Listrik

Listrik Dimaksimalkan untuk Majukan Luwu Timur

Listrik Dimaksimalkan untuk Majukan Luwu Timur
Listrik Dimaksimalkan untuk Majukan Luwu Timur

JAKARTA - Upaya memaksimalkan potensi listrik di Kabupaten Luwu Timur kini menjadi perhatian utama pemerintah daerah setempat. Melalui sinergi dengan sejumlah pihak, termasuk PLN dan PT Vale Indonesia, Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam mendorong langkah-langkah konkret agar pemanfaatan listrik tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga menjadi sumber peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) serta perbaikan layanan publik.

Langkah ini diperkuat saat Bupati Irwan melakukan kunjungan kerja ke Kantor PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar, Makassar. Dalam pertemuan bersama para pemangku kepentingan yang berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan Lantai 2, dibahas berbagai strategi untuk mengoptimalkan pemanfaatan daya listrik sebesar 10,7 megawatt (MW) yang sebelumnya telah dihibahkan PT Vale Indonesia kepada Pemkab Luwu Timur.

Dengan semangat kolaboratif, Irwan menegaskan pentingnya memanfaatkan daya listrik tersebut secara maksimal. Menurutnya, hal ini bukan hanya akan berdampak positif terhadap pendapatan daerah, tetapi juga akan menjadi solusi bagi permasalahan ketenagalistrikan di wilayahnya.

“Saya berharap pertemuan ini menghasilkan langkah konkret, tidak hanya untuk peningkatan pendapatan daerah, tetapi juga dalam mengatasi masalah pemadaman listrik di Luwu Timur,” ujar Bupati Irwan.

Pernyataan ini memperlihatkan komitmen pemerintah daerah dalam menghadirkan solusi nyata dan berkelanjutan untuk kepentingan masyarakat, terutama di bidang energi yang sangat vital bagi pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik.

Dalam forum tersebut, PLN melalui Senior Manager Perencanaan UID Sulselrabar, Huslan Husain, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh percepatan realisasi pemanfaatan daya listrik tersebut. PLN, kata dia, siap membentuk tim teknis yang khusus menangani persoalan jaringan listrik di wilayah Luwu Timur.

Dukungan ini menjadi angin segar bagi Pemkab Luwu Timur yang tengah berupaya mempercepat akses listrik hingga ke pelosok. Huslan juga menyampaikan bahwa PLN bersama PT Vale Indonesia telah sepakat untuk memperbarui kontrak jual beli tenaga listrik yang berlaku sejak 1997. Kontrak ini akan diperbarui dengan menyesuaikan harga sesuai regulasi terbaru, sehingga memberi dampak yang lebih optimal bagi daerah.

Salah satu langkah teknis yang akan segera direalisasikan adalah pemasangan KWH meter di wilayah Sumasang, Desa Sorowako, Kecamatan Nuha. Pemasangan ini merupakan bagian dari upaya penghitungan yang lebih akurat dalam penyaluran dan pemanfaatan daya, yang pada akhirnya akan mendukung masuknya hasil penjualan tenaga listrik langsung ke kas daerah sebagai PAD.

Bupati Irwan sendiri sangat mendukung langkah-langkah konkret tersebut, termasuk pengkajian terhadap skema penjualan listrik yang lebih adil dan transparan. Selain mengupayakan nilai tambah bagi keuangan daerah, upaya ini juga menjawab tantangan elektrifikasi secara menyeluruh di seluruh kecamatan di Luwu Timur.

Tak hanya soal pengelolaan daya dan jaringan, pertemuan itu juga menyinggung tantangan dalam hal perizinan. Sejumlah wilayah di Luwu Timur, terutama daerah yang berada dalam kawasan hutan seperti Dusun Rende-rende di Kecamatan Wasuponda, masih mengalami keterbatasan akses listrik akibat kendala perizinan. Menyikapi hal ini, Pemkab menyatakan kesiapannya untuk mempercepat penyelesaian izin demi menjamin pemerataan listrik di wilayah tersebut.

Dengan semua langkah tersebut, pemanfaatan daya listrik diharapkan menjadi instrumen strategis dalam mendongkrak kesejahteraan masyarakat. Energi tidak lagi sekadar sebagai komoditas, tetapi sebagai penggerak utama dalam pembangunan daerah.

Dalam kunjungan kerja itu, Bupati Irwan didampingi sejumlah pejabat dari lingkungan Pemkab Luwu Timur. Hadir Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) H. Ramadhan Pirade, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Muh. Said, Kabag Hukum Yerislin Wuala, serta Kabag Pemerintahan Andi Muh. Reza. Dari pihak PT Vale Indonesia, hadir Endra Kusuma dan Dahlan. Sementara dari PLN UID Sulselrabar, turut serta Manager UP2K Sulsel Ruli Rizaluddin, Manager IPP dan Excess Power Muhammad Ismail, serta Andi Makkaraka.

Kehadiran semua pihak tersebut memperlihatkan keseriusan dan sinergi antarlembaga dalam mewujudkan kemajuan Luwu Timur melalui sektor kelistrikan. Tidak hanya secara administratif, tetapi juga dalam bentuk komitmen teknis, investasi, dan perencanaan jangka panjang.

Pendekatan kolaboratif antara pemerintah daerah, perusahaan tambang, dan perusahaan penyedia energi merupakan contoh model pembangunan berbasis kemitraan yang dapat dijadikan inspirasi bagi daerah lain. Ketika potensi daerah dikelola dengan baik melalui sinergi antarsektor, maka hasilnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat.

Dengan daya sebesar 10,7 MW yang kini siap untuk dimanfaatkan, tantangan selanjutnya adalah memastikan bahwa pemanfaatan ini dilakukan secara optimal, transparan, dan tepat sasaran. Pemkab Luwu Timur ingin memastikan bahwa listrik bukan hanya menyala di pusat kota, tetapi juga menjangkau dusun dan desa terpencil yang selama ini belum mendapatkan layanan maksimal.

Langkah ini sekaligus menjadi bentuk keberpihakan terhadap masyarakat yang selama ini masih menghadapi keterbatasan infrastruktur dasar. Kehadiran listrik yang andal, terjangkau, dan merata menjadi simbol dari upaya pemerintah dalam membangun keadilan energi.

Sebagai penutup, langkah Bupati Irwan bersama PLN dan PT Vale merupakan titik awal dari perjalanan panjang menuju pemanfaatan listrik yang tidak hanya melayani kebutuhan, tetapi juga menumbuhkan potensi. Dengan sinergi yang terus dijaga, harapannya, Luwu Timur bisa menjadi contoh daerah yang sukses menjadikan energi sebagai katalisator kemajuan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index