Logistik

Logistik Enggano Diperkuat Lewat Pelabuhan Pulau Baai

Logistik Enggano Diperkuat Lewat Pelabuhan Pulau Baai
Logistik Enggano Diperkuat Lewat Pelabuhan Pulau Baai

JAKARTA - Pemulihan aktivitas pelabuhan menjadi sinyal positif bagi konektivitas wilayah, terutama untuk daerah terpencil seperti Pulau Enggano. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mulai menormalkan operasional Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, yang sebelumnya terganggu akibat pendangkalan alur pelayaran.

Langkah ini bukan hanya upaya teknis mengatasi hambatan pelayaran, tetapi juga menjadi bentuk nyata komitmen negara dalam menjaga distribusi logistik, khususnya ke wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa pemerintah terus mendorong percepatan proses normalisasi pelayaran di kawasan tersebut.

Fokus Pulihkan Jalur Penting

“Kami berkomitmen mempercepat normalisasi pelayaran di kawasan Pelabuhan Baai demi kepentingan masyarakat dan dunia usaha di Bengkulu. Ini juga penting untuk menjaga konektivitas logistik ke Pulau Enggano,” tegas Menhub Dudy.

Kegiatan pelayaran sempat lumpuh akibat sedimentasi yang membuat jalur pelabuhan dangkal dan menyulitkan kapal untuk keluar masuk. Namun, sejak jalur kembali dibuka secara terbatas, aktivitas pelabuhan mulai menunjukkan geliat.

Tercatat sebanyak 39 kapal telah beroperasi keluar-masuk Pelabuhan Pulau Baai. Dari jumlah tersebut, 12 kapal berhasil keluar dari antrean 17 kapal yang sebelumnya tertahan karena gangguan pendangkalan.

Navigasi Dipastikan Aman

Demi menjamin keselamatan pelayaran selama proses pemulihan, Kementerian Perhubungan melibatkan banyak pihak dalam pengawasan dan pengelolaan pelayaran di wilayah tersebut. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai berkolaborasi dengan Distrik Navigasi Teluk Bayur, PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, serta PT Rukindo untuk melakukan survei hidrografi secara menyeluruh.

Survei ini bertujuan memetakan kondisi kedalaman alur pelayaran agar seluruh kapal yang melintasi wilayah tersebut dapat mengantisipasi potensi bahaya dan gangguan navigasi.

Kapal pandu (pilot boat) juga terus disiagakan untuk mendampingi aktivitas pelayaran guna memastikan prosedur keselamatan diterapkan secara disiplin.

“Pemanduan kapal tetap berjalan dengan pengawasan ketat. Semua pihak harus patuh terhadap panduan dari petugas pemanduan,” ujar Menhub Dudy.

Langkah ini dilakukan untuk menekan risiko selama proses pengerukan berlangsung, sekaligus memastikan alur pelayaran tetap dapat digunakan secara efisien meskipun pengerukan belum sepenuhnya selesai.

Logistik untuk Pulau Enggano Jadi Prioritas

Salah satu langkah strategis yang kini menjadi perhatian utama pemerintah adalah pemenuhan kebutuhan logistik bagi Pulau Enggano. Pulau ini termasuk dalam kawasan 3T, yang memerlukan perhatian khusus dari sisi suplai bahan pokok, BBM, dan produk perikanan.

Pemerintah mendahulukan kapal-kapal yang membawa logistik ke wilayah tersebut sebagai bentuk keberpihakan terhadap wilayah-wilayah terluar yang rentan terhadap keterlambatan distribusi.

“Kami dahulukan kapal logistik untuk Enggano. Ini bagian dari tugas negara untuk memastikan suplai kebutuhan pokok di pulau terluar tetap aman,” tutur Menhub Dudy.

Dengan strategi ini, stabilitas pasokan logistik diharapkan tetap terjaga, serta mampu mendukung keberlangsungan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut. Pasokan yang lancar akan berdampak pada harga barang yang lebih stabil dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pulau.

Disiplin Jadi Kunci Sukses

Dalam masa pemulihan seperti sekarang, kolaborasi antara pemerintah, operator pelayaran, dan pelaku logistik menjadi sangat penting. Menhub menekankan bahwa seluruh pihak yang terlibat harus patuh terhadap aturan keselamatan dan prosedur yang telah ditetapkan.

“Keselamatan tetap yang utama. Normalisasi bisa cepat selesai bila semua tertib dan mengikuti arahan,” imbuh Dudy.

Penegakan disiplin selama masa pemulihan menjadi bagian dari upaya menjaga kelancaran pelayaran serta menghindari potensi gangguan baru yang bisa memperpanjang proses pemulihan.

Pemerintah juga mengimbau kepada seluruh nakhoda dan operator kapal agar tidak memaksakan operasional di luar batas-batas keselamatan. Dengan kondisi alur yang masih dalam proses pengerukan, kerja sama dan kepatuhan terhadap petugas pelabuhan sangat dibutuhkan.

Langkah Berkelanjutan untuk Pelabuhan Strategis

Pelabuhan Pulau Baai memegang peranan penting sebagai gerbang logistik utama di wilayah Bengkulu dan sekitarnya. Upaya normalisasi yang dilakukan tidak hanya untuk menjawab kebutuhan jangka pendek, melainkan juga sebagai bagian dari strategi jangka panjang penguatan infrastruktur maritim nasional.

Dengan semakin pulihnya operasional pelabuhan ini, arus distribusi barang dari dan menuju Bengkulu diperkirakan akan kembali normal dalam waktu dekat. Hal ini diharapkan berdampak positif bagi dunia usaha dan masyarakat, terutama dalam menjaga stabilitas pasokan bahan pokok serta menekan biaya logistik.

Langkah strategis yang kini dilakukan pemerintah menjadi bukti nyata bagaimana pelabuhan bukan sekadar fasilitas transportasi, tetapi juga simpul penting dalam sistem logistik nasional, terutama bagi daerah-daerah yang mengandalkan moda laut sebagai jalur utama penghubung antarwilayah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index