Kesehatan

Kesehatan Anak Prioritas Sekolah Rakyat

Kesehatan Anak Prioritas Sekolah Rakyat
Kesehatan Anak Prioritas Sekolah Rakyat

JAKARTA - Langkah awal yang dilakukan Pemerintah Kota Samarinda dalam menyambut kegiatan Sekolah Rakyat adalah memprioritaskan aspek kesehatan calon peserta didik. Sebanyak 100 anak dari jenjang SMP dan SMA dijadwalkan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh di Stadion Segiri. Agenda ini menjadi pintu pembuka sebelum program pendidikan gratis itu resmi dimulai.

Pemeriksaan dilakukan tidak hanya sebagai formalitas, tetapi menjadi bagian penting untuk memetakan kondisi dasar anak-anak dari keluarga prasejahtera yang menjadi sasaran utama Sekolah Rakyat. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan hak pendidikan yang setara, disertai perhatian pada kondisi fisik dan kesejahteraan mereka.

Seluruh peserta diwajibkan hadir dengan mengenakan pakaian olahraga dan didampingi oleh orang tua. Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 Wita dan mencakup pemeriksaan berbagai aspek penting seperti tinggi dan berat badan, kondisi penglihatan dan pendengaran, kesehatan gigi, serta kebugaran melalui uji lari sejauh satu kilometer.

Pemeriksaan ini diselenggarakan sebagai bagian dari tahapan awal pembelajaran yang akan berlangsung di gedung Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Samarinda. Tujuannya bukan untuk menilai kelulusan atau sebagai bentuk seleksi, melainkan sebagai upaya untuk mengidentifikasi kebutuhan peserta didik secara menyeluruh sejak awal.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Kota Samarinda, Mochamad Arif Surochman, menegaskan bahwa pemeriksaan ini sepenuhnya ditujukan untuk mendukung anak-anak, bukan untuk menyaring siapa yang layak diterima. “Pemeriksaan ini bukan penentu kelulusan. Tujuannya untuk memotret anak-anak secara menyeluruh, bukan hanya dari sisi pendidikan, tapi juga kesehatan agar bisa kita pantau apa yang dibutuhkan mereka ke depannya,” jelas Arif.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pendekatan yang diambil oleh pemerintah dalam menyelenggarakan Sekolah Rakyat sangat humanistik. Fokus utama bukan semata pada capaian akademik, melainkan memperhatikan kondisi fisik dan kesejahteraan anak-anak sejak dini.

Langkah ini selaras dengan semangat Sekolah Rakyat yang dirancang sebagai alternatif pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum terakomodasi di jalur pendidikan formal. Dengan pendekatan yang holistik, diharapkan setiap anak mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan berkelanjutan.

Kegiatan skrining ini juga menjadi dasar untuk memberikan pendampingan yang tepat selama anak mengikuti proses belajar. Pemerintah tidak hanya berhenti pada pemeriksaan, tetapi juga telah menyiapkan langkah lanjutan jika ditemukan masalah kesehatan yang perlu ditindaklanjuti. “Kalau ada masalah kesehatan, bisa langsung kami tangani dan mana yang memerlukan pendampingan lebih lanjut,” tambah Arif.

Pernyataan tersebut memperlihatkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjalankan peran sebagai fasilitator yang tidak hanya peduli pada pendidikan, tetapi juga tumbuh kembang anak secara menyeluruh.

Program ini juga merupakan bukti bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan. Anak-anak yang sehat memiliki peluang lebih besar untuk menerima pelajaran dengan baik dan berkembang optimal di lingkungan sekolah.

Langkah awal ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, terutama orang tua peserta. Mereka merasa bahwa anak-anak mereka tidak hanya diperhatikan dari sisi akademik, tetapi juga fisik dan mental.

Selain itu, pelibatan orang tua dalam proses pemeriksaan ini turut memperkuat peran keluarga dalam mendampingi proses pendidikan. Keterlibatan tersebut tidak hanya membangun kepercayaan terhadap program pemerintah, tetapi juga menjadi sarana komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak.

Dari sisi teknis, kegiatan ini dilakukan secara terorganisir dan penuh perhatian. Tim pemeriksa terdiri dari tenaga medis yang berpengalaman, dibantu oleh relawan dan staf Dinas Sosial untuk memastikan kelancaran kegiatan.

Stadion Segiri yang menjadi lokasi pemeriksaan juga dipilih secara strategis karena lokasinya yang mudah dijangkau dan memadai untuk menampung seluruh peserta dan pendamping. Suasana yang hangat dan ramah selama kegiatan berlangsung turut menciptakan kenyamanan bagi anak-anak.

Langkah Pemerintah Kota Samarinda ini menjadi contoh nyata dalam membangun sistem pendidikan inklusif yang tidak hanya menampung, tetapi juga merangkul seluruh kebutuhan anak-anak, termasuk kondisi kesehatannya.

Upaya tersebut memperlihatkan bahwa perhatian pada kesehatan sejak dini bukan hanya penting untuk keberhasilan belajar, tetapi juga menjadi bekal utama bagi masa depan generasi muda.

Dengan dimulainya rangkaian awal Sekolah Rakyat melalui skrining kesehatan ini, Samarinda menunjukkan komitmennya dalam membangun masa depan anak-anak secara utuh dan berkelanjutan. Pemerintah tidak hanya membuka akses pendidikan gratis, tetapi juga mengawal dengan memastikan bahwa peserta dalam kondisi siap dan layak untuk belajar.

Pendekatan seperti ini memberi harapan baru bagi keluarga prasejahtera yang sebelumnya kesulitan mendapatkan akses pendidikan dan layanan kesehatan yang layak. Harapannya, inisiatif serupa dapat direplikasi di daerah lain sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan tangguh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index