JAKARTA - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menunjukkan langkah progresif dalam strategi bisnisnya dengan mengambil alih kendali penuh operasional atas PT Jasamarga Jogja Solo. Aksi korporasi ini menandai komitmen JSMR dalam memperkuat pengelolaan aset jalan tol nasional secara lebih terintegrasi dan efisien.
Keputusan ini mulai berlaku efektif pada kuartal III tahun 2025, di mana JSMR secara resmi akan mengonsolidasikan kinerja operasional ruas tol Jogja-Solo ke dalam laporan keuangannya.
“Aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat aset inti,” ungkap Eka Rahmawati.
Langkah ini diambil meskipun komposisi kepemilikan tidak mengalami perubahan. Saat ini, JSMR memegang 52,82% saham, sementara PT Adhi Karya Tbk (ADHI) tetap memiliki porsi 47,18%.
Strategi Pengelolaan Aset Tanpa Perubahan Komposisi Saham
Penting untuk dicatat bahwa pengambilalihan kendali operasional ini tidak disertai dengan transaksi jual beli saham. Hal ini dijelaskan oleh Bob Setiadi, analis dari CGS International.
“Berdasarkan manajemen, tidak akan ada transaksi saham dari aksi ini,” jelas Bob.
Ia juga menambahkan bahwa dari sisi keuangan, kesepakatan ini tidak akan menghasilkan keuntungan bersifat one-off. Artinya, dampak keuangan dari aksi ini akan bersifat berkelanjutan dan konsisten, tanpa adanya lonjakan sementara yang dapat menimbulkan fluktuasi tidak wajar pada laporan keuangan perseroan.
“Dan juga tidak ada keuntungan yang bersifat one-off dari kesepakatan tersebut,” tambahnya.
Prospek Cerah Didorong Arus Kas dan Suku Bunga
Konsolidasi kendali operasional ini dinilai mendukung prospek positif Jasa Marga dalam jangka menengah hingga panjang. Bob Setiadi menyampaikan bahwa valuasi saham JSMR masih terbilang menarik dalam 12 bulan ke depan.
“Terutama, di tengah pemangkasan suku bunga dan arus kas JSMR yang terus meningkat,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan investor untuk tetap waspada terhadap risiko kenaikan biaya bunga akibat potensi pengetatan likuiditas dari para pemberi pinjaman. Namun, secara umum, kondisi finansial Jasa Marga dinilai cukup solid untuk menghadapi tantangan tersebut.
Sementara itu, Eka Rahmawati menambahkan bahwa performa keuangan JSMR saat ini masih dalam posisi stabil. Pendapatan perusahaan yang konsisten, peningkatan margin operasional, serta upaya deleveraging yang kuat turut memperkuat prospek perusahaan.
“Pendapatan yang masih stabil, margin operasional yang membaik, serta strategi deleveraging yang kuat masih akan mendukung prospek JSMR ke depan,” ujar Eka.
Rekomendasi Saham Tetap Positif dari Analis
Langkah strategis Jasa Marga ini mendapat sambutan positif dari analis pasar. Bob Setiadi memberikan rekomendasi add untuk saham JSMR, dengan target harga di kisaran Rp 4.900 per saham. Rekomendasi ini mencerminkan keyakinan terhadap potensi pertumbuhan saham JSMR di masa mendatang.
Di sisi lain, Eka Rahmawati tetap mempertahankan rekomendasi beli, dengan target harga yang lebih tinggi, yakni Rp 5.240 per saham. Hal ini mencerminkan pandangan optimistis terhadap kelanjutan performa bisnis Jasa Marga, terutama setelah aksi konsolidasi ini dijalankan.
Kedua analis menilai bahwa posisi Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol terbesar di Indonesia memberikan fundamental yang kuat untuk terus tumbuh di tengah dinamika ekonomi nasional.
Aksi Korporasi Tanpa Gangguan terhadap Struktur Saham
Pengambilalihan operasional PT Jasamarga Jogja Solo oleh JSMR bukan merupakan perubahan kepemilikan atau restrukturisasi besar. Hal ini memberi kepastian dan stabilitas bagi para investor bahwa struktur permodalan dan komposisi kepemilikan tetap konsisten.
Dengan tetap mempertahankan struktur pemegang saham, Jasa Marga memfokuskan energi pada peningkatan efektivitas pengelolaan aset dan pencapaian kinerja operasional yang lebih optimal. Langkah ini mencerminkan pendekatan efisiensi dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan, tanpa harus mengubah porsi kepemilikan yang telah ada.
Komitmen Jasa Marga dalam Pembangunan Infrastruktur Nasional
Sebagai pengelola jalan tol terbesar di Indonesia, Jasa Marga terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat infrastruktur transportasi nasional. Melalui aksi korporasi ini, JSMR tidak hanya menegaskan posisinya sebagai pemimpin sektor jalan tol, tetapi juga menunjukkan kematangan dalam manajemen strategis dan tata kelola aset.
Pengambilalihan kendali penuh operasional atas ruas tol Jogja-Solo diharapkan memperkuat sinergi antar ruas tol yang dikelola oleh JSMR, sehingga menciptakan efisiensi layanan dan pengalaman berkendara yang lebih baik bagi pengguna jalan.