MIND ID

MIND ID Dorong Hilirisasi Menuju Transformasi Ekonomi

MIND ID Dorong Hilirisasi Menuju Transformasi Ekonomi
MIND ID Dorong Hilirisasi Menuju Transformasi Ekonomi

JAKARTA - Langkah strategis dalam mendorong hilirisasi industri nasional kembali menunjukkan progres signifikan. Penyerahan pra-studi kelayakan terhadap 18 proyek hilirisasi oleh Satuan Tugas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional kepada Badan Pengelola Investasi Danantara menjadi salah satu fondasi penting dalam mempercepat transformasi ekonomi Indonesia. Total nilai dari proyek-proyek ini mencapai sekitar Rp 618,13 triliun.

Grup Holding Industri Pertambangan BUMN, MIND ID, dipandang sebagai motor utama yang dapat menjalankan akselerasi tersebut secara konkret. Tidak hanya karena kekuatan aset dan struktur organisasinya, tetapi juga komitmen dalam menjalankan prinsip tata kelola yang kuat.

Komisi XII DPR RI turut menegaskan pentingnya percepatan hilirisasi sektor mineral dan batubara yang dijalankan oleh MIND ID. Menurut anggota legislatif, hilirisasi bukan hanya soal nilai tambah industri, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang membangun ekonomi nasional yang lebih mandiri, berkelanjutan, dan tangguh di tengah tantangan global.

Dalam konteks tersebut, Anggota Komisi XII dari Fraksi Gerindra, Ramson Siagian, menyoroti kontribusi signifikan dari salah satu entitas MIND ID, yakni PT Freeport Indonesia. Perusahaan ini telah merealisasikan pembangunan smelter katoda tembaga sebagai bagian dari komitmen terhadap program hilirisasi.

"Ini menjadi salah satu penggerak utama dalam mewujudkan target hilirisasi yang telah dicanangkan. Kami yakin dari sisi keuangan, Grup MIND ID memiliki banyak profesional mumpuni. Apalagi dengan adanya Danantara, proses untuk peningkatan produksi, eksplorasi, dan hilirisasi akan dapat dijalankan ke depan," ujar Ramson.

Langkah konkret Freeport tersebut dinilai tidak hanya berdampak pada sektor industri, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global mineral strategis. Dengan mengolah hasil tambang di dalam negeri, ketergantungan pada produk impor berkurang dan nilai ekspor nasional bisa meningkat secara signifikan.

Di sisi lain, penguatan tata kelola perusahaan dan pengelolaan lingkungan menjadi perhatian serius. Komisi XII DPR menegaskan bahwa hilirisasi perlu berjalan selaras dengan prinsip keberlanjutan. Ini mencakup pelaksanaan program reklamasi pascatambang, pengelolaan dampak lingkungan, hingga penyelesaian persoalan sosial di sekitar wilayah tambang.

Anggota Komisi XII DPR Fraksi PDIP, Sigit Karyawan Yunianto, bahkan menyebut MIND ID sebagai role model atau percontohan bagi perusahaan tambang lainnya. Ia menekankan pentingnya kemampuan korporasi dalam menyelesaikan masalah sosial di daerah operasionalnya.

“MIND ID harus menjadi contoh, terutama dalam menyelesaikan persoalan sosial yang sering kali muncul di sekitar wilayah pertambangan. Ini penting untuk menjaga keberlanjutan proyek dan mendapatkan dukungan masyarakat,” katanya.

Hilirisasi juga membawa harapan besar dalam konteks transformasi ekonomi yang lebih luas, terutama di sektor batubara. Dalam hal ini, PT Bukit Asam yang berada di bawah naungan MIND ID mendapat sorotan positif dari Komisi XII.

Nurwayah, Anggota Komisi XII dari Fraksi PPP, menyampaikan harapannya terhadap peran strategis PT Bukit Asam dalam mendorong hilirisasi batubara. “Saya memandang pentingnya akselerasi program hilirisasi, khususnya batubara di Bukit Asam,” ujar Nurwayah.

Transformasi batubara menjadi produk bernilai tambah, seperti dimetil eter (DME), menjadi bagian dari agenda hilirisasi nasional yang diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor energi, seperti LPG. Selain itu, pengolahan batubara di dalam negeri juga mendorong penciptaan lapangan kerja baru, serta memperkuat ketahanan energi nasional.

Menurut Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, proyek-proyek hilirisasi tersebut memiliki potensi besar dalam menghasilkan keuntungan, baik bagi perusahaan BUMN maupun swasta. Dengan nilai proyek yang mencapai ratusan triliun rupiah, keberadaan skema pendanaan yang solid melalui Danantara juga memberi jaminan kelangsungan investasi dalam jangka panjang.

“Proyek hilirisasi bisa menjadi motor penggerak ekonomi baru. Dengan manajemen yang profesional dan dukungan kebijakan yang tepat, sektor ini bisa berkembang jauh melampaui ekspektasi,” ujar Liza.

Hilirisasi juga dianggap sebagai pendekatan inovatif dalam menciptakan kemandirian industri. Tidak lagi sekadar mengekspor bahan mentah, namun mulai beralih ke pemanfaatan teknologi untuk mengolah sumber daya alam secara maksimal.

Komitmen MIND ID terhadap akselerasi ini juga memperlihatkan posisi strategis holding tersebut dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Dengan penguatan sinergi antar entitas perusahaan di bawahnya, seperti Freeport Indonesia, Bukit Asam, dan lainnya, proses hilirisasi dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Keberadaan Danantara sebagai pengelola investasi juga menjadi katalisator penting. Kolaborasi antar lembaga ini diyakini akan mempercepat realisasi proyek-proyek hilirisasi, menciptakan ekosistem investasi yang sehat, dan meningkatkan daya saing industri nasional.

Di tengah tantangan global seperti fluktuasi harga komoditas, transisi energi, dan ketatnya persaingan pasar, hilirisasi menjadi jawaban strategis yang mampu menjawab kebutuhan nasional sekaligus membuka peluang baru di pasar internasional.

Dengan dukungan DPR, profesionalisme manajemen, serta arahan kebijakan strategis pemerintah, MIND ID diharapkan mampu memimpin proses hilirisasi yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di industri pertambangan dan energi global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index