JAKARTA - Dalam era globalisasi yang semakin maju, ekonomi kreatif telah muncul sebagai salah satu pilar penting dalam memperkuat hubungan antarnegara, terutama di kawasan Global South. Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Radi Manggala, mengungkapkan bagaimana ekonomi kreatif mampu membuka peluang besar untuk diplomasi dan kerja sama antarnegara berkembang.
Ekonomi Kreatif: Dari Hilirisasi ke Inovasi Berbasis Ide
Menurut Radi, ekonomi kreatif memiliki peran strategis untuk menggeser fokus pembangunan dari sekadar pengolahan bahan mentah ke pengembangan kreativitas dan inovasi yang didasarkan pada ide dan kekayaan intelektual. Pendekatan ini diyakini dapat membawa perubahan yang signifikan dalam pembangunan nasional dan juga meningkatkan daya saing di panggung global.
“Ekonomi kreatif bersifat inklusif karena dapat diakses oleh siapa saja tanpa memandang latar belakang. Selain itu, ekonomi kreatif juga memiliki hambatan masuk yang relatif rendah, mendorong inovasi, dan terbukti tangguh mampu bertahan,” jelas Radi saat menyampaikan paparan di Simposium Internasional Pareto 2025 yang digelar di BRIN Kawasan Sains dan Teknologi Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Inklusi dan Kolaborasi sebagai Kunci Sukses Ekonomi Kreatif
Lebih jauh Radi menekankan pentingnya menyelaraskan visi dan keyakinan bersama antarnegara di Global South. Dengan adanya kesamaan tujuan, kerja sama melalui ekonomi kreatif bisa lebih optimal dan berdampak positif bagi pembangunan berkelanjutan.
“Poin utamanya adalah ekonomi kreatif ini akan membawa inklusi, mendorong inovasi, keberlanjutan, dan tentu saja melalui kolaborasi,” ungkapnya. Kolaborasi antarnegara diharapkan mampu memperkuat jaringan inovasi yang memacu pertumbuhan ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan.
Menjawab Tantangan Global Lewat Sinergi Kreatif
Ekonomi kreatif menjadi jawaban atas tantangan global yang dihadapi negara-negara berkembang. Dengan mengedepankan kreativitas sebagai sumber daya utama, negara-negara di Global South dapat memperkuat posisi tawarnya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan.
Tantangan Krisis Pangan Global dan Strategi Indonesia
Selain ekonomi kreatif, tantangan global lainnya adalah krisis pangan yang menjadi isu serius di banyak negara. Direktur Operasi PT Pupuk Indonesia (Persero), Dwi Satriyo Annurogo, menyampaikan kekhawatirannya mengenai ancaman krisis pangan yang berpotensi memperlebar kesenjangan antara negara eksportir dan importir pangan.
“Indonesia akan membutuhkan pasokan beras hingga 5 juta ton pada 2045 saat populasi mencapai 325 juta jiwa,” ujarnya. Mengantisipasi hal tersebut, pemerintah telah mengambil langkah strategis dengan meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton melalui PT Pupuk Indonesia (Persero). Langkah ini bertujuan mendorong produktivitas pertanian demi memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Produktivitas dan Ketahanan Pangan dalam Konteks Global
Kebijakan peningkatan subsidi pupuk bukan hanya penting bagi ketahanan pangan dalam negeri, tetapi juga sebagai bagian dari kontribusi Indonesia dalam menjaga stabilitas pangan di kawasan Global South. Dengan produktivitas pertanian yang meningkat, Indonesia dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus memperkokoh posisi di pasar global.
Membangun Masa Depan yang Lebih Kuat Melalui Diplomasi Ekonomi Kreatif
Melalui pengembangan ekonomi kreatif yang inklusif dan inovatif, serta strategi ketahanan pangan yang terencana, Indonesia memperlihatkan komitmen kuat dalam memperkuat kerja sama global, khususnya dengan negara-negara berkembang. Pendekatan ini bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi, tetapi juga diplomasi yang mengedepankan kolaborasi, keberlanjutan, dan kesetaraan.
Ekonomi kreatif menjadi pintu gerbang penting bagi Indonesia dan negara-negara Global South untuk membangun hubungan diplomasi yang kuat dan berdampak positif. Dengan memaksimalkan potensi kreativitas dan inovasi, serta menyelaraskan visi bersama, kerja sama antarnegara berkembang dapat memberikan hasil yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Di sisi lain, upaya nyata dalam menjaga ketahanan pangan juga menjadi bagian integral dari strategi nasional yang berkontribusi pada stabilitas dan kemajuan global.