapat sejumlah pilihan rumah tapak murah di Kabupaten Gresik yang tersebar di berbagai kecamatan. Dari Gresik Kota hingga wilayah pinggiran seperti Manyar dan Menganti, proyek-proyek rumah murah ini menawarkan ragam fasilitas dan skema pembayaran yang cukup fleksibel.

Salah satu contohnya adalah Perumahan Pesona Banjarsari yang berlokasi di Cerme. Harga rumah di perumahan ini dibanderol mulai dari Rp 150 juta untuk unit dengan luas bangunan 36 meter persegi dan luas tanah 60 meter persegi. Dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi, unit ini sudah cukup ideal untuk keluarga kecil atau pasangan muda. Pengembang juga menyediakan opsi kredit melalui skema KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang didukung oleh sejumlah bank mitra.

Tak hanya itu, Perumahan Griya Permata Cerme juga menjadi salah satu alternatif. Rumah di sini dipasarkan mulai Rp 130 juta, lengkap dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Lokasinya pun strategis, tak jauh dari akses jalan utama dan fasilitas umum seperti sekolah dan pasar tradisional.

Menurut informasi dari situs rumah123.com, proyek rumah murah lainnya adalah Pesona Permata Suci 2 yang berada di Manyar. Perumahan ini menawarkan unit rumah tipe 30/60 dengan harga Rp 140 juta, serta skema pembayaran tanpa DP (uang muka) dan angsuran ringan. Opsi ini tentu sangat menguntungkan bagi mereka yang belum memiliki cukup dana untuk membayar uang muka besar.

Fasilitas penunjang yang ditawarkan pun cukup menarik. Beberapa pengembang menyediakan akses jalan yang memadai, jaringan listrik PLN, serta air bersih dari PDAM. Ada juga perumahan yang dilengkapi taman kecil, mushola, hingga one gate system untuk keamanan.

Banyak dari perumahan tersebut juga dibangun dengan skema subsidi dari pemerintah, yang membuat harga menjadi lebih terjangkau. Program subsidi perumahan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sekaligus mendukung target pembangunan sejuta rumah.

Salah satu warga yang telah membeli rumah di kawasan Gresik, Dwi Astuti, mengaku merasa terbantu dengan kehadiran rumah murah ini. "Awalnya kami ragu karena harga yang sangat murah, tapi setelah survei langsung, ternyata kualitasnya cukup bagus. Proses pengajuan KPR juga tidak ribet," ujar Dwi.

Selain harga yang bersaing, faktor lain yang menjadi daya tarik adalah lokasi yang terus berkembang. Kawasan seperti Cerme, Manyar, dan Menganti saat ini mulai dilirik karena pembangunan infrastruktur seperti jalan penghubung, akses tol, dan fasilitas umum lainnya.

Pihak pengembang pun terus berlomba-lomba menawarkan nilai tambah. Ada yang memberikan gratis biaya balik nama, biaya notaris, hingga pemasangan listrik dan air. Strategi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi calon pembeli yang ingin menekan biaya pembelian rumah secara keseluruhan.

Di tengah harga rumah yang terus merangkak naik, pilihan rumah murah di Gresik menjadi angin segar bagi banyak keluarga muda yang ingin memiliki hunian tanpa harus keluar dari kabupaten asalnya. Apalagi, dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, proses pencarian rumah pun kini semakin mudah. Masyarakat bisa mengakses berbagai platform properti untuk melihat ketersediaan unit, melakukan simulasi KPR, hingga menghubungi pengembang secara langsung.

Beberapa situs properti yang memuat informasi rumah murah ini di antaranya rumah123.com, 99.co, dan Lamudi.co.id. Melalui platform tersebut, pengguna dapat melakukan pencarian berdasarkan harga, lokasi, luas bangunan, dan fasilitas yang ditawarkan.

Tak hanya itu, beberapa pengembang bahkan menyediakan tur virtual atau kunjungan online yang memungkinkan calon pembeli melihat kondisi rumah secara langsung melalui video call. Inovasi ini tentu memudahkan proses seleksi unit tanpa harus datang langsung ke lokasi, terlebih bagi calon pembeli yang bekerja di luar kota.

Kendati demikian, konsumen tetap disarankan untuk melakukan survei fisik sebelum melakukan transaksi, guna memastikan kondisi bangunan dan lingkungan sekitar benar-benar sesuai harapan. Selain itu, memahami syarat dan ketentuan KPR, termasuk bunga dan tenor pinjaman, juga penting agar tidak terbebani di kemudian hari.

Secara umum, pasar rumah murah di Gresik diperkirakan masih akan tumbuh seiring dengan meningkatnya kebutuhan hunian. Kombinasi antara harga kompetitif, kemudahan akses, dan dukungan kebijakan dari pemerintah menjadi faktor pendorong utama sektor ini.

Dengan makin banyaknya pilihan rumah murah di Kabupaten Gresik, masyarakat kini memiliki alternatif yang lebih luas untuk memiliki rumah idaman tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Tren ini diprediksi akan terus berlanjut, terlebih dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap hunian tapak di daerah penyangga kota besar seperti Surabaya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index