Danantara

Danantara Membangun Kerja Sama Strategis dengan Jepang

Danantara Membangun Kerja Sama Strategis dengan Jepang
Danantara Membangun Kerja Sama Strategis dengan Jepang

JAKARTA - Peran strategis Danantara Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional kembali disampaikan di forum internasional, kali ini di hadapan para mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di Jepang.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, menjadi pembicara dalam ajang bergengsi tahunan bertajuk ASSIGN 2025: The 8th Annual Scientific Symposium of Indonesian Collegians in Japan yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPI Jepang) di University of Tokyo.

Dalam kesempatan tersebut, Andre memanfaatkan momentum untuk menekankan pentingnya kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia sebagai badan pengelola investasi yang memiliki tanggung jawab besar terhadap kemajuan ekonomi bangsa.

Dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan, Andre mengajak para mahasiswa untuk ikut memahami peran besar Danantara yang telah digagas sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut Danantara akan menjadi mitra penting Komisi VI dan Komisi XI DPR RI dalam memastikan investasi yang masuk ke Tanah Air berjalan dengan prinsip transparansi, efektivitas, dan mendukung agenda hilirisasi industri nasional.

“Danantara bukan sekadar institusi, namun merupakan instrumen yang dirancang untuk menciptakan jutaan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai 8 persen,” ujar Andre di hadapan para peserta yang terdiri dari mahasiswa, diaspora Indonesia, serta akademisi dan profesional Indonesia yang berbasis di Jepang.

Ia menjelaskan, hilirisasi menjadi kunci utama dalam memperkuat struktur ekonomi Indonesia agar tidak hanya bergantung pada ekspor bahan mentah. Menurutnya, keberadaan Danantara dapat mempercepat upaya ini, terutama pada sektor strategis seperti timah, bauksit, dan nikel.

Andre juga menambahkan, Danantara dapat membuka peluang kerja bagi generasi muda Indonesia, termasuk para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di luar negeri. Dengan pengalaman, pengetahuan, dan jejaring global yang mereka miliki, mahasiswa Indonesia dapat berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional.

“Peran kalian sangat strategis. Jadilah agen perubahan dan mitra kritis yang dapat membawa inovasi serta mendorong kolaborasi lintas negara, baik melalui riset, profesionalitas, maupun sektor bisnis,” lanjutnya.

Suasana simposium yang berlangsung di salah satu kampus ternama di Jepang itu semakin semarak dengan diskusi interaktif antara Andre Rosiade dan para mahasiswa. Mereka membahas berbagai peluang dan tantangan pembangunan, termasuk cara-cara efektif agar investasi yang masuk dapat benar-benar memberi manfaat jangka panjang.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Bambang Brojonegoro selaku Dekan Asian Development Bank Institute, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo Amzul Rifin, serta Atase Keuangan KBRI Tokyo Leni Nurlaeni. Hadir pula Rektor IPB University Arif Satria dan Rektor Universitas Brawijaya, Widodo, yang semakin memperkaya perspektif akademik dalam diskusi tersebut.

Para peserta simposium menyambut baik paparan Andre dan menaruh perhatian terhadap peran Danantara. Kehadiran badan ini dinilai dapat memperkuat ekosistem investasi nasional dan membawa arah baru dalam pengelolaan sumber daya Indonesia.

Ketua Panitia ASSIGN ke-8, M Aziz, menyampaikan harapannya agar simposium tahun ini mampu menumbuhkan kepedulian mahasiswa Indonesia di luar negeri terhadap pembangunan ekonomi nasional. Ia menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang investasi strategis sebagai bekal untuk berkontribusi saat kembali ke Indonesia.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin para mahasiswa semakin memahami bahwa mereka memiliki peran penting dalam membangun masa depan Indonesia. Bukan hanya lewat ilmu, tetapi juga dengan keterlibatan aktif dalam gagasan besar seperti Danantara,” ujar Aziz.

Sementara itu, Ketua PPI Jepang, Prima Gandhi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya ASSIGN sejak pertama kali digelar pada 2016. Ia menyebut simposium tahunan ini telah menjadi wadah penting bagi mahasiswa Indonesia untuk bertukar ide, memperluas jaringan, serta berdiskusi langsung dengan para pengambil kebijakan.

“Simposium ini tidak hanya menjadi tempat berbagi gagasan, tetapi juga ruang mempertemukan pemikiran antara mahasiswa dan para pemangku kepentingan. Kami sangat bersyukur karena tahun ini kami bisa menghadirkan pembicara seperti Pak Andre Rosiade yang membawa pesan kuat soal masa depan ekonomi Indonesia,” ucap Prima Gandhi.

Dengan semangat yang dibawa oleh Danantara, acara ini tidak hanya menjadi pertemuan ilmiah, melainkan juga forum strategis untuk menyatukan visi antara generasi muda dan pemangku kebijakan dalam membangun negeri.

Para peserta pun berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkesinambungan, baik di Jepang maupun di negara-negara lain tempat mahasiswa Indonesia menimba ilmu, sehingga sinergi antara diaspora dan pemerintah semakin kuat dalam mendukung agenda pembangunan nasional.

Kehadiran Danantara di dalam forum ini menegaskan bahwa transformasi ekonomi Indonesia membutuhkan dukungan menyeluruh dari berbagai pihak, termasuk dari generasi muda Indonesia yang berada di luar negeri. Dengan bekal akademis dan semangat inovasi, mereka diyakini mampu menjadi bagian dari perubahan yang mendorong kemajuan bangsa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index