JAKARTA - Dominasi BYD di pasar kendaraan energi baru (NEV) semakin terasa pada paruh pertama tahun 2025. Pabrikan otomotif asal China ini berhasil menancapkan pengaruhnya secara luas di berbagai belahan dunia, dengan hasil penjualan signifikan yang mencerminkan kepercayaan konsumen global terhadap merek tersebut.
BYD kini tidak hanya menjadi nama besar di dalam negeri, tetapi juga berhasil menduduki peringkat teratas di tujuh pasar luar negeri. General Manager Brand and Public Relations BYD, Li Yunfei, menyampaikan bahwa Hong Kong, Singapura, Thailand, Spanyol, Italia, Brasil, dan Indonesia menjadi wilayah di mana BYD menunjukkan performa mengesankan.
“BYD menjadi kampiun penjualan di Hong Kong dan Singapura,” ujar Li Yunfei.
Keunggulan Penjualan di Asia Tenggara
Di kawasan Asia Tenggara, pertumbuhan BYD sangat mencolok. Di Hong Kong dan Singapura, penjualan mobil BYD masing-masing mencapai 4.909 unit dan 4.667 unit. Capaian ini menempatkan BYD sebagai pemimpin pasar, bahkan bukan hanya di segmen kendaraan listrik, melainkan secara keseluruhan.
Thailand menjadi salah satu pasar paling kuat. Dalam periode Januari hingga Juni 2025, BYD mencatatkan penjualan sebesar 24.072 unit, yang berarti mengalami kenaikan 64,1 persen secara tahunan. Angka ini juga menunjukkan bahwa BYD unggul hampir empat kali lipat dibanding pesaing terdekatnya, MG.
Ekspansi BYD di Thailand semakin diperkuat dengan kehadiran pabrik baru berkapasitas 150.000 unit per tahun yang mulai beroperasi sejak 4 Juli 2024. Fasilitas ini dirancang untuk mengekspor kendaraan ke negara-negara ASEAN dan sekitarnya.
Indonesia Menjadi Kunci Pasar
Indonesia juga masuk dalam daftar negara penting bagi pertumbuhan BYD. Dalam enam bulan pertama 2025, BYD mencatatkan penjualan sebanyak 14.092 unit mobil di Tanah Air. Jumlah ini berhasil melampaui merek China lain seperti Chery.
Menariknya, merek Denza yang merupakan bagian dari grup BYD turut berkontribusi dengan penjualan sebesar 5.733 unit. Dengan demikian, total kendaraan yang dijual oleh BYD Group di Indonesia mencapai 19.825 unit selama Januari hingga Juni 2025.
Capaian ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar strategis bagi BYD dalam memperluas pengaruhnya di Asia.
Jejak Kokoh di Eropa dan Amerika Selatan
Di benua Eropa, performa BYD juga menunjukkan hasil positif. Di Spanyol, perusahaan ini berhasil menjual 10.196 unit kendaraan, mengungguli Tesla yang mencatatkan penjualan sebanyak 7.166 unit pada periode yang sama.
Spanyol juga masuk dalam pertimbangan BYD sebagai lokasi potensial untuk pembangunan pabrik ketiga di Eropa, menyusul fasilitas yang telah ada di Hungaria dan Turki.
Di Italia, BYD mencetak angka penjualan sebesar 9.517 unit, melampaui pencapaian BMW dan Tesla. Ini membuktikan bahwa produk-produk BYD semakin diterima oleh pasar Eropa yang memiliki standar kualitas tinggi.
Namun, pencapaian terbesar BYD datang dari Brasil. Negara ini kini menjadi salah satu pasar internasional tersukses dengan penjualan menembus 47.107 unit sepanjang enam bulan pertama 2025.
Memperkuat eksistensinya, BYD telah resmi memulai produksi di pabrik baru yang berlokasi di Camacari, Brasil, pada awal Juli 2025. Kehadiran fasilitas ini mempercepat distribusi dan memperluas jangkauan BYD di kawasan Amerika Selatan.
Menembus Asia Tengah Lewat Uzbekistan
Ekspansi global BYD tidak hanya terbatas di pasar besar, tetapi juga menjangkau kawasan Asia Tengah. Di Uzbekistan, BYD sukses menjual 9.708 unit kendaraan, berdasarkan data dari pabrikan lokal UzAuto.
Model Song Plus DM-i (Seal-U) menjadi varian terlaris di sana. BYD memproduksi mobil di Uzbekistan melalui kerja sama dengan UzAuto dengan kapasitas awal 50.000 unit per tahun. Dalam jangka panjang, targetnya adalah meningkatkan kapasitas produksi hingga 500.000 unit per tahun, yang akan menjadikan Uzbekistan sebagai pusat distribusi ke wilayah Asia Tengah lainnya.
Capaian Global Perkuat Posisi Dunia
Secara global, BYD mencatat penjualan total sebanyak 2.145.954 unit kendaraan selama Januari hingga Juni 2025. Jumlah ini semakin menegaskan posisi BYD sebagai produsen mobil listrik terbesar di dunia.
Untuk mendukung pertumbuhan distribusi internasional, BYD juga memperluas logistik dengan meluncurkan delapan kapal pengangkut kendaraan. Kapal-kapal ini memiliki kapasitas antara 7.000 hingga 9.200 unit, memungkinkan efisiensi dalam ekspor mobil ke berbagai benua.
Meskipun menghadapi tantangan di pasar domestik, strategi BYD untuk mendorong pertumbuhan melalui ekspansi luar negeri terbukti berhasil. Dengan kehadiran fisik di berbagai negara dan penjualan yang terus meningkat, BYD kini menjadi simbol transformasi industri otomotif menuju masa depan yang berkelanjutan.