JAKARTA - Ancaman ledakan gas elpiji di lingkungan rumah tangga kerap kali datang tiba-tiba dan menimbulkan kerugian besar. Meski sering dianggap sepele, kebocoran gas yang tidak terdeteksi atau penanganan yang kurang tepat bisa berujung petaka. Tragedi yang terjadi di Mojokerto, Januari lalu, menjadi pengingat bahwa kewaspadaan terhadap penggunaan gas elpiji tidak bisa diabaikan.
Insiden yang menewaskan dua orang tersebut terjadi di rumah seorang anggota kepolisian. Diduga, ledakan dipicu oleh gas elpiji yang bocor dan tersulut api atau perangkat elektronik. Peristiwa ini mempertegas pentingnya pengetahuan dasar tentang penyebab ledakan dan cara mencegahnya, terutama di lingkungan rumah yang menggunakan gas elpiji untuk keperluan sehari-hari.
Kenali Penyebab Ledakan Gas
1. Kebocoran Gas
Kebocoran merupakan penyebab paling umum terjadinya ledakan gas. Celah kecil pada regulator, selang yang bocor, atau keran yang tidak rapat dapat menyebabkan gas menyebar dan mengendap di dalam ruangan. Saat gas tertumpuk, satu percikan api saja sudah cukup memicu ledakan besar.
2. Alat dan Instalasi Tidak Standar
Banyak pengguna gas yang masih menggunakan peralatan seperti regulator, kompor, dan selang tanpa standar SNI. Padahal, alat yang tidak sesuai standar sangat rentan terhadap kerusakan. Pemasangan yang tidak benar juga memperbesar risiko gas bocor dan meledak.
3. Ventilasi Buruk dan Penanganan Tidak Tepat
Ketika gas bocor di ruangan tertutup, konsentrasinya cepat meningkat. Tanpa ventilasi memadai, potensi ledakan pun bertambah besar. Di sisi lain, banyak pengguna tidak memahami tindakan tepat saat menghadapi kebocoran, yang justru memperparah situasi.
4. Tekanan dan Suhu Berlebih (BLEVE)
Fenomena Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion (BLEVE) juga bisa menjadi pemicu ledakan. Ini terjadi saat tekanan dalam tabung meningkat akibat suhu tinggi, misalnya karena terpapar sinar matahari langsung atau diletakkan dekat sumber panas. BLEVE bisa mengakibatkan ledakan sangat dahsyat.
Cara Pencegahan yang Harus Dilakukan
1. Gunakan Peralatan Bertanda SNI
Memilih alat masak dan instalasi gas yang memiliki standar SNI merupakan langkah awal mencegah insiden. Kompor, regulator, dan selang yang berkualitas terbukti lebih aman digunakan dan mampu menahan tekanan gas secara optimal.
2. Lakukan Pemeriksaan Rutin
Setiap bagian dari instalasi gas, terutama regulator dan selang, harus dicek secara berkala. Salah satu cara sederhana mendeteksi kebocoran adalah menggunakan sabun cair. Bila timbul gelembung pada titik tertentu, itu pertanda gas keluar dari celah tersebut.
3. Pastikan Ventilasi Baik
Sirkulasi udara menjadi kunci penting agar gas yang bocor tidak terperangkap di dalam ruangan. Buka jendela atau pintu saat memasak, dan hindari menggunakan kompor di ruang tertutup.
4. Gunakan Teknologi Keamanan
Pilih kompor yang dilengkapi katup pengaman otomatis untuk menghentikan aliran gas saat tidak digunakan. Pasang detektor gas agar dapat memberikan peringatan dini sebelum terjadi akumulasi gas yang membahayakan.
5. Tingkatkan Edukasi Keluarga
Setiap anggota keluarga perlu mengetahui tanda-tanda kebocoran, seperti bau menyengat, bunyi desisan, atau api kompor yang berubah warna. Mereka juga harus memahami langkah-langkah awal saat mendeteksi gas bocor, termasuk evakuasi dan pelaporan ke petugas.
Tindakan Saat Terjadi Kebocoran
Begitu tercium bau gas atau terlihat tanda-tanda kebocoran, langkah berikut harus dilakukan dengan tenang namun sigap:
-Matikan keran gas dan kompor segera.
-Jangan menyalakan atau mematikan saklar listrik, karena percikan kecil pun bisa menimbulkan ledakan.
-Buka semua jendela dan pintu untuk memastikan sirkulasi udara lancar.
-Evakuasi penghuni rumah dan hubungi petugas jika kebocoran sulit dikendalikan.
Jika Terlanjur Terjadi Ledakan
Dalam kondisi terburuk, jika ledakan sudah terjadi, tindakan cepat bisa menyelamatkan nyawa:
-Segera evakuasi ke tempat aman.
-Hubungi pemadam kebakaran dan layanan darurat.
-Hindari mencoba menangani api sendiri, karena bisa memicu ledakan susulan, terutama bila ada tabung gas lain di lokasi.
Penanganan Sementara
Beberapa orang menyarankan menambal kebocoran kecil dengan sabun mandi batangan. Cara ini bisa dilakukan dalam kondisi darurat, namun bukan solusi jangka panjang. Tabung yang bocor harus segera diganti demi keselamatan keluarga.
Ledakan gas elpiji sering kali terjadi karena kombinasi kelalaian dan kurangnya edukasi. Menggunakan alat tidak standar, pemasangan yang keliru, serta ruang tanpa ventilasi adalah pemicu utama. Namun, dengan mengenali tanda bahaya dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat, risiko tersebut bisa ditekan secara signifikan.
Sebagaimana insiden di Mojokerto memperlihatkan, musibah akibat gas bisa menimpa siapa saja. Karenanya, seluruh masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya di dapur rumah sendiri. Kunci keselamatan bukan hanya terletak pada peralatan, tapi juga pada sikap peduli dan tanggap terhadap risiko.