BBM

BBM Terjaga Pengawasan SPBU Ditingkatkan

BBM Terjaga Pengawasan SPBU Ditingkatkan
BBM Terjaga Pengawasan SPBU Ditingkatkan

JAKARTA - Seluma terus menunjukkan upaya dalam menjaga ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayahnya. Meski pemandangan antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) masih terlihat, khususnya di kawasan Seluma, hal ini justru menjadi cerminan dari tingginya permintaan yang menunjukkan geliat aktivitas masyarakat di daerah tersebut.

Ketersediaan BBM sendiri sesungguhnya sudah dalam kondisi normal. Distribusi bahan bakar, terutama jenis Pertalite, terus berjalan lancar sesuai jadwal yang ditentukan. Namun, fenomena antrean panjang tidak bisa dilepaskan dari kehadiran para pengunjal kelompok pengendara yang diketahui mengisi BBM dalam jumlah besar untuk tujuan tertentu.

Meskipun menantang, kondisi ini menjadi titik perhatian berbagai pihak untuk terus memperkuat pengawasan dan pembinaan. Salah satunya adalah pengawasan oleh aparat setempat yang terus berkomitmen menjaga keteraturan dan ketertiban di SPBU. “Ketika mobil tangki BBM datang, antrean panjang dengan didominasi motor tangki besar dan mobil milik para pengunjal,” kata Andi, warga Tais, Kecamatan Seluma.

Andi juga menuturkan bahwa para pengunjal kerap kali kembali masuk antrean dengan membawa dua hingga tiga motor secara bergantian. Mereka biasanya langsung menuang BBM ke tempat penampungan tidak jauh dari lokasi SPBU, lalu kembali antre. “Modusnya, isi langsung cor tak jauh dari SPBU. Kemudian antre lagi dengan membawa 2 hingga 3 motor,” jelasnya.

Menyikapi hal tersebut, aparat kepolisian dari Polres Seluma, melalui Satuan Intelijen dan Keamanan, telah melakukan langkah-langkah proaktif. Upaya yang dilakukan meliputi sosialisasi kepada masyarakat, serta penertiban dan pengawasan intensif di lapangan. “Kalau stok dan distribusi BBM aman, hanya saja masih banyak para pengunjal,” ujar Kasat Intel Polres Seluma, Iptu Yansi Ruli.

Menurut Iptu Yansi, pihaknya sudah bergerak untuk menanggulangi situasi ini secara persuasif dan berkelanjutan. Sosialisasi dilakukan agar masyarakat memahami pentingnya keteraturan dalam pengisian BBM, serta dampak negatif jika antrean terus dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.

Langkah-langkah ini mendapatkan respons positif dari warga. Banyak pihak berharap, dengan adanya pengawasan yang lebih ketat dan tindakan edukatif kepada pengendara, maka penggunaan BBM bisa menjadi lebih tertib dan merata.

Fokus pada Keadilan Distribusi

Pemerintah dan aparat penegak hukum di Seluma menekankan pentingnya distribusi yang adil dan merata untuk seluruh lapisan masyarakat. Situasi yang sedang terjadi menjadi perhatian bersama agar tidak ada ketimpangan akses dalam memperoleh bahan bakar.

Hal ini menjadi penting terutama bagi warga yang menggunakan kendaraan bermotor untuk kebutuhan harian seperti bekerja, bersekolah, dan beraktivitas ekonomi.

“Selama distribusi tetap berjalan lancar dan stok aman, kami yakin situasi ini bisa diselesaikan dengan pendekatan yang tepat,” tutur seorang petugas SPBU yang enggan disebut namanya.

Sinergi Antara Pengelola dan Masyarakat

Dalam menjaga kondisi tetap kondusif, sinergi antara pengelola SPBU, aparat keamanan, dan masyarakat menjadi kunci utama. Pengelola SPBU berperan memastikan pelayanan berjalan sesuai prosedur, sementara aparat keamanan memberikan dukungan dari sisi pengawasan dan ketertiban.

Selain itu, masyarakat sebagai pengguna juga diharapkan bisa berperan aktif dalam menciptakan suasana yang tertib, serta melaporkan apabila ditemukan indikasi penyalahgunaan atau pengisian berulang oleh kelompok tertentu.

Meningkatkan Kesadaran Bersama

Kondisi antrean panjang yang terjadi di SPBU Seluma membuka ruang bagi peningkatan kesadaran bersama tentang pentingnya penggunaan BBM secara bijak dan bertanggung jawab. Edukasi kepada pengendara mengenai dampak dari antrean berulang, baik terhadap waktu maupun ketersediaan bahan bakar bagi orang lain, menjadi bagian dari upaya jangka panjang yang sedang dijalankan.

Dalam waktu dekat, pihak-pihak terkait juga direncanakan akan memperkuat koordinasi lintas instansi guna mengedukasi masyarakat dan membentuk sistem pemantauan yang lebih akurat di setiap SPBU.

Dorong Sistem yang Lebih Tertata

Kondisi ini juga mendorong perlunya evaluasi sistem distribusi BBM di daerah, khususnya dengan memanfaatkan teknologi digital dalam pengawasan transaksi dan identifikasi kendaraan yang berulang kali mengisi BBM dalam waktu singkat. Langkah ini diharapkan dapat meminimalkan antrean yang tidak wajar dan memberikan pelayanan yang lebih efisien bagi pengguna umum.

Langkah-langkah strategis ini bukan hanya akan mengatasi tantangan jangka pendek, tetapi juga mewujudkan sistem distribusi energi yang adil, berkelanjutan, dan ramah pengguna. Sebab pada akhirnya, BBM bukan hanya bahan bakar kendaraan, tetapi juga energi penggerak produktivitas masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index