JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian serius terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Ia memberikan arahan khusus agar program pemeriksaan kesehatan gratis dapat mencapai 20 juta penerima manfaat, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025. Target ini disampaikan langsung kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah pertemuan di Istana Kepresidenan.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjadikan kesehatan sebagai salah satu prioritas utama. Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa sejauh ini jumlah penerima manfaat program cek kesehatan gratis sudah mencapai 17 juta orang. Angka ini meningkat signifikan setelah pelaksanaan program tersebut diperluas ke lingkungan sekolah sejak awal Agustus. “Jadi Pak Presiden senang sekali karena sekarang sudah 17 juta dan beliau ingin kalau bisa nanti 17 Agustus bisa nggak 20 juta supaya bisa ada pencapaian yang baik di sana,” ujar Budi Gunadi Sadikin.
Pemeriksaan Gratis Masuk Sekolah dan Daerah Terpencil
Program pemeriksaan kesehatan gratis tidak hanya menyasar masyarakat umum, tapi kini telah menyentuh dunia pendidikan. Sejak 4 Agustus, kegiatan ini turut menjadi bagian dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), menjangkau pelajar di berbagai jenjang. Inisiatif ini bertujuan menumbuhkan kesadaran kesehatan sejak dini sekaligus mendeteksi kondisi kesehatan anak-anak sejak awal.
Selain program cek kesehatan gratis, Presiden Prabowo juga mendorong pembangunan fasilitas layanan kesehatan di daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau secara optimal. Pemerintah merencanakan pembangunan 32 rumah sakit di berbagai wilayah terpencil, dengan 22 di antaranya sudah memulai tahap peletakan batu pertama. “Sisanya sepuluh akan di-groundbreaking juga di semester kedua ini. Diharapkan mungkin 12 sampai 15 rumah sakit bisa selesai juga di tahun ini,” tambah Menteri Kesehatan.
Rumah Sakit Baru Hadir di Kawasan 3T
Pemerintah memprioritaskan pembangunan rumah sakit di kawasan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Beberapa lokasi yang mendapat perhatian khusus antara lain Reda Bolo di Nusa Tenggara Timur, Konawe, Buton, Anambas, Taliabu, dan Nias. Menurut Budi, masyarakat menyambut baik kehadiran rumah sakit ini karena sangat membantu akses pelayanan medis.
Presiden Prabowo mengarahkan agar pembangunan rumah sakit tidak hanya sekadar infrastruktur fisik. Ia juga menekankan pentingnya ketersediaan tenaga kesehatan yang memadai dan kelengkapan alat kesehatan. “Beliau ingin kalau bisa 514 kabupaten dan kota semua rumah sakitnya bagus-bagus. Kemudian kita juga bicara mengenai rumah sakit ini kalau sudah ada alat-alatnya akan butuh SDM dan butuh pembiayaan,” tutur Budi.
Pemerataan Layanan Kesehatan dan SDM
Presiden juga memberikan instruksi agar penugasan tenaga medis, khususnya dokter dan dokter spesialis, dapat dilakukan dengan lebih cepat dan merata ke seluruh daerah. Tujuannya, agar setiap rumah sakit yang dibangun bisa langsung dioperasikan secara optimal dengan layanan medis yang memadai. “Beliau juga menyampaikan bagaimana arahan supaya dokter-dokternya, dokter-dokter spesialisnya itu bisa dipercepat. Kemudian mengenai pembiayaannya juga bisa dipercepat,” ujar Budi.
Pemerintah memahami bahwa tantangan dalam layanan kesehatan bukan hanya terletak pada pembangunan fisik rumah sakit, tetapi juga pada kesiapan tenaga medis dan pendanaan operasional. Oleh karena itu, kebijakan ini bersifat menyeluruh dan terstruktur.
Peresmian Tiga Rumah Sakit Besar
Dalam waktu dekat, Presiden Prabowo dijadwalkan akan meresmikan tiga rumah sakit besar sebagai simbol komitmen pemerintah dalam memperkuat layanan kesehatan. Ketiga rumah sakit tersebut terletak di Jayapura, Jakarta, dan Solo. Salah satu yang menarik perhatian adalah rumah sakit jantung di Solo yang merupakan hibah dari Raja Uni Emirat Arab (UEA). “Kami juga bahas tentang peresmian tiga rumah sakit. Jadi ada rumah sakit di Jayapura, rumah sakit Kemenkes yang besar. Itu juga beliau setuju nanti akan meresmikan. Terus juga ada rumah sakit PON yang baru di Jakarta. Kalau teman-teman naik Cawang itu kelihatan gede. Itu rumah sakitnya juga beliau setuju mungkin dalam waktu dekat akan diresmikan beliau, dan ada rumah sakit jantung khusus di Solo yang merupakan hibah dari Raja UAE,” jelas Budi.
Komitmen Pemerintah untuk Kesehatan Merata
Program-program ini menjadi wujud nyata dari visi Presiden Prabowo dalam memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali, bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang setara. Mulai dari cek kesehatan gratis hingga pembangunan rumah sakit di daerah tertinggal, langkah ini menandakan kesungguhan pemerintah dalam menciptakan sistem kesehatan yang inklusif dan menyeluruh.
Dengan target 20 juta penerima manfaat pemeriksaan kesehatan gratis dan penyebaran pembangunan rumah sakit secara merata, masa depan layanan kesehatan nasional diharapkan semakin kuat. Program ini tak hanya menjadi pencapaian administratif, tetapi juga mencerminkan keinginan untuk mengangkat kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.