JAKARTA - Pendidikan tinggi seringkali menjadi impian yang sulit dijangkau bagi banyak anak bangsa akibat keterbatasan ekonomi keluarga. Tidak jarang kondisi ini menjadi penghalang utama untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Namun, kisah seorang pemuda asal Gresik ini memberikan harapan baru bahwa ketekunan dan prestasi dapat membuka pintu kesempatan, meski dalam situasi yang penuh tantangan.
Moh Dani Asy Syarif, yang dikenal sebagai penghafal Al-Qur’an 11 juz sekaligus siswa berprestasi di bidang keagamaan, membuktikan bahwa tekad dan kerja keras mampu mengubah nasib. Walaupun sempat mengalami kegagalan pada seleksi masuk perguruan tinggi jalur reguler, Dani tidak menyerah dan terus berusaha hingga akhirnya mendapat kesempatan kuliah gratis di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) lewat jalur prestasi tahfidz.
Perjuangan Menggapai Mimpi di Tengah Keterbatasan
Sejak masa SMA di SMA Assaadah Bungah, Dani sudah dikenal sebagai siswa yang unggul dalam bidang agama. Ia aktif mengikuti berbagai kompetisi keagamaan dan meraih prestasi nasional yang membanggakan. Namun di balik semua itu, kondisi ekonomi keluarga Dani cukup berat.
Ayahnya, Zainus Syafi’i, yang sebelumnya menjadi tulang punggung keluarga, harus berhenti bekerja karena sakit sejak tiga tahun terakhir. Ibunya, Badriyah, menjadi sosok yang sangat mendukung dengan merawat sang suami dan berjuang menjaga keluarga tetap bertahan secara ekonomi.
"Saya sempat bingung. Mau kuliah, uangnya dari mana, mau kerja juga belum ada panggilan," kenang Dani mengenang masa-masa sulit usai gagal di jalur seleksi nasional.
Kondisi ini membuat keluarga Dani hampir mengambil keputusan berat, yakni menjual rumah demi biaya kuliah. “Sampe jual rumah pun gapapa, karena saya tahu anak saya ini mampu akademisnya. Sayang kalau dia tidak lanjut kuliah,” ujar Badriyah.
Peluang dari Jalur Prestasi Tahfidz di Unesa
Ketika jalur mandiri reguler di Unesa menuntut biaya sumbangan yang berat, Dani kemudian memanfaatkan potensi terbaiknya, yaitu sebagai penghafal Al-Qur’an. Universitas Negeri Surabaya membuka jalur khusus bagi para hafiz dan hafizah untuk bisa melanjutkan pendidikan dengan keringanan biaya hingga pembebasan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Dani pun mencoba peruntungan melalui jalur prestasi tahfidz dan berhasil diterima. Kesempatan ini menjadi titik balik yang sangat berarti baginya dan keluarganya.
"Alhamdulillah, saya bersyukur sekali akhirnya bisa masuk Unesa lewat jalur tahfidz ini. Saya janji akan kuliah sungguh-sungguh, supaya bisa membanggakan ayah dan ibu, bisa mengangkat derajat mereka," tutur Dani dengan penuh semangat.
Prestasi sebagai Kunci Pembuka Kesempatan
Dani bukan hanya dikenal sebagai penghafal Al-Qur’an, tetapi juga sebagai sosok berprestasi yang telah mengukir sejumlah kemenangan dalam berbagai ajang keagamaan tingkat nasional. Beberapa prestasinya antara lain Juara 1 Musabaqah Tartilul Qur’an (MTrQ) Ramadhan Sharing 2024 di tingkat nasional, juara 1 MTrQ di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga tahun 2025, dan juara 1 Trofeo IKBAL Surabaya tahun 2024.
Selain itu, Dani juga terpilih sebagai Nominasi 1 Pelajar Teladan tingkat SMA/SMK/MA Putra se-Kabupaten Gresik tahun 2025. Prestasi-prestasi ini bukan hanya simbol keberhasilan, tetapi juga wujud disiplin dan dedikasi tinggi yang dijalani Dani sejak lama.
Baginya, prestasi adalah pijakan untuk masa depan yang lebih baik dan motivasi agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi rintangan.
Pendidikan sebagai Jalan Mengangkat Martabat Keluarga
Kesempatan kuliah di Unesa yang diterima Dani lewat jalur tahfidz memberikan harapan baru bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarganya. Dani ingin membuktikan bahwa pendidikan adalah alat untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat keluarganya.
Ia bertekad memanfaatkan kesempatan yang ada dengan belajar sungguh-sungguh dan terus berprestasi agar dapat memberikan kebanggaan serta manfaat bagi orang tua dan sekitarnya.
Tekad kuat ini menjadi contoh inspiratif bagaimana pendidikan mampu menjadi jalan keluar dari keterbatasan ekonomi dan membentuk masa depan cerah.
Harapan untuk Anak Indonesia Lainnya
Kisah Dani mengingatkan kita bahwa di balik setiap keterbatasan pasti ada peluang dan harapan. Kesungguhan dalam belajar, keuletan mencari solusi, dan dukungan keluarga menjadi kombinasi penting untuk mewujudkan mimpi pendidikan.
Pihak universitas melalui jalur prestasi tahfidz membuka pintu kesempatan yang sangat berharga bagi anak-anak bangsa yang memiliki kemampuan dan dedikasi tinggi dalam bidang keagamaan, terutama penghafal Al-Qur’an.
Semoga kisah ini menginspirasi banyak pelajar dan keluarga untuk terus berjuang dan tidak menyerah dalam menghadapi segala tantangan demi masa depan pendidikan yang lebih baik.
Jika Anda ingin membaca kisah lengkap dan resmi tentang perjuangan Dani, Anda dapat mengakses informasi resmi Universitas Negeri Surabaya dan sumber berita terpercaya.