Travel

Travel Bangun Sinergi Lewat Kolaborasi

Travel Bangun Sinergi Lewat Kolaborasi
Travel Bangun Sinergi Lewat Kolaborasi

JAKARTA - Menghubungkan lebih banyak destinasi kini bukan hanya tugas promosi satu arah. Dunia pariwisata perlahan bergeser ke arah yang lebih strategis: menjalin sinergi dan memperkuat jejaring antar pelaku. Inilah semangat yang tertangkap dalam penyelenggaraan Travel Agent Gathering 2025 di Atria Hotel Magelang, yang berlangsung meriah dan penuh makna.

Mengusung tema “Sinergi Pariwisata: Bersinergi Komunitas, Menghubungkan Destinasi, Menguatkan Pariwisata”, acara ini mempertemukan pelaku industri perjalanan dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Tak sekadar seremonial tahunan, ajang ini mengusung komitmen bersama untuk membangun sektor pariwisata secara kolaboratif dan berkelanjutan.

Atmosfer lokal langsung terasa sejak awal. Para peserta disambut dengan pertunjukan Tari Lengger yang gemulai, menciptakan suasana hangat dan akrab. Para tamu terdiri dari travel agent, biro perjalanan, pelaku industri kreatif, serta pemangku kepentingan sektor pariwisata dari berbagai latar belakang.

Menurut General Manager Atria Hotel Magelang, Chandra Irawan, kekuatan relasi dan kesamaan visi adalah pondasi utama dalam memajukan pariwisata. “Membangun pariwisata tidak cukup dengan promosi semata, tetapi dengan membangun relasi yang kuat, menyamakan visi, serta menciptakan ruang tumbuh bersama,” katanya penuh optimisme.

Acara ini menjadi ajang yang memperkenalkan berbagai potensi wisata yang tengah dikembangkan di kawasan Magelang Raya. Salah satu daya tarik utama adalah program cultural spiritual inclusive di kawasan Candi Borobudur, yang menawarkan pengalaman wisata berbasis spiritual dan budaya secara mendalam. Selain itu, destinasi baru seperti Telomoyo Attraction, Pesona Sumbing, TKL Ecopark, dan IKM Center Magelang juga dipaparkan sebagai alternatif destinasi yang potensial dikembangkan lebih lanjut.

Beragam cerita dan inovasi juga hadir dalam sesi diskusi yang digelar secara interaktif. Para pelaku wisata lokal berbagi pengalaman dalam mengangkat keunikan daerah masing-masing. Diskusi itu menjadi forum yang mempertemukan gagasan segar antara travel agent, komunitas, dan pengelola destinasi.

Salah satu poin penting yang mengemuka adalah pentingnya menghadirkan Magelang bukan hanya sebagai tempat yang indah, tapi juga sebagai ruang yang bermakna dan penuh pengalaman. “Kami ingin menghadirkan Magelang tidak hanya sebagai tempat yang indah, tapi juga penuh makna dan pengalaman yang unik,” ujar Chandra.

Dukungan terhadap acara ini datang dari berbagai pihak, termasuk Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono. Ia menegaskan pentingnya peran strategis travel agent dalam memperluas jangkauan promosi destinasi wisata yang dimiliki daerah.

“Tanpa travel agent, promosi pariwisata akan jalan di tempat. Mereka adalah perpanjangan tangan dari seluruh destinasi yang kita miliki,” tegas Damar.

Menurutnya, sinergi yang terbangun melalui ajang semacam ini tidak hanya mempererat jejaring pelaku wisata, namun juga memperkuat program unggulan di bidang pariwisata untuk kawasan Magelang Raya. Ia menilai bahwa pariwisata saat ini telah menjadi kebutuhan utama masyarakat, bukan sekadar hiburan semata.

“Inilah sinergi dan kolaborasi nyata demi memajukan Magelang dan menjadikannya destinasi unggulan,” ucapnya dengan penuh harap.

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Mulyanto, juga menyampaikan pandangannya mengenai potensi besar yang dimiliki Magelang, khususnya dengan kehadiran Borobudur sebagai daya tarik utama.

Namun, menurut Mulyanto, pariwisata daerah tidak bisa hanya bergantung pada satu destinasi. Peran travel agent menjadi sangat penting dalam menghidupkan berbagai potensi lain di sekitar kawasan Borobudur.

“Ini bagian dari komitmen bersama menggerakkan pariwisata daerah,” ujarnya.

Mulyanto yakin, melalui kerja sama yang erat antar sektor, geliat pariwisata Magelang akan terus meningkat dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Apalagi dengan pendekatan inklusif dan berkelanjutan yang kini mulai diterapkan oleh banyak pelaku wisata lokal.

Kegiatan ini kemudian ditutup dalam suasana penuh keakraban. Tidak ada batas antara pemerintah, komunitas, maupun pelaku usaha. Semua melebur dalam semangat kebersamaan untuk membangun pariwisata yang tidak hanya berkembang, tapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi secara nyata.

Momentum ini menjadi pengingat bahwa kemajuan pariwisata tidak bisa dicapai sendiri-sendiri. Perlu kerja sama, perlu jembatan relasi, dan tentu saja visi bersama yang menyatukan semua pihak.

Travel Agent Gathering 2025 bukan hanya menjadi forum tahunan, tetapi menjadi representasi dari semangat baru: bahwa membangun destinasi bukanlah tentang siapa yang paling kuat, melainkan siapa yang paling siap bersinergi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index