JAKARTA - Komitmen terhadap masa depan berkelanjutan kembali ditegaskan melalui kelanjutan Program Sekolah Energi Berdikari (SEB) dari Pertamina Foundation. Program ini menyasar penguatan budaya hemat energi di lingkungan sekolah dengan pendekatan yang kolaboratif dan berorientasi pada aksi nyata. Salah satu kota yang kembali menerima manfaat dari program ini adalah Palembang, Sumatera Selatan.
Melalui inisiatif tersebut, Pertamina Foundation menghadirkan pembelajaran energi yang aplikatif, kreatif, dan membumi di tingkat sekolah menengah atas. Tidak hanya berfokus pada aspek teori, program ini juga menanamkan kesadaran lingkungan serta kebiasaan bijak dalam penggunaan energi sehari-hari, terutama di kalangan pelajar yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
Kolaborasi Edukatif di Dunia Sekolah
Kegiatan Sekolah Energi Berdikari kali ini digelar di SMA Negeri 6 Palembang. Antusiasme tinggi terlihat dari keterlibatan para siswa dan guru dalam setiap rangkaian pelatihan yang dilaksanakan. Program ini menghadirkan materi edukasi seputar energi baru terbarukan (EBT), pengelolaan lingkungan, serta praktik langsung yang mengajak pelajar untuk lebih dekat dengan isu keberlanjutan.
“Program ini sangat bermanfaat bagi kami, karena membantu siswa memahami pentingnya energi dan bagaimana kita bisa berperan aktif dalam pelestarian lingkungan sejak dini,” ungkap Rika selaku guru pembimbing.
Tidak hanya itu, para pelajar juga dilibatkan dalam proyek mini seperti pembuatan alat penghemat listrik, pemanfaatan panel surya sederhana, dan gerakan hemat energi di lingkungan sekolah.
Langkah Nyata Mengubah Kebiasaan
Program ini bertujuan untuk mengubah paradigma tentang konsumsi energi di kalangan pelajar. Dalam kegiatan yang berlangsung, para siswa diajak untuk lebih kritis dalam menyikapi penggunaan listrik dan sumber daya lain, baik di sekolah maupun di rumah.
Menurut Direktur Operasional Pertamina Foundation, Agus Mashud S Asngari, edukasi mengenai energi di sekolah menjadi langkah strategis untuk membangun budaya hemat energi secara berkelanjutan.
“Kami ingin membentuk karakter generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga peduli terhadap isu lingkungan, serta mampu menjadi agen perubahan di komunitasnya,” jelasnya.
Program ini pun menjadi bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga bumi dengan cara yang sederhana namun berdampak besar.
Didukung oleh Teknologi dan Inovasi
Salah satu keunggulan dari program ini adalah pendekatannya yang memanfaatkan teknologi dan media digital. Para peserta mendapatkan akses ke modul interaktif, video pembelajaran, dan simulasi praktik energi yang menarik. Melalui metode ini, materi yang disampaikan terasa lebih dekat dengan keseharian siswa, sehingga mudah dipahami dan diterapkan.
Lebih lanjut, program ini juga mengusung semangat inovasi. Para pelajar didorong untuk memunculkan ide-ide baru dalam upaya penghematan energi di lingkungan masing-masing. Mulai dari penyusunan kampanye hemat listrik, penggunaan lampu LED di kelas, hingga desain alat sederhana berbasis energi terbarukan menjadi bagian dari hasil nyata mereka.
Dukungan dari Lingkungan Sekolah
Kepala SMA Negeri 6 Palembang, Ibu Nuraini, menyambut positif program ini karena mampu membangkitkan semangat belajar yang berbeda dari biasanya. Menurutnya, siswa menjadi lebih aktif dan kreatif setelah mengikuti kegiatan yang dibalut dengan konsep fun learning tersebut.
“Program ini tidak hanya memberi ilmu, tetapi juga membangun kepedulian dan tanggung jawab sosial siswa terhadap lingkungan. Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut dan diperluas ke lebih banyak sekolah,” ujar Nuraini.
Selain itu, keterlibatan guru dan staf sekolah menjadi kunci keberhasilan program ini. Pelatihan untuk tenaga pengajar juga diberikan agar mereka bisa melanjutkan proses edukasi kepada siswa secara berkelanjutan.
Mendorong Kepemimpinan Siswa dalam Energi
Salah satu komponen penting dari program ini adalah pembentukan Duta Energi dari kalangan siswa. Mereka bertugas menjadi penggerak di sekolah dalam menyampaikan pesan-pesan hemat energi dan menerapkan perilaku ramah lingkungan di lingkungan sekolah.
Para Duta Energi ini dilatih khusus untuk menjadi komunikator efektif yang bisa mengajak teman-teman sebayanya melakukan perubahan kecil yang bermakna. Mulai dari mematikan lampu saat tidak digunakan, hingga mempromosikan penggunaan peralatan hemat energi di rumah tangga.
“Kami bangga bisa menjadi bagian dari gerakan ini. Sekarang kami tahu bahwa langkah kecil bisa membawa dampak besar untuk masa depan,” ungkap Alya, salah satu siswa yang terpilih sebagai Duta Energi.
Berlanjut untuk Masa Depan
Pertamina Foundation memastikan bahwa Sekolah Energi Berdikari akan terus dikembangkan dengan cakupan yang lebih luas dan metode yang lebih inovatif. Selain di Palembang, program ini juga akan hadir di berbagai daerah lain sebagai bagian dari komitmen mendorong generasi muda yang peduli lingkungan.
Program ini pun menjadi salah satu perwujudan nyata kontribusi dunia pendidikan terhadap upaya pengurangan emisi karbon dan transisi menuju energi bersih di masa mendatang.
Dengan sinergi antara dunia pendidikan, perusahaan, dan masyarakat, energi tidak hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama.