JAKARTA - Langkah nyata untuk menghadirkan keadilan energi kembali hadir di Provinsi Gorontalo. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan alokasi bantuan pemasangan listrik gratis kepada 2.500 warga kurang mampu. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat dalam memperluas akses terhadap energi, khususnya listrik, yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat.
Program bantuan tersebut bukan hanya sekadar instalasi teknis, melainkan wujud perhatian terhadap kelompok masyarakat yang selama ini belum tersentuh fasilitas listrik secara layak. Hal ini menjadi sinyal positif bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di wilayah yang masih memiliki keterbatasan akses energi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, ESDM dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo, Wardoyo Mansur Pongoliu, menyampaikan bahwa alokasi pemasangan listrik ini merupakan kabar gembira bagi masyarakat Gorontalo. Ia mengungkapkan, selama ini masih banyak warga yang belum menikmati layanan listrik karena berbagai keterbatasan infrastruktur dan kondisi sosial ekonomi.
“Bantuan pemasangan listrik gratis ini ditujukan bagi warga yang memenuhi sejumlah kriteria. Antara lain belum tercatat sebagai pelanggan PLN, bertempat tinggal di wilayah yang telah tersedia jaringan listrik, dan terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” ujar Wardoyo.
Ia menambahkan bahwa bantuan ini merupakan hasil dari pengusulan Anggota DPR RI Rusli Habibie, yang mendapat dukungan penuh dari Gubernur dan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah ini diharapkan mampu memberikan solusi konkret atas persoalan ketimpangan akses listrik yang selama ini masih terjadi di sejumlah wilayah Gorontalo.
Saat ini, pemerintah daerah mencatat masih terdapat sekitar 5.000 warga di Gorontalo yang belum mendapatkan akses listrik. Kondisi ini menjadi perhatian serius, terutama dalam mendukung pemerataan pembangunan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
“Pemerintah berkomitmen terus mendorong perluasan jaringan listrik ke wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), agar seluruh masyarakat Gorontalo bisa menikmati layanan energi secara merata,” tegas Wardoyo.
Adapun daerah-daerah yang menjadi sasaran dari program ini mencakup Kabupaten Gorontalo Utara, sebagian wilayah di Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Pohuwato, serta wilayah pesisir di Bone Bolango. Wilayah-wilayah tersebut dipilih berdasarkan kondisi geografis serta ketersediaan jaringan listrik yang memungkinkan untuk dilakukan pemasangan baru.
Wardoyo menjelaskan, pelaksanaan program ini akan dilakukan secara bertahap namun secepat mungkin, begitu pencanangan resmi dilakukan oleh pemerintah pusat. Ia menekankan bahwa kesiapan pemerintah daerah sangat krusial dalam menyukseskan pelaksanaan program ini.
“Realisasinya segera, begitu dicanangkan oleh pemerintah pusat. Kementerian ESDM memberikan informasi pemerintah di daerah harus siap melaksanakan ini. Jadi masyarakat sudah bisa mengisi form yang disiapkan, dan itu bisa dikoordinasikan dengan kami,” jelasnya.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan akses listrik semata, tetapi juga menjadi katalisator bagi peningkatan aktivitas ekonomi dan pendidikan masyarakat. Dengan listrik yang tersedia, warga bisa menjalankan usaha rumahan, anak-anak bisa belajar di malam hari, dan akses terhadap informasi pun menjadi lebih terbuka.
Selain itu, listrik juga menjadi komponen penting dalam meningkatkan layanan kesehatan di tingkat desa. Puskesmas atau posyandu yang berada di daerah terpencil bisa beroperasi lebih optimal apabila memiliki pasokan listrik yang andal.
Kementerian ESDM menargetkan agar program bantuan listrik ini bisa menyasar tepat sasaran. Oleh karena itu, pendataan terhadap calon penerima bantuan dilakukan dengan cermat, menggunakan referensi dari DTKS serta verifikasi lapangan oleh pemerintah daerah.
Pemerintah Provinsi Gorontalo pun mengimbau masyarakat yang merasa memenuhi kriteria agar segera melakukan pengisian formulir pendaftaran yang telah disiapkan. Mekanisme pengajuan dilakukan secara terkoordinasi melalui perangkat desa, dengan supervisi dari dinas terkait di tingkat kabupaten atau kota.
Masyarakat Gorontalo menyambut baik program ini. Banyak warga berharap agar pemasangan bisa segera dilakukan mengingat pentingnya listrik dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Di beberapa wilayah, warga bahkan masih bergantung pada sumber penerangan alternatif yang tidak efisien dan berisiko, seperti lampu minyak atau genset kecil.
Dengan terealisasinya program ini, diharapkan kesenjangan dalam akses energi di Provinsi Gorontalo bisa terus ditekan. Pemerintah pusat dan daerah akan terus bersinergi dalam mewujudkan target elektrifikasi nasional yang merata dan berkeadilan.
Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari upaya jangka panjang pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui ketersediaan infrastruktur energi yang memadai. Ke depan, Pemerintah Provinsi Gorontalo juga berharap agar program serupa bisa diperluas dan berkelanjutan, terutama untuk menjangkau wilayah-wilayah yang lebih terpencil.
Dengan semangat kolaborasi dan pemerataan, kehadiran listrik tak hanya menyalakan lampu rumah, tetapi juga menjadi simbol harapan baru bagi masa depan masyarakat Gorontalo.