JAKARTA - Komitmen Pertamina dalam menjamin keandalan pelayanan di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terus ditegaskan. Salah satu aspek yang kembali menjadi perhatian adalah isu terkait kecepatan nozzle saat pengisian bahan bakar minyak (BBM), yang sempat menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Dalam hal ini, PT Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa kecepatan aliran BBM dari nozzle tidak memengaruhi volume bahan bakar yang diterima oleh konsumen.
Jaminan ini menjadi bagian penting dari upaya perusahaan dalam mempertahankan kepercayaan publik terhadap standar operasional dan transparansi dalam pelayanan distribusi energi nasional.
Nozzle Cepat, Takaran Tetap Tepat
Pertamina menyatakan bahwa setiap SPBU yang beroperasi telah dilengkapi dengan alat ukur yang terstandarisasi dan secara rutin diuji akurasinya. Meskipun ada perbedaan kecepatan aliran saat pengisian, hal ini tidak berdampak pada volume BBM yang dikeluarkan.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menjelaskan bahwa alat pengisian BBM atau nozzle yang digunakan di SPBU memiliki kalibrasi resmi. Artinya, peralatan tersebut telah memenuhi ketentuan dan pengawasan dari Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Metrologi.
"Kecepatan pengisian atau laju alir dari nozzle tidak memengaruhi volume BBM yang keluar, karena seluruh dispenser SPBU Pertamina telah diuji dan dikalibrasi secara berkala," ujar Eko.
Uji Berkala dan Sertifikasi
Salah satu bentuk tanggung jawab Pertamina dalam menjaga akurasi takaran BBM adalah melalui uji berkala terhadap dispenser dan alat ukur lainnya. Kegiatan ini dilakukan secara rutin oleh Unit Metrologi Legal dari pemerintah, serta diawasi dengan cermat.
“Setiap alat ukur yang digunakan di SPBU, termasuk nozzle, telah mendapatkan Tera dan Tera Ulang dari Direktorat Metrologi,” tambah Eko.
Tera sendiri merupakan proses verifikasi resmi terhadap alat ukur yang menjamin bahwa volume yang tertera sesuai dengan kenyataan. Prosedur ini dilakukan untuk memastikan tidak ada manipulasi ataupun ketidaksesuaian antara angka yang ditunjukkan dispenser dengan jumlah BBM yang masuk ke tangki kendaraan pelanggan.
Transparansi dan Edukasi Konsumen
Pertamina juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat agar memahami cara kerja pengisian BBM di SPBU. Salah satu bentuk edukasi ini adalah memberikan pemahaman bahwa perbedaan kecepatan pengisian tidak selalu menunjukkan adanya perbedaan volume atau kualitas.
Eko menegaskan bahwa transparansi menjadi prinsip utama dalam operasional SPBU Pertamina. Konsumen juga dapat langsung melaporkan apabila merasa ada ketidaksesuaian saat pengisian bahan bakar.
“Kami terbuka terhadap masukan masyarakat. Jika ada SPBU yang dicurigai tidak sesuai, masyarakat bisa menyampaikan laporan melalui Pertamina Call Center 135,” jelas Eko.
Peran Pemerintah dalam Pengawasan
Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Metrologi memiliki peran penting dalam memastikan seluruh SPBU di Indonesia menggunakan alat ukur yang akurat dan legal. Pengawasan ini tidak hanya berlaku untuk SPBU milik Pertamina, namun juga untuk seluruh badan usaha lainnya yang melayani distribusi BBM.
Setiap SPBU wajib melakukan tera ulang secara berkala agar alat pengisian tetap memenuhi standar dan keakuratannya tetap terjaga.
SPBU Modern dengan Sistem Digital
Pertamina juga terus melakukan modernisasi di jaringan SPBU-nya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah digitalisasi sistem pengisian untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi. Teknologi ini membantu dalam proses pencatatan data secara real time, sehingga dapat memberikan jaminan tambahan kepada konsumen terhadap takaran BBM yang dibeli.
Dengan sistem digital ini, semua transaksi dan volume BBM tercatat secara akurat dan bisa diaudit dengan mudah, sebagai bagian dari tata kelola operasional yang lebih transparan.
Kepercayaan Konsumen Jadi Prioritas
Langkah-langkah yang dilakukan Pertamina bukan hanya untuk menjaga standar teknis, namun juga untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan masyarakat. Dalam dunia usaha berbasis pelayanan publik seperti distribusi BBM, kepercayaan adalah modal utama yang harus dijaga dengan sungguh-sungguh.
Melalui pernyataan resmi dan dukungan pengawasan dari pemerintah, Pertamina ingin memastikan bahwa seluruh proses distribusi hingga pengisian ke kendaraan berjalan sesuai aturan dan memenuhi ekspektasi konsumen.
Pengawasan Internal dan Eksternal Berlapis
Selain pengawasan dari Direktorat Metrologi, Pertamina juga memiliki mekanisme kontrol internal untuk memantau kualitas layanan di SPBU. Setiap laporan dari konsumen akan segera ditindaklanjuti dan menjadi bahan evaluasi terhadap mitra pengelola SPBU.
“Langkah cepat akan kami ambil jika ditemukan indikasi ketidaksesuaian di lapangan. Karena menjaga integritas pelayanan adalah prioritas kami,” ungkap Eko.
Layanan BBM yang Konsisten dan Akurat
Pernyataan tegas dari Pertamina ini menjadi pengingat penting bahwa kualitas layanan dan ketepatan takaran menjadi bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam mendistribusikan energi ke seluruh penjuru negeri. Dengan dukungan teknologi, pengawasan pemerintah, serta edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat, Pertamina terus menjaga kredibilitasnya sebagai penyedia BBM yang akurat dan terpercaya.
Ke depan, upaya menjaga transparansi dan mutu pelayanan akan terus ditingkatkan agar masyarakat bisa menikmati BBM dengan aman, nyaman, dan penuh keyakinan.