IHSG

Target IHSG Moderat, Tujuh Sektor Ini Jadi Andalan Kuartal IV

Target IHSG Moderat, Tujuh Sektor Ini Jadi Andalan Kuartal IV
Target IHSG Moderat, Tujuh Sektor Ini Jadi Andalan Kuartal IV

JAKARTA - Menjelang akhir tahun 2025, pelaku pasar saham tengah menanti arah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kiwoom Sekuritas Indonesia memilih untuk bersikap konservatif dengan menargetkan IHSG pada kisaran 7.850–8.000 hingga akhir tahun. 

Meski terbilang moderat, peluang investasi tetap terbuka lebar, terutama pada sejumlah sektor yang diprediksi bakal menjadi penggerak utama di kuartal IV.

Dalam riset Kiwoom Market Outlook Q4-2025 yang diterima Selasa 7 Oktober, analis menekankan bahwa kondisi kuartal IV kerap historisnya positif berkat faktor December rally, tetapi volatilitas berpotensi meninggi akibat kombinasi berbagai katalis.

“Histori kuartal IV cenderung positif dengan dukungan Desember rally. Namun volatilitas bisa tinggi akibat kombinasi BI rate cut, rupiah, laporan kinerja kuartal III, MSCI rebalancing, dan sentimen global seperti bunga The Fed, komoditas, OPEC+, COP30,” tulis riset Kiwoom.

Tim riset yang dipimpin oleh Liza Camelia Suryanata juga mengingatkan risiko besar yang perlu diantisipasi investor.
Mereka menyoroti potensi foreign outflow berkelanjutan dan isu shutdown anggaran pemerintah Amerika Serikat yang dapat menciptakan periode risk-off global.

Dengan posisi IHSG yang diperkirakan bergerak terbatas, strategi selektif menjadi kunci. Kiwoom memetakan tujuh sektor unggulan yang diyakini bisa memberi peluang bagi investor hingga penutupan tahun.

1. Energi: Masih Menjadi Sektor Prima

Sektor energi dan komoditas tetap menjadi unggulan. Dorongan harga global dan narasi transisi energi membuat subsektor batubara, minyak, nikel, tembaga, emas, dan CPO masih menarik. 

Hingga akhir September 2025, sektor energi mencatat kenaikan 27,8%, menunjukkan daya tahannya sepanjang tahun.

2. Sektor Defensif: Konsumsi dan Telekomunikasi

Ketika rupiah menghadapi tekanan, sektor defensif seperti consumer staples dan telekomunikasi besar menjadi pilihan lindung nilai. Selain itu, sektor kesehatan dinilai relatif tahan terhadap volatilitas eksternal sehingga tetap menjanjikan bagi investor yang menghindari risiko berlebihan.

3. Perbankan Besar: Tetap Jadi Tulang Punggung

Perbankan dengan aset jumbo masih menjadi inti penggerak IHSG, meski selektivitas diperlukan. Kiwoom mengingatkan bahwa isu kredit macet atau non-performing loan (NPL) dapat memengaruhi sentimen. 

Meski demikian, peluang pertumbuhan kredit dan momentum window dressing di akhir tahun memberi katalis tambahan bagi sektor ini.

4. Event-Driven: Peluang dari MSCI hingga Teknologi

Saham-saham yang terkait peristiwa atau bersifat event-driven patut dicermati. Pengumuman Indeks MSCI, misalnya, sering memicu rotasi dana asing karena masuk atau keluarnya saham tertentu. Selain itu, sektor teknologi juga bisa menjadi sorotan apabila ada kontrak besar atau orderbook baru yang diumumkan.

5. LQ45 Laggards: Saham Diskon Punya Potensi Reli

Kiwoom menilai saham-saham undervalued di indeks LQ45 berpeluang mengejar reli pada kuartal IV, terutama bila kinerja kuartal III mereka menunjukkan hasil positif. Dengan valuasi diskon dan katalis fundamental yang membaik, kelompok ini berpotensi menarik minat investor mencari alternatif.

6. Properti Big-Caps: Valuasi Menarik, Momentum Musiman

Saham properti berkapitalisasi besar masuk dalam daftar unggulan. Faktor yang dipertimbangkan adalah valuasi yang relatif diskon, ditambah momentum kuartal IV yang biasanya ditopang presales serta efek window dressing. 

“Apalagi jika suku bunga global dan BI rate masih dipangkas lagi di kuartal IV,” tulis Kiwoom dalam risetnya.

7. Saham Musiman: Transportasi dan Logistik

Sektor transportasi dan logistik diposisikan sebagai taktis atau seasonal play. Kuartal IV identik dengan puncak aktivitas logistik, meningkatnya angka penjualan lahan, serta potensi masuknya penanaman modal asing di kawasan industri. 

Kondisi musiman ini menjadikan sektor transportasi dan logistik cukup atraktif untuk jangka pendek.

Moderasi Target, Optimisme Tetap Terjaga

Meski target IHSG dari Kiwoom Sekuritas relatif konservatif, kisaran 7.850–8.000 tetap menunjukkan bahwa pasar domestik berpeluang stabil di tengah guncangan global. 

Dengan dukungan narasi pertumbuhan ekonomi yang positif dan potensi penurunan suku bunga, ruang penguatan masih terbuka meski terbatas.

Strategi terbaik bagi investor di sisa 2025 adalah menitikberatkan portofolio pada sektor-sektor unggulan yang memiliki katalis jelas. Mulai dari energi yang terbukti tangguh, sektor defensif yang aman dari gejolak, hingga saham musiman yang sesuai dengan pola kuartal IV.

Di tengah ancaman volatilitas global dan arus modal asing yang bisa keluar masuk secara tiba-tiba, pendekatan selektif akan membantu investor tetap berada di jalur yang aman sekaligus memaksimalkan peluang. 

Dengan demikian, rekomendasi Kiwoom dapat menjadi panduan untuk menyusun strategi investasi lebih matang menjelang akhir tahun.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index