JAKARTA - Kampung Mallewang di Kota Makassar mendapat perhatian khusus dari Kementerian Agama (Kemenag) setempat. Melalui kegiatan bertajuk Pendampingan Kesiapan Kampung Zakat, Kemenag Kota Makassar tidak hanya menekankan aspek spiritual dan sosial, tetapi juga memperkuat pilar pendidikan bagi generasi muda.
Bertempat di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, kegiatan ini menghadirkan suasana penuh antusias dan semangat gotong royong, menyatukan berbagai unsur dalam satu gerakan kolaboratif. Di hari itu, Kampung Mallewang menjadi saksi nyata bahwa sinergi lintas lembaga dapat memberikan dampak langsung yang menyentuh kehidupan masyarakat, terutama anak-anak.
Sekitar 40 anak menerima bantuan pendidikan yang terdiri dari perlengkapan sekolah seperti tas dan alat tulis, disertai santunan infaq. Bantuan ini menjadi lebih dari sekadar materi; ia menjadi simbol semangat dan kepedulian sosial terhadap masa depan bangsa. Momentum ini sekaligus menjadi penyemangat baru bagi para penerima dalam menyongsong tahun ajaran yang akan datang.
Ahmad Malik Thaha, S.Ei., selaku Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Kota Makassar, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini tidak berhenti pada pendistribusian bantuan semata. Ia menyampaikan bahwa pendampingan Kampung Zakat merupakan bagian dari upaya besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. “Pendampingan Kampung Zakat ini tidak hanya menyasar pembangunan fisik, tetapi juga menyentuh aspek pendidikan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi antar-lembaga untuk kebermanfaatan umat,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kota Makassar, Hj. Aqidah Imran. Menurutnya, DWP memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif-inisiatif pemberdayaan, terlebih yang menyasar langsung kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. “Kami dari DWP sangat mendukung setiap langkah pemberdayaan masyarakat, terlebih jika itu menyasar langsung kepada anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa. Semoga bantuan ini bisa menjadi motivasi mereka dalam belajar dan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri,” ujarnya.
Kegiatan tersebut terselenggara atas sinergi dari berbagai pihak yang memiliki visi serupa terhadap penguatan masyarakat melalui zakat. Terlibat dalam kegiatan ini antara lain Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kota Makassar, BAZNAS Kota Makassar, Lembaga Amil Zakat Rumah Zakat, dan YBM BRILIAN. Kolaborasi ini memperlihatkan kekuatan bersama yang tidak hanya menyentuh satu aspek kehidupan, namun menyeluruh dan terintegrasi.
Program Kampung Zakat sendiri merupakan inisiatif strategis Kementerian Agama yang bertujuan memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan zakat secara terpadu. Dengan pendekatan multisektor, program ini menyasar aspek ekonomi, pendidikan, sosial, dan keagamaan. Kampung Mallewang, sebagai salah satu lokasi yang diusulkan, kini mulai menunjukkan geliat positif sebagai hasil dari pendampingan yang konsisten dan berkelanjutan.
Tidak hanya berhenti pada bantuan pendidikan, program ini membuka peluang lebih luas dalam pengembangan masyarakat. Langkah-langkah seperti pelatihan keterampilan, penguatan usaha mikro, serta penguatan lembaga pendidikan berbasis masyarakat menjadi bagian dari rangkaian upaya jangka panjang yang tengah digodok oleh para pemangku kepentingan.
Di akhir kegiatan, doa bersama dilantunkan sebagai simbol harapan dan tekad agar Kampung Mallewang mampu tumbuh menjadi kawasan mandiri dan religius. Harapan tersebut bukan sekadar wacana, tetapi tertanam dalam langkah konkret dari setiap pihak yang terlibat.
Kegiatan ini menampilkan potret ideal dari bagaimana sinergi antara lembaga pemerintah dan lembaga zakat dapat berjalan harmonis, saling menguatkan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kehadiran bantuan pendidikan tidak hanya menjadi bentuk kepedulian terhadap kebutuhan anak-anak, tetapi juga menunjukkan bahwa pembangunan karakter dan masa depan generasi muda merupakan tanggung jawab bersama.
Semangat yang dihadirkan dalam kegiatan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah pondasi bagi perubahan. Dan perubahan itu bisa dimulai dari desa, dari kampung, bahkan dari titik yang paling sederhana: sebuah tas sekolah dan semangat baru untuk belajar.
Pendidikan yang inklusif, merata, dan berbasis nilai-nilai gotong royong terbukti bisa terwujud melalui pendekatan seperti ini. Kampung Mallewang mungkin bukan satu-satunya, tetapi ia telah menjadi contoh bagaimana kepedulian sosial yang dirancang dengan baik bisa membawa dampak besar dan berkelanjutan.
Dengan kegiatan seperti ini, Kementerian Agama Kota Makassar menunjukkan bahwa membangun bangsa tidak selalu harus melalui program yang rumit dan besar. Terkadang, yang dibutuhkan hanyalah kepedulian, kemauan untuk berkolaborasi, dan komitmen yang kuat untuk menghadirkan perubahan nyata di tengah masyarakat. Dan semua itu, kini telah dirasakan langsung oleh masyarakat Kampung Mallewang.