Energi

Energi Hijau Majukan Desa Besakih

Energi Hijau Majukan Desa Besakih
Energi Hijau Majukan Desa Besakih

JAKARTA - Upaya menghadirkan kemandirian energi berbasis sumber daya terbarukan terus dijalankan dengan nyata oleh Pertamina. Salah satu buktinya terlihat jelas di kawasan Hutan Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali, di mana program Desa Energi Berdikari berhasil menanamkan semangat berkelanjutan melalui pendekatan ekologi, ekonomi, dan edukasi.

Inisiatif ini bukan sekadar program sosial, melainkan bagian dari tanggung jawab korporasi dalam mendorong pembangunan desa yang tangguh dan mandiri. Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pertamina menghadirkan solusi nyata untuk mendekatkan masyarakat pada pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Dengan mengusung konsep Kawasan Berdaya Pengembangan Hutan Besakih atau Kayangan Besakih, program ini menciptakan keterpaduan antara konservasi alam dan pengembangan potensi ekonomi masyarakat desa. Model yang diterapkan menjadikan potensi lokal sebagai kekuatan utama, dengan menyelaraskan berbagai aspek dalam satu ekosistem energi yang berkelanjutan.

Program Desa Energi Berdikari telah memiliki peta jalan yang jelas hingga tahun 2027. Setiap tahapan dirancang untuk memberikan dampak nyata. Dimulai dengan pelaksanaan social mapping dan penguatan kelompok pengelola, langkah berikutnya akan difokuskan pada pengembangan ekowisata dan pelatihan EBT. Tahun 2025 dijadwalkan sebagai fase pengembangan produk turunan berbasis energi terbarukan. Sementara itu, tahun 2026 hingga 2027 diarahkan untuk perluasan pasar produk hasil hutan non kayu dan replikasi ke desa-desa lain di sekitarnya.

Kolaborasi menjadi kunci dari pelaksanaan program ini. Berbagai pemangku kepentingan seperti Perhutani, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bali, UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur, serta Pemerintah Kabupaten Karangasem, turut bergandengan tangan dalam setiap proses pembangunan.

Hasilnya pun mulai terlihat jelas. Sebanyak 35.100 pohon telah tertanam, sebagai bagian dari upaya rehabilitasi kawasan hutan dan pelestarian tanaman endemik. Tak hanya itu, masyarakat desa juga menikmati manfaat ekonomi dari produk hasil hutan non kayu. Pendapatan kolektif masyarakat dari sektor ini telah mencapai Rp13.200.000 per bulan.

Sebanyak 25 orang telah merasakan peningkatan pendapatan secara langsung berkat keberadaan program ini. Di sisi lain, sektor pariwisata juga merasakan imbas positif. Lebih dari 2.000 wisatawan telah berkunjung untuk mengikuti wisata edukasi yang menjadi bagian dari pengembangan ekowisata di Kayangan Besakih.

Program ini tidak hanya memberikan dampak langsung terhadap lingkungan dan ekonomi, tetapi juga menyasar peningkatan kesadaran energi di kalangan generasi muda. Pelajar di desa-desa sekitar ikut serta dalam pelatihan literasi energi yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan program.

Dengan melibatkan 50 anggota kelompok aktif yang berasal dari sektor pariwisata, pertanian, dan energi, Desa Energi Berdikari menunjukkan bahwa transformasi menuju energi bersih dan berkelanjutan bisa diwujudkan bersama-sama. Setiap langkah yang dilakukan adalah bentuk nyata kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.

Selain itu, seluruh rangkaian program ini juga ditujukan untuk memperkuat ketahanan energi desa serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). Khususnya dalam aspek pengurangan emisi karbon, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Model pemberdayaan desa yang berbasis pada potensi lokal ini menjadi bukti bahwa pendekatan energi terbarukan tidak hanya terbatas pada teknologi canggih, tetapi dapat dirancang sederhana dan tepat guna, selaras dengan budaya dan kebutuhan masyarakat setempat.

Desa Energi Berdikari di Kayangan Besakih kini menjadi percontohan bagi program sejenis di wilayah lainnya. Pendekatan yang mengintegrasikan konservasi alam dengan pemanfaatan energi bersih, memberikan inspirasi bagi banyak pihak untuk mulai bergerak dalam jalur serupa.

Lebih dari sekadar proyek, inisiatif ini adalah gambaran dari masa depan desa-desa di Indonesia yang mandiri secara energi, berdaya secara ekonomi, dan lestari secara lingkungan. Dalam semangat gotong royong dan partisipasi aktif, potensi desa tidak hanya dihidupkan, tetapi juga diarahkan untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Desa Energi Berdikari telah menegaskan bahwa transformasi menuju energi bersih bisa dimulai dari tingkat lokal, dan menjalar menjadi gerakan besar yang berdampak luas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index