PTPP

PTPP Berpeluang Rebound Didukung Sinyal Oversold

PTPP Berpeluang Rebound Didukung Sinyal Oversold
PTPP Berpeluang Rebound Didukung Sinyal Oversold

JAKARTA – Sejumlah saham tercatat menunjukkan potensi pemulihan teknikal, termasuk saham PT PP Tbk (PTPP) yang saat ini berada dalam posisi jenuh jual. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar, menilai bahwa PTPP memiliki peluang teknikal untuk menguat dalam jangka pendek, selama tekanan jual tidak berlanjut dan didukung aksi beli balik dari pelaku pasar.

Tasrul menyoroti bahwa secara teknikal, PTPP saat ini berada dalam tekanan jual ekstrem, yang tercermin dari indikator teknikal utama. Relative Strength Index (RSI) tercatat sangat rendah di 6,17, sedangkan Money Flow Index (MFI) juga menunjukkan angka yang kecil di 5,57. Sementara itu, indikator Williams %R menyentuh -95,98, yang mengindikasikan bahwa saham PTPP berada di zona jenuh jual dan membuka ruang untuk rebound.

"CMO yang negatif tajam di -87,66 turut memperkuat sinyal bahwa sentimen pasar sedang sangat negatif terhadap PTPP dalam jangka pendek. Namun demikian, kondisi oversold ekstrem justru membuka ruang untuk pembalikan arah secara teknikal, terutama jika muncul sinyal beli balik," jelas Tasrul.

Berdasarkan pergerakan harga terbaru, saham PTPP mendekati area Support 1 di Rp410. Dari titik ini, apabila terjadi pantulan teknikal atau aksi beli kembali, saham berpotensi naik ke level Resistance 1 di Rp428 atau Resistance 2 di Rp438, yang mencerminkan potensi kenaikan masing-masing sebesar 3,38% dan 5,80%.

Selain indikator teknikal yang menyoroti potensi pembalikan arah, korelasi tinggi antara harga dan volume (r = 0,85) serta rasio volatilitas harga dan volume yang cukup besar (2,96 dan 4,62) turut memberikan sinyal kuat. Artinya, apabila terjadi lonjakan volume seiring dengan kenaikan harga, maka peluang terjadinya technical rebound akan semakin besar.

"Beta yang tinggi di 1,90 dan slope sebesar 2,48 menandakan bahwa saham ini cenderung lebih fluktuatif daripada pasar, sehingga risiko juga besar," imbuh Tasrul. Untuk itu, strategi terbaik bagi investor atau trader dalam kondisi seperti ini adalah menerapkan manajemen risiko ketat, dan memperhatikan area support yang menjadi titik krusial untuk validasi arah pergerakan harga ke depan.

Apabila tekanan jual berlanjut dan harga gagal bertahan di atas Rp410, maka level Support 2 di Rp400 akan menjadi pertimbangan berikutnya sebagai batas bawah. Dengan karakteristik volatilitas dan reaktif terhadap sentimen pasar, saham PTPP lebih cocok diperlakukan sebagai saham spekulatif jangka pendek dalam skenario teknikal saat ini.

Adapun rekomendasi teknikal dari Mirae Sekuritas terhadap PTPP adalah buy on weakness, atau beli saat harga melemah, dengan strategi disiplin dan mempertimbangkan cut loss level di Rp400.

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga mencatatkan penguatan di awal perdagangan. Per pukul 09.00 WIB Rabu (23/7), IHSG dibuka naik 35,25 poin atau 0,51% ke level 7.380,45.

Tasrul memperkirakan bahwa IHSG sedang berada dalam fase penguatan jangka pendek yang solid. Menurutnya, indeks bergerak dalam rentang 7.332,49 hingga 7.470,08 dengan slope positif sebesar 12,29 dan r-squared 0,625. Ini menunjukkan arah tren naik cukup terarah meskipun belum sepenuhnya stabil.

Dari sisi volatilitas, standard deviation IHSG di 0,88 mencerminkan pergerakan harga yang sehat, namun dinamis. Dengan posisi indeks yang mendekati support pertama di 7.332,49, maka masih terdapat ruang penguatan menuju resistance di 7.426,18 dan resistance kedua di 7.470,08.

Tasrul menyampaikan bahwa indikator momentum juga mendukung skenario positif ini. RSI IHSG tercatat di 74,50 atau mendekati zona overbought namun belum ekstrem. Sementara itu, CMO di 48,99 dan W%R di -56,16 menunjukkan arah beli masih dominan dengan ruang kenaikan lanjutan. Yang paling menonjol adalah MFI yang menyentuh angka 100,00, mengindikasikan arus dana masuk yang sangat kuat.

Meski demikian, ia tetap mengingatkan agar investor mewaspadai potensi aksi ambil untung dalam waktu dekat. "Kondisi ini menuntut kewaspadaan terhadap potensi profit taking. Namun selama IHSG mampu bertahan di atas support 7.332,49, tren naik masih valid," ujarnya.

Tasrul pun menekankan bahwa jika indeks gagal menembus resistance dan tekanan jual muncul, koreksi wajar ke 7.282,69 bisa terjadi. Oleh sebab itu, critical level bagi IHSG saat ini berada di 7.280, dan strategi manajemen risiko tetap menjadi perhatian utama.

Selain PTPP, saham lainnya yang turut menjadi perhatian adalah TPIA dan MAPI, yang keduanya menunjukkan karakteristik teknikal serupa: oversold dengan potensi rebound.

Untuk PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), saham ini berada dalam kondisi jenuh jual yang sangat ekstrem, dengan RSI 3,06, MFI 0,28, dan CMO -93,87. Harga saat ini bertahan di Support 1 Rp8.825 dan berpotensi menguat menuju Resistance 1 Rp9.150 atau Resistance 2 Rp9.300 apabila tekanan jual mereda.

Sementara itu, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) juga menunjukkan tekanan jual yang signifikan. RSI di 20,73 dan MFI di 0,88 menjadi indikasi kuat bahwa saham ini sedang dalam tekanan tinggi. Dengan support di Rp1.095 dan resistance di Rp1.165, peluang rebound tetap terbuka, meskipun pendekatan wait-and-see disarankan sambil mencermati sinyal volume masuk.

Secara keseluruhan, pasar saham Indonesia, termasuk saham-saham seperti PTPP, TPIA, dan MAPI, sedang bergerak dalam spektrum teknikal yang memberikan sinyal peluang spekulatif, dengan catatan bahwa investor tetap cermat dan disiplin dalam manajemen risiko. Potensi rebound jangka pendek terbuka, namun perlu diiringi pemantauan ketat terhadap volume dan sentimen pasar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index