Perumahan

Perumahan Hijau di Puncak Cianjur Semakin Diminati

Perumahan Hijau di Puncak Cianjur Semakin Diminati
Perumahan Hijau di Puncak Cianjur Semakin Diminati

JAKARTA - Kawasan Puncak Cianjur kembali mencuri perhatian lewat hadirnya Perumahan Graha Asatu Puncak (GAP) yang mengedepankan keseimbangan antara hunian modern dan kelestarian alam. Komitmen ramah lingkungan dan nuansa asri jadi nilai lebih yang diusung, menjadikannya bukan sekadar tempat tinggal, tapi juga bagian dari gaya hidup harmonis.

Kegiatan serah terima kunci kepada 25 konsumen tahap awal menjadi bukti bahwa proyek hunian ini mulai nyata diwujudkan. Bertempat di Puncak Sembilan Café & Wisata, Desa Cibodas, Kecamatan Pacet, acara open house berlangsung meriah. Momen ini sekaligus menjadi bentuk apresiasi kepada para penghuni pertama Cluster Munara yang kini dapat segera menikmati kenyamanan tinggal di kawasan sejuk nan hijau.

Dengan mengusung tagline “Hidup Harmonis Diperlukan Alam”, pengembang menunjukkan keseriusan dalam menghadirkan perumahan yang bukan hanya layak huni, tetapi juga menyatu dengan lingkungan sekitar. Serah terima kunci ini menjadi awal dari realisasi konsep tersebut.

Direktur Utama PT Ciherang Griya Sentosa, Joko Santoso, langsung menyerahkan kunci hunian kepada para konsumen. Ia menuturkan bahwa momentum ini telah lama dinantikan. “Harapan lama akhirnya terlaksana. Hari ini, kami menyerahkan kunci kepada 25 konsumen pertama di Cluster Munara. Semoga mereka segera dapat menempati hunian dan merasakan keberkahan serta kenyamanan yang selalu kami utamakan,” ujar Joko.

Kawasan Graha Asatu Puncak sendiri dirancang dengan lima tipe klaster, yakni Munara, Amaris, Lavanya, Anvaya, dan Sakira. Untuk tahap awal, pembangunan dilakukan secara konvensional. Namun, ke depan, akan ada sebanyak 700 unit yang dibangun menggunakan material bata interlock, sebuah terobosan ramah lingkungan yang menawarkan banyak keunggulan.

Material ini bukan hanya kuat dan tahan terhadap gempa maupun api, tetapi juga mampu menghemat energi dalam proses pembangunan. Hal ini memperkuat komitmen pengembang untuk menghadirkan hunian yang tidak hanya indah secara estetika, tapi juga berkontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan.

Bukan hanya soal bahan bangunan, konsep yang dibawa GAP juga memadukan antara desain kontemporer dan fasilitas lengkap yang menunjang kehidupan modern. Lokasi strategis di Puncak Cianjur menambah daya tarik tersendiri, khususnya bagi masyarakat yang menginginkan hunian dengan kualitas hidup yang lebih baik.

Keberhasilan ini tak lepas dari kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan GAP, termasuk dukungan dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG. Sebagai perusahaan semen terkemuka di tanah air, SIG tak hanya menyediakan produk, tetapi juga mendorong penerapan solusi konstruksi berkelanjutan.

Direktur Sales & Marketing SIG, Dicky Saelan, menyampaikan bahwa SIG ikut berkontribusi dalam pengembangan GAP melalui penyediaan bata interlock. Menurutnya, inovasi tersebut merupakan bagian dari pendekatan yang menyeluruh dalam menjawab tantangan pembangunan masa kini. “Sebagai produsen semen terbesar di Indonesia, SIG tidak hanya memproduksi semen, tetapi juga memberikan solusi konstruksi yang kuat, aman, dan ramah lingkungan. Bata interlock ini sudah terbukti tahan gempa dan api, serta efisien dalam penggunaan energi. Inovasi ini kami hadirkan untuk semua kalangan,” jelas Dicky.

Tak hanya melihat aspek teknis pembangunan, SIG juga menaruh perhatian pada sisi sosial dari proyek hunian tersebut. Ia berharap GAP bisa menjadi bagian dari kontribusi terhadap program nasional pembangunan tiga juta rumah yang diinisiasi oleh Presiden RI.

Dukungan serupa juga datang dari pemerintah. Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Brigjen Julisa Kusumowarson, selaku Direktur Keterbukaan Publik, Transparansi, dan Akuntabilitas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Beliau memberikan apresiasi atas langkah konkret yang diambil oleh pengembang, serta menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mewujudkan target besar penyediaan rumah layak bagi masyarakat. “Kami dari pemerintah, khususnya Direktur Keterbukaan Publik Transparansi dan Akuntabilitas Kementerian PKP sangat mendukung program ini. Ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan target tiga juta rumah bagi rakyat. Kami berharap perumahan ini tidak hanya menjaga kualitas, tetapi juga memberikan kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya di Kabupaten Cianjur,” ungkap Julisa.

Hadirnya Graha Asatu Puncak tak hanya menjadi angin segar bagi sektor properti lokal, tetapi juga memperlihatkan bagaimana konsep perumahan dapat dikembangkan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan, efisiensi, serta kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat.

Selain menjadi kawasan hunian yang nyaman dan tenang, GAP juga bisa menjadi inspirasi bagi pengembang lain dalam menghadirkan hunian masa depan yang ramah lingkungan dan menyatu dengan alam. Potensi kawasan Puncak sebagai destinasi hunian pun semakin terbuka, seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap rumah yang tidak hanya indah, tetapi juga sehat dan sejuk.

Dengan sinergi dari sektor swasta, BUMN, dan pemerintah, perumahan ini menjadi contoh nyata bahwa pembangunan hunian bisa dilakukan secara inklusif, inovatif, dan tetap berpihak pada masyarakat. Graha Asatu Puncak pun diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi kawasan hunian ideal yang memberikan nilai tambah secara berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index