MIND ID

MIND ID Dorong Industri Baterai EV Maju Pesat

MIND ID Dorong Industri Baterai EV Maju Pesat
MIND ID Dorong Industri Baterai EV Maju Pesat

JAKARTA - MIND ID, holding BUMN di bidang pertambangan, menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan industri baterai kendaraan listrik (EV) dengan memanfaatkan potensi mineral strategis yang dimiliki Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai industri global sekaligus mengakselerasi transformasi energi yang lebih ramah lingkungan.

Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan, menegaskan posisi Indonesia yang sangat strategis secara geopolitik dan geostrategis, mengingat kekayaan mineral seperti nikel, tembaga, karbon, dan aluminium yang tersedia di tanah air. "Indonesia memiliki seluruh komponen utama penyusun baterai kendaraan listrik," ujar Dany.

Optimalisasi Mineral untuk Kedaulatan Industri

Dany menjelaskan bahwa hilirisasi sumber daya mineral menjadi kunci untuk memperkuat kedaulatan industri nasional. Langkah ini juga membuka peluang strategis, memperkuat kehadiran Indonesia di pasar global, serta meningkatkan daya saing bangsa di era transformasi industri hijau.

Sebagai pengelola cadangan mineral strategis nasional, MIND ID memiliki mandat untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, bukan sekadar mengekspor bahan mentah. Hal ini menjadi pondasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Proyeksi Pertumbuhan Kendaraan Listrik Dunia

Tren global menunjukkan bahwa kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) diprediksi akan mendominasi lebih dari 59 persen penjualan mobil pada tahun 2035. Melihat peluang besar tersebut, MIND ID bersama anggota holding seperti ANTAM dan IBC, serta mitra global strategis, melakukan pengembangan rantai nilai nikel yang terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir.

Pengembangan Terintegrasi dari Hulu ke Hilir

Di tahap hulu, ANTAM menjalankan operasi penambangan nikel dengan kapasitas produksi mencapai 10 juta ton ore per tahun. Di sisi tengah atau midstream, MIND ID tengah mengembangkan proyek HPAL (High Pressure Acid Leaching) di Halmahera Timur dengan target produksi 55 ribu ton MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) per tahun, serta fasilitas RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnace) dengan kapasitas 88 ribu ton nikel per tahun.

Di hilir, pembangunan Battery Material Factory menjadi fokus utama. Fasilitas ini akan memproduksi Nickel Sulphate sebesar 16 ribu ton nikel per tahun, precursor dengan kapasitas 30 ribu ton, dan Cathode Active Material (CAM) dengan kapasitas 30 ribu ton per tahun. Selain itu, MIND ID juga menginisiasi pembangunan Battery Cell Factory di Karawang dan Battery Recycling Facility di Halmahera Timur sebagai bagian dari upaya mengembangkan ekosistem industri baterai yang berkelanjutan.

Dampak Ekonomi dan Sosial Proyek Strategis

Dany menegaskan bahwa proyek-proyek tersebut bukan hanya akan memperkuat industri nasional, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan total investasi sebesar 5,9 miliar dolar AS, seluruh proyek strategis ini ditargetkan beroperasi penuh pada tahun 2028 dan akan membuka lebih dari 43.000 lapangan kerja baru.

"Inisiatif strategis ini menjadikan Indonesia bukan hanya bagian dari arsitektur industri global, tetapi juga ikut membentuk masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan," jelas Dany.

Dengan langkah terintegrasi dari hulu hingga hilir, MIND ID menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri baterai kendaraan listrik dunia. Pemanfaatan mineral strategis nasional secara optimal menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong kedaulatan industri serta meningkatkan daya saing nasional di pasar global yang terus berkembang. Keberhasilan ini sekaligus menjadi kontribusi penting bagi percepatan transformasi energi bersih di Indonesia dan dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index